Mati? yang Berjuang Sendirian

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mati? yang Berjuang Sendirian

Nemanja Matic dan John Obi Mikel diduetkan sebagai poros ganda di lini tengah Chelsea saat menghadapi Everton, Sabtu (12/9) malam WIB. Sepintas keduanya bukanlah pilihan yang tepat karena baik Mikel maupun Matic berorientasi untuk bermain bertahan.

Kehadiran Mikel berarti menggusur peran Cesc Fabregas sebagai pembagi bola di lini tengah. Padahal, peran Fabregas yang ditunjang Matic sebagai poros ganda amat vital bagi permainan Chelsea saat meraih gelar juara musim lalu.

Fabregas sendiri hadir di Goodison Park. Ia bertugas menggantikan peran Oscar yang berposisi di belakang penyerang. Baik di kesebelasan negara Brasil maupun di Chelsea, peran Oscar amatlah penting. Ia mampu mengirimkan umpan matang kepada penyerang, maupun menuntaskan peluang yang ada di depan matanya. Dalam pertandingan menghadapi Everton, Fabregas tak sedikit pun mampu menyamai Oscar.

Matic yang Berjuang Sendirian

Grafis penerimaan bola. Kiri: Arouna Kone; Kanan: Romero Lukaku
Grafis penerimaan bola. Kiri: Arouna Kone; Kanan: Romero Lukaku

Di lini tengah, peran Mikel tidak begitu kentara. Duetnya dengan Matic tak membuat lini tengah The Blues kokoh. Malah, kegagapan komunikasi di antara keduanya membuat para gelandang Everton dengan bebas mengirim umpan mendatar ke depan kotak penalti.

Mikel ditarik sebelum pertandingan berusia satu jam. Ini wajar karena Matic seolah berjuang sendirian. Ia yang mengokohkan lini pertahanan, ia juga yang memberikan asupan umpan bagi lini depan.

Dalam segi bertahan, dikutip Whoscored, Matic melakukan delapan tekel dan tiga potongan (intercept). Soal urusan penyerangan, pemain berkebangsaan Serbia tersebut melepaskan tiga tembakan yang satu di antaranya berbuah gol.

Digantinya Mikel dan ditugaskannya Willian untuk mendampingi Matic tak juga berdampak positif. Malah, gol ketiga Everton terjadi karena kurang sigapnya Willian menutup pergerakan Steven Naismith yang mencari ruang di belakang John Terry.

Ruang yang Terlampau Lebar

Steven Naismith (No. 14) berdiri di antara lini pertahanan dan poros ganda serta di antara Matic dan Mikel.
Steven Naismith (No. 14) berdiri di antara lini pertahanan dan poros ganda serta di antara Matic dan Mikel.

Everton memainkan dua penyerang yang berarti mengganggu pergerakan Terry dan Kurt Zouma. Ruang antara Terry-Zouma dan Mikel-Matic dimanfaatkan Ross Barkley maupun Naismith untuk membuka ruang.

Ini yang dimanfaatkan Naismith untuk mencetak gol pertama Everton. Dalam proses tersebut, saat menerima bola Naismith tepat berada di tengah-tengah Mikel dan Matic!

Saat bola diumpan pada Galloway, Mikel praktis diam terpaku, sedangkan Matic berusaha masuk ke dalam kotak penalti. Petaka terjadi karena baik Terry maupun Zouma tak ada yang mengawal Naismith!

Petang kemarin menjadi hari yang buruk bagi pertahanan Chelsea. Zouma dan Terry terlihat kebingungan saat Romero Lukaku dan Arouna Kone bergerak ke sisi. Pun dengan poros ganda Chelsea yang ikut tergiring ke sisi. Padahal, di area tengah ada Barkley dan Naismith yang tak terkawal. Ini yang terjadi para proses gol kedua Everton. Hanya ada Zouma dan Branislav Ivanovic yang berdiri di depan kotak penalti.

Tidak Adanya Penyaring Serangan

Matic (No.21) tertinggal dan meninggalkan lubang di depan lini pertahanan Chelsea. Barkley (No. 20) tengah menguasai bola dan menerobos pertahanan Chelsea.
Matic (No.21) tertinggal dan meninggalkan lubang di depan lini pertahanan Chelsea. Barkley (No. 20) tengah menguasai bola dan menerobos pertahanan Chelsea.

Saat bertahan, Everton seperti memiliki dua lapis tembok: bek tengah dan fullback, serta duet gelandang James McCharthy dan Gareth Barry. Kedua gelandang tersebut menutup ruang di area depan kotak penalti yang menyebabkan Costa mesti mencari ruang ke kedua sisi.

Namun, hal berbeda justru ditunjukkan Chelsea. Empat bek mereka langsung terekspos saat Everton melakukan serangan. Ini yang terjadi pada gol ketiga Naismith. Bisa dilihat bagaimana Naismith begitu bebas tanpa pengawalan. Matic sudah terlambat karena mesti menutup pergerakan Barkley. Di sisi lain, Willian tak bekerja sesuai fungsinya.

Sepintas tidak ada penyaring serangan di tubuh Chelsea. Matic kewalahan karena harus menutup ke sisi lapangan, sedangkan di tengah lapangan tak ada pemain yang menggantikan perannya dengan baik.

Kesalahan Bukan pada Matic

Matic sejatinya sudah bekerja keras. Hanya saja beban kerja yang ia terima kelewat berat. Chelsea mestinya bisa menemukan formula terbaik dengan mengembalikan Cesc berduet dengan Matic. Pola dua gelandang bertipe bertahan sudah terbukti tak begitu membuat nyaman, terlebih menghadapi lawan yang bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Hal yang patut disoroti lainnya adalah minimnya kinerja dua pemain sayap Chelsea untuk turun membantu pertahanan. Dari tiga gol yang bersarang ke gawang Asmir Begovic, dua di antaranya berasal dari sisi yang gagal ditutup oleh pemain sayap Chelsea.

Dari dua grafis proses gol Everton di atas terlihat kalau gol pertama Everton tak lepas dari keteledoran Pedro Rodriguez yang melepaskan pengawasan terhadap Galloway. Pada gol ketiga Everton, terlihat kalau fungsi Eden Hazard melapis sisi kiri pertahanan Chelsea, digantikan Matic yang dibayar mahal dengan tembusnya Barkley yang memberi assist pada Naismith.

Kehadiran Matic dan Fabregas sebagai poros ganda akan menjadi formula ampuh buat Chelsea. Kalaupun The Blues butuh gelandang serang yang gagal direpresentasikan dengan baik oleh Willian dalam beberapa pertandingan terakhir, memaksakan Fabregas di pos tersebut dan menjadikan Mikel sebagai duet Matic, tetap tidak tepat. Misalnya, ketimbang memasukkan Willian, lebih baik menggeser Hazard ke tengah, dan menyimpan Willian atau Ramires di sisi kiri. Kalaupun sulit, tak perlu pakai gelandang serang sekalian, dengan menduetkan Falcao dan Costa yang fasih bermain melebar di lini serang.

foto: givemesport.com

Komentar