Asmir Begovi? dan "Kebohongannya" Tentang Chelsea

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Asmir Begovi? dan

Kiper Chelsea, Asmir Begovic, memiliki pendapat yang berbeda saat orang-orang menganggap The Blues tengah terpuruk terutama karena mereka dikandaskan West Ham United 1-2 di Upton Park pekan lalu. Menurut Begovic, kekalahan Chelsea tersebut tak lebih sebagai ketidakberuntungan karena Nemanja Matic yang diusir wasit pada menit ke-44. Gawang yang dikawalnya pun mesti kebobolan untuk kedua kalinya pada menit ke-79 oleh Andy Carroll.

Begovic pun kembali ke Stadion Britannia untuk menghadapi Stoke City, mantan kesebelasannya, dalam ajang Piala Liga 2015/2016 pada Rabu (28/10) dini hari. Walau masih memiliki Marco Amelia, pada laga tersebut Begovic masih dipercaya menjadi kiper utama selepas cederanya Thibaut Courtois.

Sayangnya, Chelsea tak menyiapkan kesebelasan yang layak tempur sebagai bagian dari reuninya tersebut. Chelsea hadir dengan sejumput kekacauan; bukan situasi membaik seperti dikatakannya usai dikalahkan West Ham. Usai dikalahkan Stoke, Begovic pun terbengong-bengong. Ia cuma memandangi Stadion Britania, lingkungan yang begitu akrab baginya dalam lima setengah musim. Ia pun bertanya-tanya mengapa segalanya menjadi buruk sejak ia meninggalkan The Potters, julukan Stoke.

Kilas cerita, Begovic dibesarkan di Kanada ketika keluarganya melarikan diri dari perang Bosnia. Akademi Portsmouth adalah klub Inggris pertama yang melihat potensinya dan cukup jelas memenuhi standar penjaga gawang Liga Primer Inggris.

Tapi pada Januari 2010 ia pun memilih pergi ke Stoke daripada Tottenham Hotspurs karena ditawarkan bisa memberi rute lebih cepat menjadi kiper utama. Betul saja kiper kelahiran 20 Juni 1987 itu menjadi keunggulan tersendiri bersama Stoke. Begovic menjadi komandan dalam situasi bola-bola udara dan kehadirannya membuat rekan-rekannya lebih tenang di area kotak penalti.

Baca juga : Pembelian Panik Dua Kesebelasan Besar Liga Primer Inggris.

Dari musim ke musim namanya selalu dikaitkan dengan Real Madrid, Manchester United dan Manchester City, sebelum lebih memilih bergabung dengan Chelsea dengan niali transfer 8,5 juta poundsterling dan menyisakan satu tahun kontraknya di Stadion Britannia. Sayangnya ia seolah tidak mampu menghentikan bencana di Chelsea walau sudah dipercaya menjadi kiper utama sejak Thibaut Courtois cedera lutut pada awal September.

Lima dari 12 pertandingan yang dilakoni Begovic pun berakhir dengan kekalahan. Ia cuma berhasil clean sheet dua kali, masing-masing ketika mengalahkan Aston Villa 2-0 pada Liga Primer Inggris dan imbang 0-0 dengan tuan rumah Dynamo Kiev dalam partai Liga Champions musim ini. Tentu saja hal itu tidak lebih baik dari yang telah dilakukan sepanjang musim lalu. Kiper 28 tahun itu cuma kalah empat kali dalam 12 partai terakhirnya bersama kesebelasan sekelas Stoke di Liga Primer Inggris 2014/2015.

Jika mengikuti egonya, Begovic bukan tidak mungkin sudah hancur dan mengalami banyak masalah di Chelsea. Ia tak pernah menuduh lini pertahanannya yang dihuni John Terry, Kurt Zouma, Gary Cahill dan Branislav Ivanovic belum menemukan formula terbaik; dan ini adalah salah satu kelebih Begovic. Ia selalu bertingkah baik di depan mikrofon pada jumpa pers dan cepat memberikan jaminan kepada media jika tidak ada kepanikan yang terjadi di Stamford Bridge saat ini. Seperti tanggapan "baik-baik saja" yang dilontarkan olehnya usai dikalahkan West Ham. "Saya pikir penampilan kami menunjukan bahwa kami masih menunjukan kinerja positif dan sudah berusaha keras, hanya saja ada momen kecil kita tidak bisa pergi," ujarnya kepada media-media Inggris.

Pahlawan yang Tidak Diinginkan Lagi di Stadion Britannia

Begovic adalah tokoh yang populer sewaktu masih berseragam Stoke dan memilih tinggal di perdesaan Staffordshire dengan Nicolle, istrinya, daripada pindah ke lingkungan pemain di Cheshire. Dirinya memberi sekaligus mendapatkan tepuk tangan secara hangat dari suporter The Potters ketika kembali ke Stadion Britannia pada Rabu dini hari waktu Indonesia itu.

Akan tetapi rupanya di sana mengingatkan jika rumput Britannia tidak selalu hijau untuknya karena sebelumnya ia menegaskan tidak menandatangani kontrak baru di Stoke pada bursa transfer musim panas lalu. Nampaknya Mark Hughes, Manajer Stoke, pun lebih senang kepada Jack Butland, kiper muda asli Inggris yang menjaga gawang Stoke saat ini daripada Begovic yang sekarang bersama Chelsea.

Bahkan ketika menghadapi Stoke saat itu Begovic harus mengakui Butland lebih baik karena kalah lewat adu penalti 5-4 setelah laga 90 menit berakhir 1-1, "Hasil mengecewakan bagi kami malam ini. Kita harus membersihkan kepala kita dan fokus pada Sabtu (mendatang). Terima kasih untuk fans Stoke atas sambutannya yang hangat," tulis Begovic dalam akun twitternya.

Tentu saja hal tersebut mewakili penyelasan Begovic dengan runtuhnya dominasi Chelsea pada musim ini. Ironisnya perannya saat ini tidak cukup baik untuk membantu The Blues bangkit dari keterpurukan sekarang. Jika pun Courtouis telah pulih dari cedera lututnya sekarang, maka tidak ada keraguan untuk Begovic kembali ke bangku cadangan dan tidak bisa berbuat cukup banyak waktu menunjukan dirinya sebagai salah satu kiper nomor satu di Liga Inggris.

Jadi benarkah Chelsea baik-baik saja?

Sumber : Daily Mail, Euro Sports, Sport Review.

Komentar