Sosok Chris Smalling dalam Solidnya Pertahanan United

Taktik

by redaksi

Sosok Chris Smalling dalam Solidnya Pertahanan United

Kesampingkan sejenak soal lini serang Manchester United yang masih kesulitan mencetak gol. Sisi positif United sejauh ini adalah ketangguhan di lini pertahanan mereka.

Lini belakang Manchester United kembali menampilkan performa gemilang kala Setan Merah bermain imbang tanpa gol dengan PSV Eindhoven pada babak penyisihan Grup B UEFA Champions League (UCL), di Old Trafford, Manchester, Kamis pagi waktu Indonesia. Hasil ini membuat kesebelasan arahan Van Gaal tersebut tidak kemasukan sebiji gol pun dalam dua pertandingan UCL terakhir mereka.

Hasil ini pun sekaligus menambah catatan positif mereka pada musim ini, di mana penjaga gawang mereka, David De Gea, berhasil mengamankan gawangnya untuk tidak kebobolan selama 566 menit ketika berlaga di Old Trafford. Di liga, catatan cleansheet dihentikan oleh penyerang Watford, Troy Deeney yang mencetak gol ke gawang United ketika melakoni laga tandang akhir pekan lalu.

Ada perubahan besar yang terjadi dalam tubuh Manchester United yang pada era kepelatihan Sir Alex Ferguson terkenal sebagi tim yang menyerang, bahkan memiliki slogan “Attack, Attack, Attack”. Kini pemilik 20 gelar juara Liga Inggris tersebut justru memiliki rekor defensif yang menakjubkan. Bukan saja mengenai menit cleansheet, United kini menjadi kesebelasan yang paling sedikit kemasukan di EPL musim ini. Hingga pekan ke-13 mereka baru kebobolan sembilan gol.

Kebanyakan pihak menganggap bahwa rekor defensif yang dibukukan oleh United disebabkan oleh penampilan heroik David De Gea di bawah mistar gawang. Pendapat tersebut tidak salah, karena dalam beberapa kesempatan tim asal barat daya Inggris tersebut, berhasil meraih angka karena tim lawan tidak berhasil menaklukan De Gea. Namun ada aktor esensial lain dibalik sedikitnya gol yang masuk ke gawang United, dialah bek tengah asal Inggris, Chris Smalling.

Dari awal kedatangannya ke Manchester United pada 2010, banyak pihak ragu akan kemampuan pemain kelahiran Greenwich ini. Bukan saja karena saat didatangkan usianya masih terhitung muda, tetapi juga disebabkan rangkaian cedera yang pernah dialami oleh Smalling, rentetan inilah yang dianggap menjadi salah satu penyebab mengap karir eks pemain Maidstone ini sempat tersendat. Selama berseragam United, ia pun sudah menderita 20 cedera, atau jika dirata-rata adalah empat cedera diderita dalam setiap musim.

Ditambah lagi keberadaan Phil Jones yang berposisi sama, di mana saat itu Sir Alex sempat menyatakan bahwa Phil Jones adalah calon pesepakbola terbaik sepanjang sejarah Manchester United. Bahkan di tangan pelatih Louis Van Gaal, karier Smalling sempat tidak menemui titik terang.

Meskipun Van Gaal cenderung memainkan duet bek tengah dengan komposisi masing-masing dengan kaki terkuat berlawanan, tidak membuat Smalling yang berkaki kanan mendapat tempat. Dalam beberapa kesempatan mantan pelatih FC Bayern itu lebih sering memainkan Phil Jones, bahkan dirinya berkali-kali dikabarkan mengincar bek tengah baru. Dan jelas dosa Van Gaal yang baru terkuak adalah ketika dirinya memanggil nama Smalling dengan panggilan “Mike Smalling” pada pramusim.

Namun secara perlahan Smalling terus belajar, mendengarkan instruksi pelatih dan membuktikan kualitasnya. Hingga pertandingan melawan PSV malam tadi, yang merupakan partai ke 18 Smalling musim ini, Smalling tampil disiplin di lini pertahanan. Berdasarkan Squawka.com, Dirinya mencatatkan total 105 sapuan yang membuat Smalling menjadi penyapu bola terbaik di timnya, ditambah catatan lain yaitu total 43 intersepsi, dan delapan blok tendangan dibukukan oleh pemain yang sempat berposisi sebagai bek kanan tersebut.

Satu hal yang paling membuat Smalling cocok dengan filosofi Van Gaal adalah kemampuannya dalam membangun serangan dari belakang. Ia berhasil menyelesaikan 86% operannya, di mana 370 di antaranya adalah operan ke depan dan juga dengan rata-rata bola yang ia lepaskan adalah operan panjang. Kemampuan Smalling dalam memanfaatkan tinggi badannya yang 1,92 meter juga ia tunjukkan selain dari duel udara tetapi juga dari kontribusinya dalam menciptakan tiga peluang United sejauh ini.

****

Selain pujian yang ia dapatkan dari rekan setimnya dan sang pelatih Van Gaal, Smalling juga mendapatkan pujian terbuka dari legenda Arsenal, Thierry Henry.

Henry memuji kepemimpinan Smalling dalam melakukan komando di lini belakang. "Saya lihat ia sekarang ingin terus menjadi komando, menjadi pemimpin, dan menjadi pemain yang penting," ujar mantan penyerang Arsenal asal Perancis tersebut.

Dengan usianya yang masih 26 tahun, yang tentunya masih akan terus berkembang hingga usia 30-an, membuat peran Smalling akan semakin penting di masa mendatang bagi Manchester United. Dengan tren yang berubah dan betapa Chris Smalling menjadi pemain yang esensial, bisa jadi mantra Manchester United akan berubah menjadi “Defense, Defense, Defense”.

Komentar