Southampton dan Tonggak Kebangkitan Chelsea

Analisis

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Southampton dan Tonggak Kebangkitan Chelsea

Jose Mourinho berada dalam tekanan. Dari dua pertandingan terakhir, tak sekalipun Chelsea meraih kemenangan, termasuk kekalahan 1-2 dari FC Porto di Liga Champions. Hasil pertandingan menghadapi Southampton, Sabtu (3/10) malam, bisa menentukan masa depan Mourinho dan Chelsea itu sendiri.

Ada sejumlah masalah di tubuh Chelsea. Secara permainan, lini tengah mereka tidak sepadu musim lalu. Absennya Oscar mengakibatkan Nemanja Matic tak punya kawan sekomplet Cesc Fabregas yang didorong sebagai gelandang serang. Duet Matic dan John Obi Mikel malah menjadi titik lemah Chelsea terutama saat dikandaskan FC Porto.

Di lini pertahanan, duet Kurt Zouma dan John Terry tak menunjukkan performa maksimal. Belum lagi kehadiran Pedro di sisi kanan yang membuat Branislav Ivanovic tak leluasa maju ke depan. Sisi itulah yang seringkali menjadi pintu masuk lawan menerobos pertahanan Chelsea.

Gol kemenangan Porto yang dicetak Maicon sejatinya merupakan kesalahan besar buat skuat Chelsea. Mourinho telah menyiapkan lini pertahanan The Blues untuk mengantisipasi tendangan sudut Porto, tapi mereka tetap saja kebobolan. “Bagi kami, ini kesalahan konyol,” kata Mou dikutip ESPNFC, “Kami menyasikan puluhan dan puluhan kali Porto mengambil tendangan sudut. Aku pikir, kami sudah siap untuk itu.”

Hal yang paling jelas terlihat tentu perubahan gaya bermain Chelsea yang sudah tak kuat-kuat amat saat bertahan. Chelsea bermain lebih terbuka dan melonggarkan area pertahanan. Masalahnya adalah Chelsea tak mencetak gol lebih banyak sebagai antisipasi buruknya pertahanan mereka. Di liga, dari tujuh pertandingan, Chelsea sudah kebobolan 14 gol dan mencetak 11 gol. Jumlah kebobolan Chelsea merupakan yang terbanyak di Premier League setelah Sunderland dengan kebobolan 16 gol. Padahal, musim lalu Thibaut Courtois dan kolega hanya kebobolan 32 gol, atau yang paling sedikit di antara kontestan lainnya.

Kolumnis ESPNFC, Miguel Delaney, menjabarkan kalau Chelsea tak mencetak gol karena gagal membuat banyak peluang. Hal ini diperparah dengan gaya bermain Mou yang punya masalah dengan permainan yang lebih kreatif.

“Chelsea mungkin tak bisa lagi bertahan, tapi dia (Mourinho) tak pernah bisa menyerang sebagaimana statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik. Ini mungkin merupakan satu-satunya cacat terbesar Mou sebagai manajer,” tulis Delaney.

Tak ada yang menyangkal kalau Porto bisa memasuki lini pertahanan Chelsea lewat umpan-umpan pendek. Entah disengaja atau tidak, yang jelas pertandingan tersebut tak mencerminkan gaya permainan Chelsea yang bermain rapat. Apa yang dilakukan Porto jelas sebuah kesalahan karena lini pertahanan Chelsea yang begitu mudah ditembus.

Kelemahan Chelsea lainnya adalah pergerakan pemain saat menyerang. Delaney menjelaskan dalam beberapa kesempatan menyerang, tidak ada pemain Chelsea lain yang melakukan pergerakan baik untuk membuka ruang maupun menerima umpan. Delaney menyorot minimnya instruksi yang dilakukan Mou saat Chelsea menyerang.

“Menurut sumber dekat pemain Chelsea, dari semua kecanggihan jenis latihan, semua skema penyerangan amatlah mendasar. Musim lalu, (Mourinho) menginstruksikan mengirim bola pada Hazard dan mempercayai para penyerang untuk cukup pintar bermain dengannya (Hazard),” tulis Delaney.

Di sisi lain, performa Southampton pun tak kelewat istimewa. Mereka menang dua kali dan seri tiga kali dari tujuh pertandingan. Salah satu kekuatan utama Southampton ada pada serangan sayap mereka. Pelatih Southampton, Ronald Koeman, amat mengandalkan pergerakan Saido Mane di kanan serta Dusan Tadic di sisi kiri. Mane sudah memberikan tiga assist, sedangkan Tadic memberi satu assist. Untuk urusan mencetak gol, Koeman mengandalkan betul agresifitas Graziano Pelle yang sudah mencetak empat gol dari tujuh pertandingan yang dilakoni.

Di lini tengah, Koeman kehilangan peran Morgan Schneiderlin yang musim lalu bermain 24 kali di liga. Duet Victor Wanayama dan James Ward Prowse masih belum maksimal. Di lini tengah, Wanayama mengirim hampir 52 umpan setiap pertandingan. Angka ini merupakan yang terbanyak setelah bek Jose Fonte dengan 55 umpan. Di sisi lain, Ward Prowse melepaskan 30 umpan per pertandingan. Jika menduga Ward Prowse berfungsi sebagai gelandang yang bermain defensif, nyatanya tidak juga. Aktivitas defensif Prowse terbilang minim. Prowse rata-rata melakukan 0,5 tekel setiap pertandingan, 0,7 potongan (intercept) dan 1,3 sapuan (clearence).

Pekan lalu, saat menang 3-1 atas Swansea, The Saints kalah jauh dalam hal produksi umpan. Southampton hanya melepaskan 380 umpan berbanding 542 yang diproduksi Swansea. Selain itu, akurasi umpan Southampton pun tak istimewa dengan hanya mencatatkan 76 persen.

Chelsea patut mewaspadai umpan silang Southampton yang bisa mencapai puluhan dalam satu pertandingan. Selain itu, Southampton kerap melepaskan tendangan dari luar kotak penalti saat menguasai bola.

Meski bisa memanfaatkan buruknya performa Chelsea dalam dua pertandingan terakhir, tapi Southampton punya sejarah kurang baik saat dijamu Chelsea di Stamford Bridge. Selain itu, Southampton cuma menang sekali dalam 10 pertandingan tandang terakhir mereka.

Saat bertahan, Jose Fonte dan kolega kerap terburu-buru dengan terlalu sering melakukan sapuan, utamanya saat bola telah memasuki kotak penalti. Kelemahan ini bisa dimaksimalkan Chelsea andai The Blues mengandalkan serangan balik sebagai skema serangan mereka.

Namun permasalahan kembali muncul karena jika Eden Hazard ataupun Oscar tak menemukan penampilan terbaik, sulit bagi Chelsea untuk hanya mengandalkan Loic Remy maupun Radamel Falcao. Baik Remy maupun Falcao masih belum bisa menjawab kebutuhan Chelsea akan pengganti Costa.

Andai Southampton mencetak gol, kemungkinan besar tercipta melalui sundulan maupun tendangan dari luar kotak penalti. Sementara itu, peluang Chelsea mencetak gol terbuka lewat melalui skema serangan balik. Chelsea bisa saja memenangkan pertandingan, meski tak akan mudah menghadapi perlawanan Southampton.

Komentar