Tantangan Besar Jürgen Klopp Bersama Liverpool

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tantangan Besar Jürgen Klopp Bersama Liverpool

Jürgen Klopp terbang dengan pesawat pribadi langsung dari Dortmund ke Liverpool. Setelah tiba di John Lennon Airport, Klopp langsung menuju hotel Hope Street. Di sana, Kamis (8/10) malam waktu setempat, Klopp menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun. Dengan besaran kontrak senilai 5 juta pound sterling dan bonus mencapai 2 juta pound sterling, Klopp menjadi manajer termahal dalam sejarah Liverpool. Pihak kesebelasan akan secara resmi memperkenalkan Klopp dalam sebuah konferensi pers yang akan digelar pada Jumat pagi.

Klopp membawa serta Željko Buva? sebagai asisten dan Peter Krawietz sebagai analis. Keduanya bekerja bersama Klopp di Borussia Dortmund. Bersamaan dengan kedatangan para staf baru, empat staf Brendan Rodgers dibebastugaskan dari jabatannya: Sean O’Driscoll (asisten manajer), Gary McAllister (pelatih kesebelasan utama), Glen Driscoll (head of performance), dan Chris Davies (kepala tim analisis lawan). Kecuali McAllister, semua nama tersebut akan meninggalkan Liverpool.

“McAllister akan tetap bersama kesebelasan, walau dalam kapasitas yang berbeda, yang tidak berhubungan dengan tugas kesebelasan utama,” sebagaimana dikutip dari The Guardian. “Pria Skotlandia ini telah menerima posisi duta, yang akan menguntungkan kesebelasan dari hubungan dan pertalian yang kuat antara McAllister dan para pendukung. Pihak kesebelasan juga dalam kesempatan ini mendoakan yang terbaik bagi Sean, Glen, dan Chris di masa depan.”

Liverpool akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 17 Oktober. Empat hari setelahnya Klopp akan menjalani sembilan hari yang sibuk dengan tiga pertandingan kandang; melawan Rubin Kazan (Europa League) pada 22 Oktober, Southampton (Premier League) pada 25 Oktober, dan AFC Bournemouth (Capital One Cup) pada 28 Oktober.

Memanfaatkan Sumber Daya yang Ada Sebelum Gelombang Jerman

Jürgen Klopp bukan manajer asing pertama di Liverpool. Jika asing berarti dari luar Inggris, maka Liverpool sudah ditangani manajer asing sejak berdiri; William Barclay dan John McKenna sama-sama berkewarganegaraan Irlandia. Namun asing bagi Inggris (dan Skotlandia, Wales, serta Irlandia Utara) berarti dari luar Britania Raya. Dengan demikian, manajer asing pertama Liverpool adalah Gérard Houllier.

Setelah Houllier, manajer asing Liverpool berikutnya adalah Rafael Benítez. Setelah Benítez, Liverpool ditangani oleh tiga manajer asal Britania Raya (Roy Hodgson, Inggris; Kenny Dalglish, Skotlandia; dan Brendan Rodgers; Irlandia Utara). Klopp adalah manajer asing pertama sejak Benítez meninggalkan Liverpool, dan yang ketiga sepanjang sejarah.

“The summer of 1998 heralded the beginning of a French revolution at Anfield” adalah kalimat pertama dalam profil Houllier di situs resmi Liverpool. Di era Benítez, Liverpool diperkuat banyak pemain berkebangsaan Spanyol. Bukan tidak mungkin di era Klopp akan terjadi gelombang kedatangan serupa. Jika Houllier dari Prancis dan Benítez dari Spanyol, maka bersama Klopp, para pemain yang datang akan berasal dari Jerman. Namun sementara bursa transfer belum dibuka (dan sepertinya tidak akan terjadi banyak aktivitas di bursa transfer tengah musim, seperti biasa), Klopp akan bekerja dengan pemain-pemain yang sudah ada.

Dan “bekerja dengan pemain-pemain yang sudah ada” berarti Klopp akan memaksimalkan sumber daya yang ia miliki sesuai dengan kemampuan para pemain, bukan latar belakang pemain-pemain yang bersangkutan (seperti Roberto Firmino yang pernah berkarir di Bundesliga atau Emre Can yang berkebangsaan Jerman). Mengingat Klopp setia pada satu formasi, Liverpool kemungkinan besar akan tampil dalam formasi 4-2-3-1.

Sementara pilihan untuk para penyerang sayap belum mengerucut, posisi di belakang penyerang tunggal tampaknya akan dipercayakan kepada Philippe Coutinho. Dengan kemampuan olah bola di atas rata-rata, Coutinho adalah pilihan paling tepat untuk peran Mario Götze. Di posisi penyerang, Christian Benteke tidak perlu khawatir walau ia tidak secepat Pierre-Emerick Aubameyang.

Aubameyang adalah penyerang tengah era Thomas Tuchel, bukan Klopp. Klopp mendatangkan Aubameyang ke Dortmund untuk menambah kekuatan di posisi penyerang sayap. Bahkan setelah Robert Lewandowski pindah ke Bayern Munchen pun, Aubameyang tetap bermain di posisi penyerang sayap sementara Ciro Immobile dan Adrián Ramos bergantian memainkan peran ujung tombak.

Benteke tidak perlu khawatir karena tidak secepat Aubameyang. Lewandowski, Immobile, dan Ramos tidak secepat Aubameyang namun mereka tetap menjadi pilihan terdepan. Selama Benteke mampu menerjemahkan instruksi Klopp dengan baik (salah satunya adalah dengan menjadi penekan pemain belakang lawan ketika Liverpool tidak menguasai bola), Benteke akan baik-baik saja dan menjadi pilihan utama di lini depan.

James Milner dapat diandalkan ketika menekan. Namun kemampuannya membagi bola tidak lebih baik dari Jordan Henderson dan Emre Can. Itu tampaknya akan membuat Milner kehilangan tempat atau difungsikan di posisi lain. Sejauh ini, Henderson dan Can memiliki kemungkinan terbesar berduet sebagai poros ganda, menguasai lini tengah, dan bergantian membantu serangan serta pertahanan.

Seperti apa pun susunan pemain Liverpool di bawah asuhannya, Klopp harus dapat membuktikan bahwa pilihannya yang terbaik. Tentu saja buktinya adalah kemenangan demi kemenangan yang rutin diraih. Dengan status manajer termahal sepanjang sejarah kesebelasan (dan manajer revolusioner ketika melahirkan Gegenpressing), Klopp tentunya memiliki tantangan besar dan beban berat untuk berhasil membuktikan diri. Jika tidak, kita tahulah apa yang akan terjadi.

Komentar