Komentar Seharga 50 Ribu Pounds dari José Mourinho

Berita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Komentar Seharga 50 Ribu Pounds dari José Mourinho

Peribahasa “Mulutmu, harimaumu” tampaknya harus dicamkan baik-baik oleh José Mourinho, manajer kesebelasan Chelsea. Sosoknya yang penuh kontroversial itu sempat terlihat lebih tenang dan tidak banyak nyerocos sejak bergabung kembali dengan Chelsea dua musim yang lalu.

Tapi manajer asal Portugal ini sepertinya sudah mulai kehilangan kesabarannya di awal musim yang berat ini. Bagaimana tidak, sang juara bertahan sekarang terpuruk di peringkat ke-16 di pekan ke delapan Liga Primer Inggris.

Rasa frustrasi Mourinho tampak muncul beberapa kali dari wawancara yang ia lakukan setelah pertandingan (post-match interview), salah satunya pada dua pekan yang lalu setelah The Blues kalah 3-1 menghadapi Southampton. Ia sempat menyebut wasit Robert Madley “takut” untuk memberikan hukuman penalti kepada kesebelasannya di mana Falcao yang terjatih malah diputuskan melakukan diving.

Akibat ucapannya tersebut, Hari Rabu kemarin (14/10/2015) Mourinho mendapatkan denda dari Football Association (FA) sebesar 50 ribu poundsterling dan kemungkinan larangan memasuki stadion sebanyak satu pertandingan. Setelah mendapatkan keputusan dari FA tersebut, Mourinho langsung berkomentar bahwa denda tersebut terlihat seperti "aib" atau “sesuatu yang memalukan.”

Seolah tidak peduli, ia masih sempat-sempatnya meluncurkan sebuah buku berjudul “Mourinho” yang dianggap hanya menjadi alat baginya untuk mengungkapkan rasa frustrasinya kepada FA. Mourinho memang sudah sering merasa jika badan tertinggi sepakbola Inggris tersebut berbuat tidak adil kepadanya.

Mantan manajer FC Porto ini juga mengakui bahwa ia mungkin saja menyulut provokasi dari komentar pasca-pertandingannya setelah kalah melawan Soton, namun ia terkejut dengan beratnya hukuman, ditambah kejengkelannya kepada inkonsistensi yang ia rasakan dalam proses hukuman dari FA.

Memang patut diingat juga, termasuk Mourinho yang sering menyindir, FA yang ini adalah FA yang sama dengan mereka yang tidak menghukum Arsène Wenger yang pernah bersikap ofensif kepada Mourinho dengan mendorongnya dari area teknis Chelsea saat Chelsea melawan Arsenal musim lalu. Ditambah, manajer asal Perancis itu juga lolos dari sanksi setelah berkata bahwa keputusan wasit Mike Dean (Chelsea melawan Arsenal pada September tahun ini) “naif” dan “lemah”.

“Setiap kata yang saya ucapkan selalu berisiko,” kata Mourinho. “Saya senang karena saya tidak perlu memakai electronic tag (seperti sensor di supermarket agar barang ketahuan jika keluar tanpa sepengetahuan kasir), tapi saya merasa ini tidak ada bedanya. Saya juga merasa (denda sebesar) £50.000 saat ini bisa dibilang sebagai sesuatu yang memalukan. Saya juga berpikir bahwa kemungkinan untuk mendapatkan larangan masuk ke stadion adalah sesuatu yang luar biasa,” tambahnya dengan penuh sarkasme.

“Namun, saya sulit paham. Saya tahu saya tidak berbicara Bahasa Inggris (dengan alami). Saya tahu Bahasa Inggris saya hanya cukup baik untuk ukuran sebagai pekerja di negara ini, Bahasa Inggris saya memang tidak sempurna. Mungkin ada perbedaan antara kata ‘takut’ (afraid) dengan ‘lemah dan naif’? Tepatnya perbedaannya adalah 50 ribu poundsterling dan (kemungkinan) larangan masuk ke stadion sebanyak satu pertandingan. Jadi, kesimpulannya seperti itu.”

“Pertama, kita bisa mendorong orang di area teknis (depan bangku cadangan, di pinggir lapangan). Jadi, setiap orang di area teknis, kita diperbolehkan untuk mendorong mereka. Kita diperbolehkan, tidak masalah. Kedua, kata ‘takut’ akan terkena hukuman, hukuman yang berat. Tapi menyebut wasit ‘lemah dan naif’, bahkan untuk salah satu wasit top di negara ini dan juga di Eropa, kita boleh. Jadi saya pikir salah satu hikmah yang bisa kita dapatkan dari keputusan denda FA ini adalah bahwa setiap manajer bisa menulis di buku kecil mereka masing-masing, ketika mereka berbicara di konferensi pers, mereka tahu kalau kata ‘takut’ akan berharga (denda) 50 ribu pounds. ‘Lemah dan naif’, Anda bisa menggunakan kata tersebut.”

“Untuk sepakbola di negara ini, yang lebih penting adalah sikap agresif (daripada kata-kata). Sekarang kita sudah tahu. Dua hal itu adalah yang bisa saya pelajari dari sini. Ini adalah satu-satunya alasan buat saya untuk bisa berjalan dengan tenang di London tanpa harus memakai electronic tag.”

Komentar-komentar Mourinho tersebut tampaknya akan membuatnya dipastikan terkena larangan memasuki stadion sebanyak satu pertandingan, dengan kata-katanya tersebut yang terlihat mencibir FA sebagai badan tertinggi sepakbola di Inggris.

Chelsea memang masih menunggu keputusan tertulis dari FA mengenai rincian alasan hukuman tersebut sekaligus memungkinkan untuk mengajukan banding.

Pertandingan selanjutnya bagi Chelsea adalah saat menghadapi Aston Villa di Stamford Bridge pada Hari Sabtu ini (17/10/2015).

“Saya tidak akan lari (dari masalah). Hasilnya sejauh ini memang buruk tapi saya tidak akan lari dari tanggungjawab itu dan saya percaya kebangkitan akan datang. Saya menandatangani kontrak baru beberapa bulan yang lalu. Ketika saya menandatangani kontrak itu, saya tidak melakukannya untuk lari dari tanggungjawab saya, tapi untuk bekerja dan berjuang, serta menunggu hasil dari pekerjaan kami,” tutup Mourinho.

Komentar