Shakhtar Sebagai Pengobat Luka Madrid

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Shakhtar Sebagai Pengobat Luka Madrid

“Kapan pun kami menang atau kalah, kami semua memainkan peran dalam hasil tersebut,” ujar Rafael Benítez, pelatih kepala Real Madrid, setelah kekalahan empat gol tanpa balas melawan Barcelona. “Kami merasa sangat sakit ketika kalah dengan cara seperti ini dan dari kesebelasan seperti Barcelona. Yang kami butuhkan sekarang adalah bersatu, bekerja keras, meningkatkan permainan dan berpikir mengenai pertandingan yang akan datang, juga meraih tiga angka yang kami butuhkan untuk tetap berada dalam perburuan gelar.”

Tiga angka yang Madrid butuhkan tersedia di Ipurua, kandang SD Eibar, 29 November nanti. Namun sebelum berhadapan dengan Eibar, ada satu pertandingan yang harus Madrid jalani: melawan Shakhtar Donetsk di Champions League (25/11). Tidak banyak yang dipertaruhkan dalam pertandingan ini karena Madrid sudah memastikan diri lolos ke 16 besar. Namun Shakhtar tidak serta merta akan menjalani pertandingan yang mudah karenanya. Madrid akan memanfaatkan Shakhtar untuk menghapus luka kekalahan dari Barcelona.

Andai bukan untuk tujuan itu pun, Madrid akan tetap menjadi lawan yang sulit bagi Shakhtar karena mereka memiliki kepentingan menjaga status sebagai satu-satunya kesebelasan yang belum pernah kebobolan di Champions League dan – ini lebih penting – mengunci posisi puncak. Kemenangan akan membuat Madrid tak terkejar oleh Paris Saint-Germain yang saat ini menduduki peringkat kedua.

“Kesebelasan tidak hancur,” ujar Benítez dalam jumpa pers prapertandingan. “Kami kecewa kalah dari Barcelona. Kami harus menatap ke depan. Kami berada di sini untuk memastikan kami lolos sebagai juara grup. Kami harus berkonsentrasi terhadap itu. Mereka (Shakhtar) adalah lawan berat, dengan pemain-pemain berkualitas dan pelatih berpengalaman. Kami bertanding untuk menang dan memastikan posisi pertama.”

Shakhtar sendiri membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos tetap terbuka. Ini merupakan misi nyaris mustahil karena sejarah mencatat, dari 39 kesebelasan yang mengumpulkan tiga angka dari empat pertandingan pertama fase grup Champions League, hanya satu yang pada akhirnya berhasil lolos. Dan hingga saat ini, menurut catatan UEFA, belum pernah ada kesebelasan yang lolos dari fase grup setelah hanya memenangi satu pertandingan dan kalah dalam tiga dari empat pertandingan pertama; seperti Shakhtar saat ini.

Misi Shakhtar semakin sulit karena di atas mereka ada Paris Saint-Germain yang sudah mengumpulkan tujuh angka. Itu artinya, kemenangan atas Madrid tetap tidak akan membawa Shakhtar lolos jika Paris Saint-Germain menang melawan Malmö FF. Tentu tidak ada yang sia-sia. Andai gagal lolos ke 16 besar pun, masih ada yang bisa Shakhtar perjuangkan: Europa League.

Komentar