Perbincangan yang Mengingatkan Ronaldo pada Ferguson

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Perbincangan yang Mengingatkan Ronaldo pada Ferguson

Pemain-pemain yang termasuk kandidat peraih Ballon d`Â’Or telah diumumkan FIFA. Kontroversi muncul setelah nama Gianluigi Buffon yang mengantarkan Juventus ke final Liga Champions 2014/2015 dan menjuarai dua kejuaraan domestik tak termasuk di dalamnya.

Namun kontroversi tersebut rasanya tak perlu dibesar-besarkan karena pada akhirnya perebutan siapa yang terbaik pada musim 2014/2015 akan tetap mengerucut pada dua nama: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ya, dua nama inilah yang tampaknya kembali menjadi kandidat terkuat peraih gelar pemain terbaik 2015.

Messi menjadi kandidat terdepan karena pada musim 2014/2015, kesebelasan yang ia bela, FC Barcelona, meraih gelar treble winners. Sementara Ronaldo meski gagal mempersembahkan juara bagi Real Madrid, torehan golnya yang pada musim tersebut mencapai 61 dari 54 penampilan merupakan yang terbanyak, mengalahkan Messi yang mencetak 58 gol dari 57 penampilan, sehingga Ronaldo mendapatkan penghargaan Sepatu Emas untuk keempat kalinya.

Pada Sabtu lalu (7/11), Ronaldo diundang pada sebuah acara TV bernama Jonathan Ross Show mengenai kansnya meraih Ballon dÂ’Or. Dan kapten timnas Portugal ini merasa bahwa kali ini penghargaan gelar pemain terbaik akan kembali menjadi milik Messi.

"Sejujurnya, saya pikir Messi akan memenangkannya tahun ini karena sejumlah trofi yang ia raih," ujar pemain yang akrab disapa CR7 ini. "Saya mungkin menjalani musim terbaik dalam karier saya dan juga menjadi pencetak gol terbanyak di Eropa, ini tentang pemilih. Ini akan menjadi pilihan sulit tapi saya tak mengkhawatirkannya karena seperti yang saya sering katakan, saya tidak merasa telah memenangkan tiga gelar jika harus jujur."

Ronaldo pun lantas menjelaskan tentang hubungannya dengan Messi yang kerap menjadi sorotan. Ia dan Messi sering disebut tak akur karena hampir dalam satu dekade terakhir menjadi rival. Padahal menurut mantan pemain Sporting Lisbon dan Manchester United ini, tak ada yang perlu diributkan dari persaingan keduanya.

"Saya tak memiliki rivalitas, kami memiliki hubungan yang normal. Kami berbagi panggung ini di FIFA dalam delapan tahun terakhir. Tak ada orang yang melakukan ini sebelum kami, hanya kami. Karenanya itu sangat bagus," papar Ronaldo.

"Saya memiliki hubungan yang baik dengannya [Messi]. Ia bermain untuk sebuah kesebelasan, dan saya bermain untuk satu kesebelasan lainnya. Ia memenangkan yang terbaik bersama kesebelasannya, saya pun memenangkan yang terbaik bagi kesebelasan saya sendiri. Kami memang bukan rekan, tapi kami saling menghormati satu sama lain," tambah pemain yang akrab dengan nomor punggung 7 ini.

Kemudian pembawa acara tersebut, Jonathan Ross, sedikit memancing Ronaldo terkait kemungkinannya kembali ke Manchester United. Hal itu dimulai dengan ditanyakannya kesebelasan Inggris mana yang ia sukai saat ini.

"Saya merupakan fans sejati Manchester United, saya telah mengatakannya beberapa kali," tukas Ronaldo. "Saya sangat nyaman bersama Real Madrid sekarang, saya sangat senang. Tapi seperti yang orang tahu, saya sangat menyukai Manchester United, mencintai klub tersebut. Untuk masa depan, tak seorang pun yang tahu. Tapi untuk saat ini, saya merasa senang bersama Real Madrid."

Sir Alex Ferguson, manajernya saat ia masih membela Manchester United, merupakan salah satu faktor mengapa Ronaldo bisa menjadi seperti sekarang ini. Bahkan menurut pemain yang kini berusia 30 tahun tersebut, ia masih merasa harus berterima kasih pada Fergie atas apa yang terjadi di masa lalu.

"Saya ingin berterima kasih pada Ferguson atas apa yang ia lakukannya pada saya. Kami menghadapi pertandingan Liga Champions yang sangat penting dan kemudian saya berkata ‘Coach, saya perlu menjenguk ayah saya (sakit karena candu alkohol)’. Meski saya merupakan pemain kuncinya saat itu, bahkan pemain sangat penting, tapi ia berkata, ‘`Dengarkan ini, kehidupan pribadimu, keluargamu, merupakan hal terpenting dalam hidupmu. Jika kamu ingin pergi untuk tiga hari, empat hari, atau lima hari, kamu boleh pergi`," kenang Ronaldo.

"Momen itu adalah momen yang masih saya simpan hingga saat ini karena momen itu adalah momen terpenting dalam hidup saya dan yang telah ia [Fergie] bagi untuk saya. Inilah mengapa saya begitu menghormatinya. Untuk saya, ia adalah pelatih terbaik yang pernah melatih saya," tambahnya lagi.

Ronaldo pun mengungkapkan bahwa ia tak memiliki keinginan untuk menjadi pelatih pada wawancara ini. Jika pun ia memilih pensiun dari sepakbola, ia lebih memilih untuk membesarkan brand yang menaunginya saat ini.

"Saya tak memiliki ambisi untuk menjadi pelatih. Saya ingin melanjutkannya dengan merek-merek sayaÂ… Saya memiliki banyak merek dan saya ingin terus tumbuh bersama mereka," paparnya.

Lantas di kesebelasan manakah Ronaldo akan pensiun? Real Madrid? Manchester United? Atau di kesebelasan MLS?

"Dalam benak saya, saya ingin menyelesaikan karier saya di level teratas. Saya ingin menyelesaikanny dengan gengsi tinggi bersama kesebelasan yang baik untuk saya. Ini bukan berarti hijrah ke Amerika Serikat, Dubai, Qatar itu tidak bergengsi, hanya saja saya tak melihat diri saya di sana."

Dari jawaban tersebut, maka tampaknya hanya tersisa dua kesebelasan yang bisa menjadi kesebelasan terakhirnya, antara Real Madrid, kesebelasan yang ia bela saat ini atau Manchester United, kesebelasan yang ia cintai. Menurut kalian, di manakah Ronaldo akan mengakhiri kariernya?

foto: irishmirror.ie

Komentar