Performa Menurun Juventus (Bukan) Salah Pogba

Cerita

by redaksi

Performa Menurun Juventus (Bukan) Salah Pogba

Juventus masih belum memperlihatkan performa impresifnya seperti yang ditunjukannya pada musim lalu. Hingga pekan ke tujuh Liga Italia Serie A, Bianconeri meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, serta 3 kekalahan. Hal ini menyebabkan sang juara bertahan masih tertahan di posisi ke-12 klasemen sementara Serir A dengan hanya meraih delapan poin.

Salah satu dari sekian banyak faktor yang menyebabkan Juventus tampil kurang maksimal hingga pekan ketujuh ini adalah menurunnya kualitas lini tengah mereka. Hengkangnya Andrea Pirlo dan Arturo Vidal pada musim panas kemarin serta masih cederanya Claudio Marchisio membuat Si Nyonya Tua berharap penuh pada sosok Paul Pogba di lini tengahnya.

Akan tetapi Il Polpo Paul masih belum memperlihatkan performa yang impresif seperti apa yang ditunjukannya musim lalu bersama Bianconeri sejauh ini. Dari tujuh pertandingan yang sudah dijalani oleh Pogba, dia baru mencetak satu gol tanpa mencatatankan satu pun assists.

Menurunya perfroma Pogba sejauh ini, mendapat berbagai macam kritikan dari berbagai pihak. Pelatihnya di timnas Perancis, Didier Deschamps pun menyarankan agar ia bersikap lebih dewasa dan lebih fokus terhadap mengembangkan permainannya.

Bahkan legenda Juventus sekaligus salah satu direktur klub tersebut, Pavel Nedved, melontarkan kritik lebih keras lagi agar pemain 22 tahun tersebut jangan terlalu banyak bergaya di atas lapangan, dan hanya fokus untuk meraih kemenangan bagi timnya. Karena bagi Nedved, segalanya tidak akan bisa diraih pada usia muda. Oleh sebab itu ia menyarankan agar Pogba lebih berkonsentrasi dan menjadi penentu di setiap pertandingan yang dijalaninya.

Pogba memang memiliki teknik bola dan kemampuan di atas rata-rata. Di usianya yang masih muda, mantan gelandang Manchester United ini layaknya batu permata indah yang mampu membuat terpesona siapapun yang melihatnya, dalam hal ini kesebelasan-kesebelasan Eropa.

Musim lalu, permainan impresif Pogba bersama Juventus mampu membuat banyak kesebelasan Eropa berhasrat untuk meminangnya. Paris Saint-Germain dikabarkan berani menggelontorkan dana 50 juta Euro agar Pogba bisa pulang kampung ke Perancis, kemudian Manchester City diisukan berani meminang Pogba dengan tebusan 70 Juta Euro. Bahkan FC Barcelona pun berani menebus pemain timnas Perancis tersebut dengan mahar 80 juta Euro.

Angka-angka di atas adalah beberapa angka fantastis untuk dihargai kepada seorang pemuda yang terbuang dari Manchester United. Akan tetapi dari semua tawaran yang menggiurkan tersebut, semuanya ditolak oleh kubu La Vecchia Signora di bursa transfer musim panas kemarin. Pihak klub beralasan Pogba masih bisa berkembang lebih jauh bersama Juventus dan sang pemain pun menyatakan masih betah berada di Kota Turin. Dan hal itulah yang menyebabkan Pogba masih bertahan di Juventus.

Akan tetapi jika melihat performa pemain kelahiran Lagny-sur-Marne, Perancis, tersebut di musim ini, harga fantastis di atas nampaknya dianggap berlebihan. Permainan Pogba yang tak kurang memuaskan membuat kesebelasan-kesebelasan Eropa yang awalnya berminat merekrutnya harus berpikir ulang apakah pembelian tersebut menguntungkan atau tidak bagi timnya.

Menurunnya permainan Pogba di musim ini memang terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan performanya tidak seimpresif musim lalu karena tidak adanya mentor di lini tengah Juventus.

Musim lalu ketika bermain bersama Marchisio, Vidal, dan Pirlo, Pogba seakan dimanjakan dan dimudahkan dalam melancarkan serangan tanpa harus bermain lebih ke belakang maupun mendistribusikan bola. Dengan hengkangnya Pirlo dan Vidal serta masih absennya Marchisio, segala kemudahan yang Pogba dapatkan pada musim lalu menghilang di musim ini.

Dan hal ini pun terlihat secara taktikal bahwa Pogba sangat kewalahan tanpa kehadiran ketiganya. Hal yang biasa ketiganya lakukan, semuanya dilakukan oleh seorang Pogba. Pirlo yang bertugas sebagai pembagi bola dan pusat permainan Juventus, kini perannya diisi oleh Pogba. Begitu juga dengan peran Vidal dan Marchisio, keduanya merupakan penyeimbang di lini tengah Juventus baik dalam menyerang maupun bertahan, yang juga dilakukan perannya oleh Pogba sejauh ini. Kehadiran Hernanes yang seharusnya meringankan peran Pogba di lini tengah pun belum terlihat maksimal.

Terkesan berlebihan memang, akan tetapi jika melihat permain Pogba bersama Juventus sejauh ini memang seperti itu. Pogba mengalirkan bola, menjadi pusat permainan serta membantu penyerangan dan bertahan Juventus. Berbeda dengan musim lalu dimana Pogba tidak menjadi pusat permainan.

Jika kita lihat musim lalu, dari 26 penampilannya di Serie A, ia berhasil mencetak 8 gol,  3 assist, 34 operan kunci, 84% operan sukses, 75% dribel sukses, serta 49% tendangan yang tepat sasaran. Permainan defensifnya pun tak kalah apik, yaitu di antaranya dengan memenangkan total 45 tekel, memenangkan 54,86% duel udara, dan total 17 intersep.

Sedangkan musim ini, selain baru satu gol yang ia cetak, dari 7 penampilannya di Serie A sejauh musim ini, ia "hanya" berkontribusi dengan 5 operan kunci. Akurasi tendangannya menurun menjadi hanya 25% saja, dribel suksesnya pun menurun menjadi 63%, dan ia hanya memenangkan 49% duelnya.

Secara umum, menurunnya performa Paul Pogba berbanding lurus dengan tertatihnya performa Juventus musim ini untuk meraih kemenangan di kompetisi Serie A. Meskipun masih terlalu dini untuk menghakiminya,  sudah seharusnya ia menyadari hal tersebut dan bisa menunjukan kembali performa impresifnya seperti yang ditunjukan pada musim lalu agar bisa mengangkat kembali posisi La Vechia Signora yang saat ini masih tertahan di posisi 12.

Atau, bisa jadi menurunnya performa Pogba ini adalah karena Juventus musim ini (yang kehilangan beberapa pemain kuncinya) yang belum bisa memaksimalkan Pogba. Biar bagaimanapun, mereka harus ingat bahwa ia masih berusia 22 tahun. Apakah terlalu terburu-buru membuat seorang pemain muda menjadi pusat permainan di lini tengah sebuah kesebelasan juara bertahan italia?

foto: uk.sports.yahoo.com

Komentar