Menyoroti Calon Kapten Masa Depan MU dan Asumsi Stretford itu "Biru"

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menyoroti Calon Kapten Masa Depan MU dan Asumsi Stretford itu

Chris Smalling menjadi sosok yang tidak tergantikan di lini belakang Manchester United arahan Louis van Gaal saat ini. Bahkan manajer asal Belanda tersebut mengamini bahwa pemain kelahiran 22 November 1989 tersebut diproyeksikan menjadi kapten masa depan The Red Devils, julukan United.

Tidak hanya Van Gaal, mantan pemain United sejak 1989 sampai 1998, Gary Pallister, mendukung rencana Manajer United tersebut tentang Smalling yang akan dijadikan kapten ketika era Michael Carrick atau Wayne Rooney berakhir.

"Ketika mereka (Carrick dan Rooney) berakhir, Chris Smalling bisa melakukan itu. Jadi saya mendukung dia dalam hal (kapten) ini," ungkap Van Gaal.

"Dia telah mengemban perannya dengan sangat baik menjadi komandan di lini belakang. Tahun ini dia sudah seperti kapten, memimpin rekan-rekannya dan menjadi panutan. Sungguh layak bagi dirinya," puji Pallister yang senada dengan Van Gaal.

Memang saat ini karakter Smalling lebih berani. Bahkan ia tidak segan-segan mengkritik permainan United ketika melawan VfL Wolfsburg di ajang Liga Champions 2015/2016 pada Kamis (1/10/2015) awal bulan lalu. Pemain 25 tahun tersebut mengkritik permainan The Red Devils yang menurunkan tempo pada babak kedua.

Keberanian Smalling juga tentunya amat dibutuhkan jelang derby Manchester. Selain menjadi ujian, ia juga mesti mengontrol suasana rekan-rekannya yang sedang dibuat tidak bersahabat oleh isu-isu yang tidak berkaitan dengan pertandingan.

Salah satunya adalah kejutan bagi Bastian Schweinsteiger dari Tiongkok. Sebuah produsen mainan dari negeri tersebut membuat action figure tentara Nazi yang mirip dengan Schweinsteiger.

Selain itu, ada satu kasus luar lapangan yang agak menyerempet menjelang Derby Manchester. Sejak minggu lalu pihak perusahaan sepatu adidas tengah dinanti para pendukung United, pasalnya mereka akan mengeluarkan edisi khusus.

Sepatu yang akan diproduksi itu amat ditunggu para suporter mengingat namanya menggunakan "adidas Stretford", diambil dari salah satu tribun di Stadion Old Traford. Sampai-sampai sekitar 30 peminatnya sudah mengantri hampir seharian sejak 10 pagi waktu setempat untuk menunggu sepatu edisi baru dan khusus tersebut.

Akan tetapi merk sepatu itu justru kian memperuncing aroma Derby Manchester bagi pendukung United sendiri karena warna tiga garis khas adidas tidak sesuai dengan identitas The Red Devils pada umumnya. Pasalnya, tiga garis sepatu adidas Streford sendiri itu bewarna biru sesuai dengan seragam City dan bukan merah yang merupakan identitas United, "Ini benar-benar gila," cetus salah satu konsumen yang sedang mengantri untuk membeli adidas Stretford saat itu.

2DAAF59400000578-3284901-image-a-43_1445528825512


Di sisi lain, pihak adidas sendiri menjelaskan bahwa garis bewarna biru tersebut untuk menghormati tim juara United pada Piala Eropa 1968 ketika mengalahkan Benfica di Stadion Wembley. Saat itu para pilar The Red Devils menggunakan warna biru ketika bertanding dan menjadi juara. Apapun alasannya, masih belum dapat dipastikan apakah suporter United bakal menerimanya atau tidak.

Cerita-cerita di luar pertandingan tersebut cukup untuk menjadi bumbu menjelang Derby Manchester. Selanjutnya, tinggal publik Manchester sendiri yang akan menyikapinya dan tentu bagi Smalling sebagai calon kapten The Red Devils masa mendatang.

Perlu diingat juga bagi Smalling masalah rekan-rekannya masih belum komplit tanpa adanya berita-berita di luar lapangan dari seorang Memphis Depay.

Sumber: BBC, Bild, Daily Mail, Fourfourtwo, The Telegraph,

Komentar