Kepercayaan Diri Roberto Soldado dan Tendangan Perkenalan yang Meleset Jauh

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kepercayaan Diri Roberto Soldado dan Tendangan Perkenalan yang Meleset Jauh

Masih lekat dalam ingatan ketika penjualan Gareth Bale ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2013 membuahkan uang 65,8 juta poundsterling. Sebagian dana segar itu dimanfaatkan berbelanja banyak pemain baru. Salah satunya dipakai untuk mendatangkan Roberto Soldado dari Valencia seharga 26 juta poundsterling. Angka itu memecahkan rekor transfer dalam sejarah kesebelasan berjuluk The Lily Whites tersebut.

Pemain hasil akademi Real Madrid tersebut memang sudah memperlihatkan ketajamannya selama di Liga Spanyol. Bersama Osasuna pada 2006/2007 ia mengemas 11 gol dari 30 laga. Bersama Getafe pada 2008 sampai 2010 pun ia mencetak 29 gol dari 60 pertandingan. Saat bermain untuk di Valencia ia menceploskan bola ke jala gawang lawan sebanyak 59 kali dari 101 penampilannya selama musim 2010 sampai 2013. Performa yang cukup baik untuk seorang penyerang yang berlaga di La Liga.

Atas torehannya itulah Tottenham percaya diri merekrutnya. Pada awalnya Soldado diharapkan bisa menjadi mesin gol baru yang dapat menggantikan produktifitas Bale. Soldado juga diharapkan bisa menambal performa Jermain Defoe dan Emmanuel Adebayor yang sudah mulai menurun.

Tapi sayang, nyatanya ia tidak memberikan dampak seperti yang diharapkan. Penampilannya anjlok, jauh jika dibandingkan dengan apa yang ia perlihatkan di Liga Spanyol.

Sebenarnya, di awal kedatangan Soldado di Inggris, ia sempat memperlihatkan penampilan yang lumayan. Pada laga debutnya di Inggris, ia sudah mencetak gol ke jala Crystal Palace melalui titik putih. Optimisme pun merebak. Kendati lewat penalti, publik Spurs berharap itu bisa membantunya meningkatkan kepercayaan diri.

Namun gelontoran golnya terhenti pada pekan ke-28 saat melawan Cardiff City. Sejak laga melawan Cardiff itu, Soldado tidak pernah mencetak gol lagi pada Liga Primer Inggris 2013/2014 tersebut. Torehan golnya pun terhenti di angka enam gol. Dampaknya bisa ditebak: ia pun tersisihkan dari skuat inti seiring moncernya penampilan impresif Harry Kane di lini serang.

Baca juga cerita dan taktik kami tentang Harry Kane lainnya dengan klik tautan tersebut

Kendati demikian Soldado masih diberi kepercayaan untuk tetap di Tottehnam oleh Mauricio Pochettino pada musim berikutnya. Tapi rupanya ketajaman pemain bernomor sembilan itu masih belum pulih walau sudah diberi kesempatan bermain sebanyak tujuh kali sebagai starter dari total 24 kali laga yang ia lewati.

Soldado jelas akhirnya mengalami dua musim yang sulit di White Hart Lane, kandang Tottenham. Total di sana ia cuma mampu mencetak tujuh gol di ajang Liga Primer Inggris. Empat di antaranya dihasilkan melalui eksekusi penalti.

Padahal ia telah menikmati dukungan yang luar biasa dari suporter di White Hart Lane. Suporter sedikit yang mengkritik menurunnya penampilan Soldado karena pemain Spanyol ini dianggap punya sikap yang baik selama di Totenham. Tapi rupanya itu saja tidak cukup jika tidak disertai ketajaman di depan gawang untuk mencetak gol.

"Sepakbola bukan matematika. Kadang-kadang, ada banyak alasan yang sulit untuk dijelaskan. Saya pikir itu tidak mudah baginya untuk beradaptasi di Inggris dan Tottenham," ujar Pochettino.

Ketertarikan Pochettino kepada Saido Berahino, penyerang West Bromwich Albbion, akhirnya membuat Soldado meragukan masa depannya di lini depan. Bersaing dengan Harry Kane jelas ia dalam posisi sulit, apalagi jika ketambahan Berahino. Itulah yang membuat Soldado tidak ragu-ragu ketika mendapatkan kesempatan besar untuk kembali ke Spanyol guna bergabung dengan Villareal.

Pemain kelahiran 27 Mei 1985 itu pun telah menulis surat terbuka kepada para pendukung Tottenham sebagai "permohonan izin" meninggalkan White Hart Line untuk bergabung dengan Villareal. Pada surat terbuka itu ia minta maaf kepada para pendukung The Lily Whites atas kegagalannya memenuhi harapan para pendukung Spurs.

Kepindahannya menuju kesebelasan berjuluk The Yellow Submarine tersebut merupakan keputusan penting bagi karir Soldado. Sekarang ia sudah resmi berseragam Villareal dan menyutujui kontrak tiga tahun. Pria 30 tahun itu pun bersumpah akan kembali ke bentuk permainannya kembali terutama dalam urusan mencetak gol untuk kesebelasan besutan Marcelino tersebut. Sehingga ia bisa memenuhi harapan Villareal sebagai pengganti Luciano Vietto yang pindah ke Atletico Madrid.

"Saya telah menghabiskan dua tahun yang sangat sulit di Inggris. Saya kehilangan kepercayaan diri. Villareal telah memberikan saya semangat dan kemauan untuk melakukan hal-hal besar," ungkap Soldado.

Tapi sayangnya awal perkenalan Soldado kepada para pendukung Villareal sedikit dibumbui kekonyolan ketika menendang bola ke arah tribun. Tendangan pertama Soldadao justru melenceng jauh ke arah kanan atas tribun, sedangkan yang kedua pun hampir sama menjauh namun masih bisa diselamatkan atap tribun sehingga si kulit bundar terpantul.

Momen itu, semoga saja, bukan menjadi pertanda buruk bagi Soldado di Villareal. Momen itu niscaya akan ditampilkan kembali dalam rupa-rupa bentuk, entah meme atau klip singkat, jika Soldado gagal mencetak gol saat mendapat peluang emas atau saat ia akhirnya gagal memperlihatkan ketajaman. Itu akan menjadi sesuatu yang akan sulit dihadapi Soldado.



Komentar