Menanti Hasil Fanatisme Dua AKB: Akihabara 48 dan Arsène Knows Best

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Menanti Hasil Fanatisme Dua AKB: Akihabara 48 dan Arsène Knows Best

Karya: Ariandanu Catur Biandana

“Yang mencinta, Fortune Cookie… masa depan tidak akan seburuk itu, hei hei hei.. mengembangkan senyuman kan membawa keberuntungan, Fortune Cookies, berbentuk hati… nasib lebih baiklah dari hari ini, hei hei hei…”

Di atas adalah potongan lirik dari lagu berjudul “Fortune Cookie yang Mencinta” yang dinyanyikan oleh JKT48. Fenomena girlband dan boyband beberapa tahun belakangan ini turut memperkenalkan JKT48 sebagai salah satu girlband (atau mereka lebih ingin disebut sebagai idol group) terkenal di Indonesia. Mereka merupakan sister group dari AKB48 yang lebih dulu populer di Jepang.

Saya yang memiliki teman seorang wota, sebutan untuk fans JKT48, diajak untuk menghadiri salah satu konser JKT48 di F(X) Senayan, Jakarta. Karena rasa penasaran, saya akhirnya tertarik untuk menghadiri konser tersebut.

Sepanjang konser, saya diceritakan banyak tentang sejarah masuknya JKT48 di Indonesia. Diceritakan bahwa JKT48 adalah sister group pertama dari AKB48 yang dibentuk di luar Jepang. Indonesia sendiri mendapat kesempatan ini karena melihat dari animo masyarakat di Indonesia yang mengidolakan AKB48.

AKB48 sendiri pertama kali dibentuk oleh Akimoyo Yasushi pada tahun 2005. AKB adalah singkatan dari Akihabara, sebuah daerah di Tokyo, tempat pertama kali idol group.ini mengadakan konser.

Akimoto Yasushi, yang lebih dikenal sebagai Aki-P sudah lebih dulu dikenal di Jepang sebagai penulis lagu remaja. Kemudian Aki-P mengadakan audisi untuk membentuk sebuah tim dan akhirnya terbentuklah tim generasi pertama (gen 1) yang terdiri dari 24 remaja wanita untuk mengisi konser di Akihabara.

Dari awalnya hanya ditonton oleh puluhan orang, AKB48 kini memiliki komunitas penggemar yang loyal dan tersebar hingga ke seluruh dunia. Anggota AKB48 pun sekarang sudah berkembang menjadi 180 orang yang terbagi menjadi lima tim.

Semangat Idolisme yang diusung oleh AKB ini sendiri adalah dengan mengadakan konser setiap hari di Akihabara. Dengan slogan mereka yaitu “idol you can meet”, menjadikan masing-masing member, sebutan untuk anggota AKB, memiliki fans-fans loyal yang akan selalu mendukung idolanya kemanapun mereka mengadakan konser.

Loyalitas fans mereka ini membuat saya menjadi teringat akan AKB lainnya. Bukan sebuah idol group, melainkan fans sepakbola yang mendukung Arsenal. AKB dalam sepakbola ini memiliki singkatan Arsene Knows Best, fans Arsenal yang tetap setia mendukung Arsenal di bawah besutan Arsene Wenger. Mereka tetap yakin bahwa Arsene Wenger adalah pelatih terbaik yang paham akan filosofi bermain Arsenal.

via: goonertalk.com
via: goonertalk.com

Mereka pun tidak terbentuk begitu saja. Semua diawali pada tahun 2006 ketika Arsenal yang berpindah markas dari Highbury ke Emirates Stadium menurun performanya di liga Inggris dan kompetisi lainnya.

Pembangunan stadion baru menjadi salah satu alasan Arsenal mengencangkan ikat pinggangnya untuk berbelanja pemain. Alhasil pemain yang didatangkan pun jauh dari harapan fans. Kadang mereka harus rela melihat pemain incarannya direkrut oleh kesebelasan pesaing dan membuat Arsenal harus gigit jari.

Namun sebenarnya penghematan ini tidak sepenuhnya buruk. Penghematan ini membuat Arsenal mampu melunasi utangnya dalam membangun stadion hanya dalam kurun waktu 8 tahun saja. Selain itu, penghematan ini juga menjadikan Arsenal menerapkan sebuah strategi keuangan yang sehat dan menjadikan Arsenal sebagai salah satu kesebelasan dengan neraca keuangan tersehat di Eropa. Tim manajemen puas dengan kinerja Wenger dan menganggap dia telah berbuat baik untuk pendapatan klub.

Akan tetapi, baik menurut manajemen tidak berarti baik juga menurut fans. Sebagian fans tetap menginginkan Arsenal bisa bersaing di Liga Primer Inggris dan secepatnya memperoleh trofi yang sudah lama tidak mampir ke lemari Arsenal.

Buah dari kesabaran yang perlahan habis ini adalah terpecahnya fans Arsenal menjadi dua kubu, yaitu AKB atau Arsene Knows Best, kubu yang selalu mendukung Arsene Wenger dan AMG atau Arsene Must Go, kubu yang menghendaki agar Arsene Wenger segera diganti oleh pelatih baru.

AKB selalu loyal dalam mendukung Arsenal dan Wenger. Berbagai pertandingan dilalui mereka dengan menyerukan chants ke seantero tempat Arsenal berlaga. Bahkan gooners, sebutan untuk suporter Arsenal, terkenal sebagai salah satu suporter away yang paling militan di seantero Inggris. Kemanapun Arsenal bertanding, mereka selalu hadir dan menggetarkan kandang lawan dengan chants yang mereka miliki.

Jika kembali membandingkan AKB48 dan AKB-nya Arsenal, metode bisnis dengan memanfaatkan basis fans fanatik dimanfaatkan dengan baik oleh Aki-P dan Arsenal. Banyak pebisnis yang tidak terlalu mempedulikan cara untuk menjaga konsumen agar tetap loyal.

Padahal konsumen yang loyal akan mempermudah pebisnis menyampaikan informasi produk yang ingin diperkenalkannya. Konsumen yang loyal juga akan mengurangi biaya promosi karena mereka secara otomatis akan menarik konsumen baru yang memiliki kesamaan interest.

Sebagai pebisnis, Aki-P dan Arsenal paham betul cara menjaga fans fanatiknya. Bukan sebuah kebetulan jika AKB48 akhirnya membentuk sister group di luar Jepang. Aki-P sadar jika fans di luar Jepang pun harus dijaga, bahkan harus dimanjakan.

Ekspansi ini akhirnya dimulai dengan membentuk sister group di dua tempat dengan basis fans terbanyak yaitu Indonesia dan Tiongkok. Maka kemudian terbentuklah JKT48 dan SNH48 dengan embel-embel sister group dari AKB48.

AKB48 pun mengadakan beberapa event seperti handshake event, pemilihan senbatsu dan konser spesial di Tokyo Dome dengan mengundang sister group mereka seperti NMB48, SKE48 hingga JKT48 dan SNH48 yang bertujuan untuk memperkenalkan personel mereka agar semakin dekat kepada fansnya.

Hasilnya, AKB48 pun berhasil menjadi idol group global dengan basis fans yang loyal di seluruh dunia. Bahkan adidas menjadikan AKB48 sebagai icon brand nya dalam peluncuran jersey timnas Jepang untuk piala dunia 2014.

Arsenal pun begitu. Mereka memulai ekspansinya dengan memperkuat basis fans di Asia. Tiga musim terakhir ini, mereka mengadakan Tour Pra Musim di daerah Asia seperti Malaysia, Indonesia, Singapore, Jepang, dan Vietnam. Bahkan dua tahun lalu, mereka meluncurkan akun resmi Twitter Arsenal berbahasa Indonesia dan Vietnam agar bisa lebih dekat lagi dengan fans mereka di kedua Negara tersebut.

Tentu menarik untuk ditunggu, dengan basis fans yang semakin besar maka prestasi apalagi yang mampu diberikan oleh Aki-P dan Arsenal kepada fansnya. Ketika idolisme sudah meningkat menjadi fanatisme, tentu wajar jika fans pun menantikan prestasi dari idolanya tersebut. Bukan menagih hal yang muluk, namun untuk membuktikan bahwa tim yang mereka dukung juga mampu berprestasi dan memberikan hasil maksimal sehingga semua yang sudah diberikan fans kepada mereka selama ini tidak terasa sia-sia.

Penulis kerap menulis di blog arianarena.blogspot.com dan dapat dijumpai di akun Twitter @ariandanucatur.

foto: akb48.wikia.com

Komentar