Ada Jepang di Balik Guam

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Ada Jepang di Balik Guam

Jika menilik klasemen grup D babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, secara mengejutkan Guam menjadi pemuncak klasemen sementara. Kesebelasan berjuluk Matao ini berhasil meraih dua kemenangan pada dua laga awal mereka.

Pada laga perdana, Guam meraih kemenangan perdana pada babak kualifikasi Piala Dunia dengan mengalahkan Turkmenistan (1-0). Beberapa hari berikutnya, Guam kembali meraih kemenangan setelah menumbangkan India dengan skor 2-1.

Dua hasil tersebut berhasil mengangkat peringkat mereka di FIFA naik ke posisi 146 dunia. Posisi ini merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah timnas Guam yang bergabung dengan FIFA pada 1996 ini.

Kiprah Guam di kancah sepakbola internasional memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Babak kualifikasi Piala Dunia 2018 merupakan penampilan keduanya sepanjang sejarah. Kesempatan perdana Guam tampil di babak kualifikasi Piala Dunia pada 2002.

Timnas Guam saat ini memang bukan lagi Guam satu dekade lalu. Sebelum sekuat sekarang ini, negara yang berpopulasi sekitara 180 ribu penduduk ini merupakan bulan-bulanan lawannya. Pada 2005 misalnya, ketika Guam menderita kekalahan terbesar sepanjang sejarah setelah dibantai Korea Utara dengan skor 21 gol tanpa balas.

Dan ternyata, Jepang menjadi salah satu faktor meningkatnya keberhasilan timnas Guam ini.  Kedua negara telah menjalin kerjasama sejak tahun 2002, ketika presiden federasi Guam, Richard Lai, diundang Okano Shunichiro, ketika terpilih menjadi presiden federasi sepakbola Jepang.

Pada periode 2003 hingga 2012, terdapat tiga pelatih asal Jepang yang menangani timnas Guam. Sugao Kambe menjadi pelatih pertama Guam asal Jepang yang menukangi Guam. Selain menjadi pelatih, Sugao pun merangkap sebagai technical director Guam, yang mencanangkan proyek timnas Guam untuk jangka panjang.

Proyek ini pun tentunya tak langsung mendapatkan hasil instan, di mana kekalahan demi kekalahan masih didapatkan Guam. Hal ini dimaklumi federasi sepakbola Guam yang memang ingin meningkatkan kualitas mereka sedikit demi sedikit.

“Mari kita jangan terlalu terpaku untuk memaksimalkan pemain timnas U-23, tapi kita coba dengan memulainya sejak generasi kelompok usia 10 tahun,” ujar Sugao seperti yang dikutip situs resmi federasi sepakbola Jepang.

Hasil paling signifikan baru terasa enam tahun kemudian, atau tepatnya pada 2009. Kemenangan timnas Guam atas Mongolia pada babak eliminasi Piala Asia Timur dengan skor tipis 1-0 menjadi kemenangan pertama Guam sepanjang sejarah.

“Ketika kami berkompetisi pada 2003 lalu, kami kebobolan lebih dari 50 gol dan tak bisa mencetak satu gol pun. Karena dari itu, saya sangat bahagia atas pencapaian ini,” ujar sang presiden federasi, Lai, usai pertandingan.

Meningkatkan kualitas Guam sebenarnya merupakan cara lain yang digunakan Jepang untuk meningkatkan kualitas mereka sendiri, dan juga kesebelasan Asia lainnya. Karena dengan meningkatkan kualitas Guam, maka kualitas Jepang dan kesebelasan lainnya pun harus ditingkatkan agar tak tersalip oleh pertumbuhan sepakbola Guam.

“Jika Guam naik hingga peringkat tengah di Asia, otomatis akan membuat kesebelasan Asia lain seperti Jepang, Australia, atau Korea untuk menjadi kesebelasan yang lebih baik,” ungkap Lai.

Selain itu, Jepang pun mendapatkan berbagai keuntungan dari kerjasamanya ini. Seperti misalnya, mengirimkan para pemain muda mereka menjalani kamp pelatihan. Dengan hanya tiga jam perjalanan dari Jepang, para pemain muda ini pun akan mendapatkan pengalaman bermain melawan negara asing.

Selain itu, Jepang pun bisa mempelajari bahasa Inggris lebih mendalam di Guam. Di Guam sendiri memang banyak dihuni oleh penduduk yang memiliki keturunan Amerika Serikat, sehingga membuat pembelajaran bahasa Inggris para pemain muda Jepang cukup menguntungkan.

Saat ini, Guam dilatih oleh pelatih asal Inggris bernama Gary White. White merupakan satu dari 16 pelatih yang membuat program kepelatihan untuk lisensi kepelatihan FA level 5 di Inggris. Program yang dibuat oleh federasi sepakbola Inggris ini bertujuan agar semakin bertambahnya pelatih berkualitas di Inggris.

White pun merupakan pelatih yang memberikan materi pada sertifikat kepelatihan Jepang berlisensi S. Kerjasama dengan Jepang inilah yang membukakan pintu masuk untuk menjadi pelatih timnas Guam.

Untuk menghadapi Iran pada pertandingan ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2018, Guam pun memilih Jepang sebagai tempat untuk menjalani kamp pelatihan. Selama enam hari timnas Guam akan menjalani pemusatan latihan di J-GREEN Sakai sebelum terbang langsung ke Iran. Dengan segala fasilitas yang dimiliki Jepang, kedua negara pun terus menjalin kerjasama yang bisa dibilang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

foto: beaconsathletic.com

Komentar