Ibra: Aku Boss-nya!

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ibra: Aku Boss-nya!

Zlatan Ibrahimovi? tidak mencetak satu gol pun hingga pekan keenam Ligue 1 musim ini. Absen di tiga pekan pertama karena cedera dan absen di pekan kelima karena alasan yang sama membuat Ibra tidak maksimal dalam dua pertandingan yang ia jalani di pekan keempat dan keenam. Ibra bahkan tidak masuk tiga besar daftar pencetak gol terbanyak musim ini hingga pekan ke-12.

Tapi sepekan berselang Ibra langsung melesat ke peringkat pertama. Yang menjadi korbannya adalah Michy Batshuayi, pimpinan daftar pencetak gol terbanyak sejak pekan kesebelas. Ia langsung turun ke peringkat ketiga karena yang melesat ke tiga besar bukan hanya Ibra; Benjamin Moukandjo naik ke peringkat kedua.

Michy Batshuayi menjadi ujung tombak Olympique de Marseille sepeninggal André-Pierre Gignac – runner-up top skorer Ligue 1 musim lalu – yang memilih pindah ke Meksiko. Sementara itu Moukandjo, penyerang tengah FC Lorient, menduduki posisi yang idealnya diduduki Alexandre Lacazette; pencetak gol terbanyak musim lalu yang musim ini sedang mengalami krisis.

Tanpa Lacazette yang baru mencetak lima gol serta Gignac dan para bintang lain (André Ayew, contohnya) yang sudah tidak bermain di Ligue 1, dua dari tiga posisi teratas dalam daftar pencetak gol terbanyak sementara diduduki para pemain yang kesebelasannya tidak berada di papan atas.

Sembilan gol dan satu assist Moukandjo adalah nyaris separuh dari seluruh gol Lorient (10 dari 22) yang saat ini sedang menduduki peringkat ketujuh. Delapan gol dan tiga assist Batshuayi, sementara itu, lebih besar artinya dari gol-gol dan assist Moukandjo untuk Lorient. Olympique de Marseille, kesebelasan Batshuayi, baru mencetak 18 gol musim ini.

Bagaimana Ibra Naik ke Puncak?

Pekan ke-6: Ibra belum mencetak satu gol pun sementara Batshuayi sudah mengumpulkan tiga gol dan Moukandjo dua gol.

Pekan ke-7: Ibra mencetak gol pertamanya. Batshuayi dan Moukanjdo mencetak masing-masing satu gol.

Pekan ke-8: Moukanjdo tidak mencetak gol, Ibra dan Batshuayi mencetak masing-masing satu gol. Batshuayi (5 gol) naik ke peringkat ketiga, di belakang Hatem Ben Arfa dan Edinson Cavani (6 gol).

Pekan ke-9: Ibra mencetak dua gol, Batshuayi dan Moukanjdo masing-masing satu gol. Batshuayi naik ke peringkat kedua (6 gol). Moukanjdo di peringkat kesembilan, tepat di atas Ibra (sama-sama 4 gol).

Pekan ke-10: Batshuayi mencetak satu gol dan tetap berada di peringkat kedua (7 gol). Moukandjo satu gol dan naik ke peringkat keenam (5 gol). Ibra dua gol dan samai jumlah gol Cavani yang menduduki peringkat ketiga (6 gol).

Pekan ke-11: Ibra mencetak satu gol namun tetap tertahan di peringkat keempat (7 gol). Moukandjo tidak mencetak gol. Batshuayi mencetak satu gol dan naik ke peringkat pertama (8 gol).

Pekan ke-12: Batshuayi tidak mencetak gol. Ibra tidak bermain. Moukandjo mencetak dua gol dan naik ke peringkat kelima; jumlah gol (7 gol) sama banyak dengan Ibra, Ben Arfa, dan Cavani.

Pekan ke-13: Batshuayi tidak mencetak gol. Moukandjo dan Ibra sama-sama cetak dua gol. Moukandjo (9 gol) naik ke peringkat kedua sementara Ibra (9 gol) menduduki peringkat pertama.

Ibra baru mulai mencetak gol di pekan ketujuh, namun tidak berhenti mencetak gol sejak saat itu (Ibra tidak bermain pada pekan ke-12 sehingga ini bisa diabaikan). Rataan gol per menit-nya pun jauh lebih baik dari Batshuayi (satu gol per 136 menit) dan Moukandjo (120): satu gol per 74 menit. Dengan ini sah rasanya Ibra berkata “aku ­boss-nya!”

Komentar