Menuju Juventus yang Sebenarnya Melalui Derby d'Italia 2015

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menuju Juventus yang Sebenarnya Melalui Derby d'Italia 2015

Jeda internasional sudah berhasil dilewati dengan baik oleh Tim Nasional Italia. Mereka berhasil melenggang ke Euro 2016 dengan status juara Grup H. Sekarang tugas Italia adalah menyuguhkan pertandingan terbaiknya pada laga bertajuk Derby d'Italia antara tuan rumah Internazionale Milan menjamu Juventus di Stadion Giuseppe Meazaza, Milan , pada laga Serie-A 2015/2015 pekan ke-8, Senin (19/10) dini hari.

Dalam pertandingan ini, Juventus lah yang kemungkinan besar paling disorot. Maklum saja, sampai saat ini Juventus masih mencari permainannya sendiri. Gengsi mereka sebagai juara bertahan empat musim berturut-turut, namun hanya berhasil memenangkan dua laga di awal musim 2015/2016.

Bukan hal yang mudah, namun Derby d'Italia tahun ini seharusnya menjadi momentum kebangkita skuat besutan Massimliano Allegri ini.  Allegri jelas masih khawatir dengan kesiapan Alvaro Morata yang sempat ditandu keluar lapangan ketika memperkuat Spanyol dalam menghadapi Luksemburg pada kualifikasi Euro 2016.

Morata bukanlah kekhawatiran satu-satunya bagi Allegri. Paul Pogba dengan cedera pergelangan kakinya pun tidak kalah memusingkan. Begitu pula dengan cedera paha Roberto Pereyra yang didapatinya saat Argentina melawan Ekuador pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona CONMEBOL.

Baca juga : Saat Allegri Kehilangan Para Pemikir di Skuat Juventus

Faktor cedera memang membikin  Juventus kepayahan. Sejauh ini, Si Nyonya Tua telah kebobolan delapan gol dan hanya berhasil menduduki peringkat ke-12 dengan raihan delapan poin.

Sementara itu, Claudio Marchisio dan Stefano Sturaro telah kembali ke sesi latihan pasca cedera. Mereka juga bergabung dengan Sami Khedira sebagai pemain yang belakangan ini telah kembali ke lapangan dan mencetak satu gol kemenangan 3-1 atas Bologna ketika memulai debutnya di Juventus.

'Kami hanya fokus pada pertandingan (melawan Inter). kami tahu betul bahwa itu akan menjadi pertandingan yang sulit, tapi kami benar-benar harus mendapatkan hasil dan permainan yang baik," ujar Khedira.

"Kami memang belum memulai (Serie-A) dengan baik, tapi musim ini menjadi sebuah tantangan yang lebih menarik. Kami Siap menghadapinya. Inter memiliki awal yang kuat musim ini, tapi Juventus adalah btim besar dengean pemain yang sangat baik dan berkualitas. Kami dalam kondisi dan belatih sangat baik. Kami benar-benar tidak sabar untuk bermain Minggu nanti," sambung mantan pemain tengah Real Madrid ini.

Tentu saja semangat positif Khedira itu diharapkan menular pada pemain Si Nyonya Tua lainnya. Apalagi laga selanjutnya merupakan Derby d'Italia pertamanya. Sebetulnya di antara rentetan cedera pemain karena jeda Internasional, Allegri tetap bisa bekerja sesuai dengan tim terbaiknya.

Sejauh ini Allegri tinggal memberikan bukti nyata kepada Juventus, terutama di Derby d'Italia.

Gianluigi Buffon dkk pun masih terpaut 10 poin dengan Fiorentina sebagai pemucak klasemen Serie-A 2015/2016 sementara. Untuk menelikungnya tentu Juventus memerlukan konsitensi, bukan tradisi buruk Allegri sejak musim keduanya seperti ketika masih membesut AC Milan pada 2010 sampai 2014.

Perlu diingat juga bahwa mantan pelatih Cagliari itu juga masih memiliki kewajiban membimbing Buffon dkk di Liga Champions 2014/2015. Usai melawan Inter adalah waktu yang tepat bagi Allegri untuk menentukan kembali apa-apa yang ditargetkan pada musim ini, termasuk memikirkan perihal pemulihan skuatnya yang didera cedera.

Sebenarnya, awal November nanti, Juve juga harus melakoni laga yang kalah penting, Derby della Molle, yang langsung disambut Derby della Mole melawan rival sekota, Torino, pada awal November. Musim ini, Juventus telah kehilangan banyak poin.  Allegri harus menunjukan tangan dingin yang sebenarnya. Maka ini adalaha waktu baginya untuk melenturkan otot-otot untuk membawa Juventus menuju jati diri mereka sebenarnya.

Komentar