Pembuktikan Adem Ljaji? yang Bisa Membelah Supremasi AS Roma dan Inter

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pembuktikan Adem Ljaji? yang Bisa Membelah Supremasi AS Roma dan Inter

Stadion Artemio Franchi, kandang Fiorentina, menyambut AS Roma sebagai salah satu hiburan akhir pekan lalu, Senin (29/10) dini hari, di Kota Florence. Tuan rumah memiliki sekitar 5000 siulan untuk menyambut Mohamed Salah yang kembali datang di markas mantan kesebelasannya yang diperkuat selama setengah musim sejak Januari sampai Juli 2015. Tentu saja memori penolakan Salah untuk memperpanjang pinjamannya di Fiorentina, masih segar dalam ingatan para suporter tuan rumah.

Maka dari itu tidak mengherankan ia mencoba menjadi sosok yang menakutkan bagi siulan suporter Fiorentina yang hadir dan mampu terbayar ketika menjadi pemecah kebuntuan pada menit ke-6. Dan tentu saja gol yang membantu kemenangan Roma dengan skor 2-1 tersebut membantu kesebelasan besutan Rudi Garcia ini memuncaki klasemen sementara Serie-A 2015/2016.

Mengingat lebih jauh, sudah dalam dua musim terakhir Roma berakhir di peringkat dua tabel Serie-A dan sekarang Garcia tidak ingin membiarkan tergelincir dalam waktu dekat ini. Mereka pun menjaga konsistensi dengan mengalahkan Udinese dengan skor 3-1 pada laga berikutnya di Stadion Olimpico, Kamis (29/10) dini hari. Bahkan pertandingan baru berjalan sembilan menit sudah dua gol diciptakan kesebelasan berujuluk I Giallorossi tersebut.

Sebetulnya Serie-A musim 2015/2016 sejauh ini telah ditandai sebagai kekacauan yang tidak terkendalikan karena setiap klub berjuang untuk berada di tempat teratas. Sementara itu tidak ada favorit juara yang jelas atau siapa yang akan menjadi pecundang. Membandingkan klub Serie-A saat ini menjadi sesuatu simetri yang menarik.

Saat ini baik Roma, Napoli, Internazionale Milan, Fiorentina masih akan terus saling sikut di zona papan atas Serie-A 2015/2016. Sementara Lazio, AC Milan dan Juventus yang masih mencari sisi konsistensi dan kebangkitannya masing-masing. Selain itu jangan lupakan juga tentang kejutan dari Sassuolo yang bisa menjadi penyandung para klub yang sudah disebutkan sebelumnya.

Menanti Pembuktian Adam Ljajic

Dalam waktu terdekat ini Inter akan bertemu dengan Roma di Stadion Giusseppe Meazza pada Minggu (1/11) dini hari nanti. Kedua kesebelasan tengah berjuang untuk supremasi Serie-A musim ini kala Juventus sedang terpuruk. Dalam artian pada laga tersebut mungkin sejauh ini akan dianggap menjadi pertemuan terpanas papan atas Serie-A 2015/2016.

Otomatis hal itu berlaku juga bagi Adem Ljajic, mantan pemain andalan Giallorossi yang kali ini berseragam Inter dan akan bertemu dengan kesebelasan lamanya. Tapi pertanyaannya adalah: Akankah Ljajic memberikan dampak serupa seperti Salah ketika membobol gawang Fiorentina pada akhir pekan lalu?.

Ljajic menjadi sosok terbuang dari Ibu Kota Italia. Pada musim lalu ialah pencetak angka terbanyak pada skuat besutan Rudi Garcia tersebut dengan gelontoran gol. Tapi kedatangan Salah memaksanya ditendang ke Kota Milan kendati ia sempat bersikeras enggan pergi dari Roma. Dirinya merupakan mantan pemain Fiorentina ketika bergabung bersama Giallorossi pada 2013 silam. Tapi ironisnya pemain berposisi penyerang sayap itu pun dilukai mantan pemain Fiorentina dalam pesepakbola bernama Salah.

Maka atas motif tersebut, Roberto Mancini, pelatih Inter, amat berharap penampilan Ljajic melawan mantan klubnya itu segemilang ketika mengalahkan Bologna pada pertandingan Serie-A 2015/2016 sebelumnya. Pemain asal Serbia tersebut menymbangkan satu assist kepada gol semata wayang I Nerazzurri, julukan Inter, yang dicetak Mauro Icardi pada menit ke-67, "Saya menyukainya sejak ia bergabung pada Agustus, dia betul-betul melakukan apa yang diinginkan," ujar Mancini tentang Ljajic seperti yang dikutip dari Forza Italian Football.

Yang perlu diperhatikan, bersama Nerazzurri pun Ljajic bukanlah pilhan utama Mancini sejauh ini. Saat dipasang sejak awal pada pertandingan melawan Bologna, lebih dikarenakan niatan sang pelatih untuk mengistirahatkan Stevan Jovetic yang baru sembuh dari cedera.

Tapi bukan tidak mungkin juga jika Ljajic akan diturunkan sebagai pemain pengganti di Giusseppe Meazza nanti dan yang jelas ia siap mengeluarkan motivasinya melawan sang mantan melalui bagaimana pun caranya turun ke lapangan. Pasalnya Ljajic merupakan pemain berstatus pinjaman dengan opsi pembelian Inter yang wajib membuktikan kapasitasnya.

Tentunya memiliki status pemain tetap adalah hal yang harus dipertaruhkannya di sebuah klub sebesar Inter, "Aku tidak berpikir tentang masa depan. Aku di sini karena Mancini menginginkan saya dan Inter adalah salah satu tim terkuat di dunia," tegas Ljajic dikutip dari Corriere dello Sport.

Kisah Kontras Naluri Permainan Inter dan Roma Musim Ini

Dengan adanya Icardi, Jovetic, Ivan Perisic dan Ljajic, tentu Inter akan menjadi lini depan yang menakutkan bagi Roma. Tapi kekuasaan pertahanan Nerazzurri sejauh ini telah menjadi masalah bagi mereka sendiri. Pertahanan mereka sangat ketat dengan hanya kebobobolan tujuh gol sejak Serie-A 2015/2016 digulir.

Meskipun demikian statistik berbicara mereka belum terlalu bagus ketika menyerang. Kendati baru kebobolan tujuh gol tapi Inter cuma melepaskan 14 tembakan perlaga dan cuma berakurasi 47 persen saja yang cuma berbuah 10 gol. Hal itu mengingat permainan Nerazzurri yang cenderung pragmatis dalam bertahan sehingga Icardi pun sempat protes karena kurang mendapat suplai bola dari rekan-rekannya.

Tentu soal serangan Inter berbeda dengan Roma sebagai klub tertajam sementara di Serie-A sejauh musim ini. Francesco Totti dkk sudah mengemas 25 gol dari 16,7 tembakan ke gawang per laga dan berakurasi 53 persen. Hadirnya Salah menjadi senyawa baru bagi Giallorossi ketika Edin Dzeko sejauh ini belum mencetak gol. Tentu saja tidak melupakan Gervinho yang menemukan ketajamannya kembali serta eksekusi bola mati dari Miralem Pjanic.

Pada Pertandingan nanti merupakan kisah kontras antara pertahanan kuat Inter yang akan meladeni naluri tinggi serangan dari Roma, atau justru sebaliknya. Tentu akan sangat dinantikan bagaimana cara kedua kesebelasan berusaha saling menjebol gawang dengan gaya permainannya masing-masing.

Sumber lain : Football Italia Goal, SB Nation

Komentar