Analisis Pertandingan: Napoli 2-1 Juventus

Analisis

by redaksi

Analisis Pertandingan: Napoli 2-1 Juventus

Juventus kembali menelan pil pahit di Serie-A usai dikalahkan Napoli 1-2 di pekan keenam Serie-A. Dua gol  yang masing-masing dicetak Lorenzo Insigne dan Gonzalo Higuain hanya mampu dibalas oleh Mario Lemina.

Pelatih Max Allegri tampaknya masih kesulitan mengatasi sejumlah masalah di lini tengah dan depan. Duet Dybala-Zaza masih belum begitu memuaskan ditambah masih  absennya Claudio Marchisio sedikitnya mempengaruhi lini tengah Juventus.

Masih absennya Marchisio membuat Allegri masih hanya bisa bergantung kepada Hernanes di lini tengah. Sementara itu, Pereyra didorong lebih ke depan sebagai alternatif penyerangan Juventus. Tusukan-tusukannya diharapkan mampu membelah pertahanan Napoli.

Namun ketiganya, Dybala-Zaza-Pereyra, tak berhasil menerjemahkan kehendak Allegri. Pergerakan ketiganya masih bisa terbaca para pemain belakang Napoli yang tampil prima. Disiplinnya pemain Napoli menjaga area sekaligus mengawasi para pemain Juventus menyebabkan anak asuh Allegri itu tidak leluasa mengembangkan permainan di sepertiga akhir.

Pressing ketat Napoli

Di pertandingan kali ini Napoli mendominasi pertandingan. Penguasaan bola Napoli mencapai 54.3% berbanding 45.7%. Total operan sukses yang dilepaskan skuat besutan Maurizio Sarriini mencapai 437 kali sementara Juve hanya 375 kali.

Keberhasilan Napoli menguasai jalannya pertandingan dilakukan mula-mula dengan dengan melakukan pressing sedini mungkin ke pertahanan Juventus. Ketika pemain belakang Juve hendak membangun serangan, selalu ada salah satu dari trio penyerang Napoli yang langsung memberikan tekanan.

Mencoba melakukan tindakan bertahan sejak bertahanan Juventus inilah yang membuat para pemain bertahan Juventus tak leluasa berlama-lama dengan bola ataupun memberikan operan pada para gelandang. Pada akhirnya, Juve cukup sering memberikan umpan-umpan panjang langsung ke depan.

Padunya Insigne dan Higuain

Meski digantikan Dress Marteens akibat cedera sebelum babak pertama berakhir, akan tetapi Lorenzo Insigne mampu beberapa kali merepotkan lini belakang Juventus. penyerang timnas Italia tersebut berhasil melesakan dua tendangan dan salah satunya berhasil membobol gawang Gianluigi Buffon.

heat map Inzigne
Grafis Aksi Insigne

Absennya Stephan Leichteiner memberikan keleluasaan bagi Insigne untuk menyisir sayap kanan Juventus. Dan lewat serangan dari sisi kanan Juve inilah Insigne mampu melakukan umpan satu dua dengan Higuian untuk mengecoh para pemain belakang Juventus sebelum melepaskan tendangan menyisir tanah yang tak bisa dihalau Buffon.

Gonzalo Higuaian, yang pada pertandingan ini lebih sering menunggu di depan guna menekan sedini mungkin bangunan serangan Juventus, juga tampil prima. Ia bukan hanya aktif menekan saat Juventus sedang berusaha membangun serangan, namun ia pun tetap mampu mengemban tugas sebagai penyerang. Ia melesakan tiga tendangan dan salah satunya behasil menjadi gol.

heat map Higuain
Grafis Aksi Higuain

Lini Tengah Juventus Bermasalah

Trio Pogba-Henanes-Lamina dipercaya Allegri untuk menghuni lini tengah. Hernanes yang dipasang sejak menit pertama guna  mengisi peran yang biasa diemban Marchisio tampil kurang begitu maksimal. Satu dari dua gol Napoli pun berawal dari kesalahan Hernanes dalam mengirim umpan kepada rekannya.

Gol pertama Napoli sebenarnya bisa diantisipasi andai lini tengah Juve lebih siap dalam menghadapi umpan satu dua yang diperagakan Insigne-Higuain di depan kotak penalti. Pogba yang terlambat turun ke belakang menyebabkan Insigne leluasa menendang bola di depan kotak penalti.

pergerakan Inzigne 2

Sementara pada gol kedua, kesalahan mutlak tentu saja dialamatkan pada Hernanes. Berniat mengirimkan umpan ke Lamina di sisi kanan, bola dengan mudah dipotong Gonzalo Higuain. Ia dengan cermat memaksimalkan kesalahan Hernanes tersebut dengan langsung berlari menyisir sisi kanan Juventus sebelum melepaskan tendangan yang tidak bisa dihalau Buffon.

kesalahan Hernanes 1

Pogba juga ikut-ikutan memperlihatkan penampilan yang jauh dari bagus. II Popo hanya mampu melakukan 62 sentuhan ditambah empat kali percobaan tendangan. Dan hanya satu yang mengarah ke arah gawang, sisanya melebar.

Posisi Hernanes di lini tengah memaksa II Popo yang seharusnya bisa menjadi poros serangan cenderung bermain  melebar. Pasca Cuadrado masuk menggantikan Hernanes, otomatis Pogba pun kembali mengisi lini tengah Juventus. Akan tetapi strategi tersebut bisa dibilang terlambat karena Napoli sudah mulai menumpuk banyak pemain di area pertahanannya guna mengamankan kemenangan.

Tumpulnya Lini Depan Juventus

Jika ketika melawan Manchester City di ajang Liga Champions skema umpan-umpan jauh yang diperagakan Juventus terbukti efektif dan sering memanjakan para penyerang Juventus, itu tidak terjadi di laga melawan Napoli.

Lini belakang Napoli yang digalang duet Albiol dan Koulibaly tampil begitu solid pada pertandingan kali ini. Keduanya membuat tujuh clearance ditambah dengan satu interceptions. Kinerja lini tengah Juventus yang buruk membuat lini pertahanan Juventus relatif tidak kesulitan untuk mendesak atau menahan Dybala dan Zaza agar jauh dari area berbahaya.

Duet Dybala-Zaza sendiri pada pertandingan kali ini hanya mampu melesakkan tiga percobaan tendangan dan hanya satu saja yang mengarah ke gawang Pepe Reina. Masuknya Morata menggantikan Dybala pun tidak mampu menambal tumpulnya lini depan Juventus pada pertandingan tersebut.

Kesimpulan

Permainan menekan Napoli bisa dikatakan efektif merusak aliran bola Juventus. Di sisi lain, lini tengah Juventus yang diisi Hernanes-Pogba tidak mampu menjadi penyeimbang permainan, baik ketika menyerang maupun bertahan.

Selain memperbaiki peringkat Napoli di tabel clasifika, kemenangan ini tentunya memberikan rasa kepercayaan diri bagi sang Maurizio Sarri yang sempat dicibir sang legenda kub, Diego Maradona, sebagai orang yang tidak tepat melatih Napoli.

Sedangkan bagi Juventus, kekalahan ini semakin menyulitkan mereka untuk mempertahankan gelar Serie-A pada musim ini. Absennya beberapa pemain senior, seperti Marchisio dan Mandzukic, belum mampu diimbangi kemampuan para pemain pelapis.

Akun Twitter penulis @dadanresmana

Komentar