Dendam Ranieri pada Flores yang Terbawa dari Valencia ke Premier League

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Dendam Ranieri pada Flores yang Terbawa dari Valencia ke Premier League

Pada 25 Februari 2005 Clauidio Ranieri dipecat dari kursi pelatih Valencia usai tersingkir dari Piala UEFA setelah dikalahkan Steaua Bucuresti. Jabatan kepelatihan di Stadion Mestalla diambil alih Enrique "Quique" Sánchez Flores yang sebelumnya membesut Getafe. Pada akhirnya, Flores pun didepak Valencia pada 29 Oktober 2007 setelah mengawali musim dengan buruk.

Jika dibandingkan, Ranieri bisa membusungkan dada. Ia pernah membawa Los Che, julukan Valencia, memenangi Piala Intertoto pada 1998, Copa del Rey 1998/1999, serta Piala Super Eropa pada 2004. Sementara itu, tak satupun gelar yang dipersembahkan Flores buat Valencia.

Pada Sabtu (7/11) akhir pekan ini kedua mantan Pelatih Los Che tersebut akan dipertemukan sebagai rival di Stadion King Power, Leicester, dalam pertandingan pekan ke-12 Liga Primer Inggris 2015/2016. Ranieri akan memimpin Leicester City agar tetap bertahan di papan atas klasemen sementara dan Flores membawa Watford untuk menjaga tren positif kemenangan dari dua laga terakhir mereka.

Kendati sebetulnya dari segi prestasi dan pengalaman Ranieri lebih unggul ketimbang Flores namun ia masih menaruh dendam kepada manajer asal Spanyol tersebut karena pernah menggesernya di Valencia pada 2005, "Ya, balas dendam besar... Aku ingin membunuhnya!" ujar mantan pemain sekaligus pelatih AS Roma ini dikutip Daily Mail. Akan tetap tentu saja niatannya tidak serius akan membunuh Flores, ia tentu hanya bercanda.

Baca juga : Nigel Pearson adalah Manajer Leicester City sebelum era Claudio Ranieri dengan aksi-aksinya yang kontroversial

Di sisi lain Flores terlihat siap menghadapi Leicester dengan lebih tenang. Dirinya mengingatkan agar Watford tetap rendah hati agar bisa mencapai impian para pendukungnya. Kesebelasan berjuluk The Hornets ini cukup mengejutkan sebagai klub promosi dengan berhasil menjadi kuda hitam dan kini bertengger di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga Primer Inggris 2014/2015.

"Ini akan menjadi pertandingan yang lebih sulit daripada melawan West Ham karena pada saat ini Leicester benar-benar percaya diri dan mereka bermain sangat baik di stadion mereka. Tapi kami akan memiliki peluang dan harus mengungguli mereka," kata Flores dikutip dari Watford Observer.

Pada dua pertandingan Liga Primer Inggris sebelumnya Watford berhasil mengalahkan Stoke City dengan skor 2-0. Selanjutnya giliran tim ang juga mengejutkan, West Ham United, dilibas dengan skor yang sama pada laga terakhir mereka sebelum menghadapi Leicester akhir pekan nanti.

Sumber lain : Goal, Sky Sports, Sportalz, Wikipedia.

Komentar