Pangeran Roma dan Beban Sebuah Nomor Punggung

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Pangeran Roma dan Beban Sebuah Nomor Punggung

Oleh: Arif Utama


Meski sempat diisukan akan pindah ke Barcelona, pemain Fluminense, Gerson, akhirnya memilih untuk bergabung dengan AS Roma. Pemain Brasil U-20 ini didatangkan AS Roma dengan biaya 17 juta Euro dan kontrak 5 tahun.

Gerson tidak akan langsung bermain bersama AS Roma sejak awal musim 2015/2016. Akibat penuhnya kuota pemain, setelaah hadirnya Edin Dzeko dan Mohammed salah, membuatnya baru bisa bergabung dengan skuat Roma pada bulan Januari nanti. Karena itu, ia pun kemungkinan akan dipinjamkan ke klub lain hingga bulan Januari. Klub Serie A lainnya, Bologna dan Sampdoria, dikabarkan telah tertarik dengan pemain berusia 18 tahun ini.

Meski baru bergabung dengan skuat Roma di bulan Januari, Gerson ternyata langsung bisa menarik perhatian para pendukung AS Roma. Bukan karena aksinya di lapangan, melainkan karena proses pengenalan dirinya yang mengundang perhatian. Pasalnya, saat dikenalkan, Gerson langsung berpose dengan jersey AS Roma yang ditulis namanya dan nomor punggung 10.

Hal ini tentu saja menarik perhatian banyak orang. Pasalnya nomor 10 AS Roma bukanlah nomor 10 biasa. Nomor itu sudah sejak lama dikenakan oleh pangeran mereka, Francesco Totti. Totti yang kini sudah memasuki usia 38 tahun memang sudah berencana untuk pensiun dalam waktu dekat. Namun Totti masih bermain musim depan dan seharusnya akan tetap menggunakan kostum bernomor punggung 10.

a

Melihat hal ini tentu saja membuat Romanisti geram. Hujatan terus datang kepada pemain ini setelah ia memposting fotonya bersama jersey nomor 10 itu. Sporting Director AS Roma, Walter Sabatini, sampai harus angkat bicara untuk menjelaskan mengapa nomor 10 milik Totti bisa berada di tangan pemain rekrutan baru tersebut.

Sabatini mengatakan, “aku menjelaskan mengapa pemain muda yang akan menjadi pemain hebat di masa depan ini, bisa difoto dengan jersey bernomor punggung 10. Aku ingin menyadarkannya bahwa suatu saat pendukung AS Roma akan kehilangan idolanya, pemain terbaik Italia sepanjang masa (Francesco Totti). Kami harus menemukan seseorang yang mampu menggantikan Totti sebagai idola dan role model di AS Roma. Aku menggunakan isu ini untuk membuat rekrutan baru kami bersemangat. Karena itulah aku memberikannya jersey bernomor punggung 10.”

“Ini tidak bertujuan untuk menyinggung siapapun, aku juga tidak tahu jika ternyata nomor punggung 10 akan pensiun setelah Totti tidak menggunakannya lagi, semua terserah pada Totti,” tambah Sabbatini.

Gerson memang salah satu talenta terbaik dari Amerika Selatan. Karena itu memang dari segi kemampuan bermain sepakbola, tidak berlebihan jika mengatakan bahwa Gerson mampu menggantika n Totti di AS Roma. Namun menyamakan pemain muda asal Brasil dengan pangeran kota Roma, apakah tidak berlebihan?

Sebelum berbicara lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal pemain ini. Ia merupakan jebolan akademi Fluminense. Bermain sebagai gelandang serang, Gerson memiliki karir di usia muda yang luar biasa. Pada 28 Agustus 2014 ia dipromosikan ke skuad utama, yang termasuk dalam daftar pemain yang ikut dalam Copa Sudamericana. Pada tanggal 12 November 2014 Gerson menandatangani lima tahun baru dengan Fluminense.

Gerson menjalani debut seniornya pada tanggal 22 Februari 2015, ia masuk sebagai pemain pengganti saat pertandingan melawan Vasco di ajang Carioca Campeonato Championship. Ia mencetak gol pertamanya bagi klub pada tanggal 8 Maret, saat Fluminense berhasil mengalahkan Botafogo 3-1. Dalam turnamen tersebut, ia bermain 12 kali dan berhasil mencetak empat gol. Ia kemudian baru dapat melakukan debut di Liga Brazil pada tanggal 9 Mei 2015. Dalam pertandingan tersebut Fluminense menang atas Joinville 1-0.

Beban Nomor Punggung Keramat bagi seorang pemain

Awalnya, nomor punggung memang digunakan untuk membedakan identitas pemain sepakbola di lapangan. Penonton dan wasit akan lebih mudah untuk mengidentifikasi pemain dengan nomor punggung yang digunakan oleh setiap pemain. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai sebuah nomor punggung lebih dari sekedar pembeda antara satu pemain dengan pemain lainnya.

Nomor punggung tertentu pada beberapa klub dapat memiliki nilai yang sangat besar. Hal ini terjadi biasanya akibat nomor tersebut telah digunakan oleh pemain-pemain besar klub tersebut di masa lalu. Sehingga muncul anggapan bahwa hanya pemain-pemain besarlah yang bisa menggunakan nomor punggung tersebut.

Nomor 7 di United contohnya, pemain-pemai besar United di masa lalu telah menggunakan nomor punggung ini dari mulai Eric Cantona, David, Beckham, hingga Cristiano Ronaldo. Liverpool juga memiliki nomor punggung 9 yang selalu identik dengan striker andalannya. Nomor ini sempat digunakan oleh Michael Owen dan Fernando Torres yang merupakan penyerang idola publik anfield.

Sama halnya dengan nomor punggung 10 AS Roma yang telah digunakan Francesco Totti sejak lama. Nomor ini tentu bukan nomor sembarangan bagi AS Roma saat ini. Jika memang suatu saat nomor ini harus dilepaskan Totti, pemain yang memakainya haruslah pemain yang sangat luar biasa.

Karena itulah, selain sebuah kehormatan, pemain-pemain yang mengenakan nomor punggung keramat dari sebuah tim akan mendapatkan beban tersendiri. Mau tidak mau, ia akan dibanding-bandingkan dengan pemain sebelumnya. Jika berhasil memenuhi harapan, bukan tidak mungkin ia akan menjadi idola baru. Namun, jika gagal, bersiaplah untuk dihujat habis-habisan.

Manchester United pun hingga kini masih kesulitan untuk mencari pemain bernomor punggung 7 baru. Beberapa pemain telah mencoba untuk menggunakannya namun gagal memenuhi harapan, dari mulai Antonio Valencia, hingga Angel di Maria. Pemain muda asal Belanda, Memphis Depay, mendapat kesempatan untuk mengenakan nomor punggung 7 di Manchester United musim ini.

Begitu pula Liverpool yang belum bisa mendapatkan pemain nomor 9 baru setelah Fernando Torres hengkang. Dimulai dari Andy Carroll, Iago Aspas, hingga Rickie Lambert gagal memenuhi ekspektasi. Musim ini, giliran Christian Benteke yang mengenakan nomor punggung keramat ini.

Beberapa klub lain memiliki cara tersendiri untuk menyikapi nomor keramatnya. Mereka lebih memilih untuk mempensiunkan nomor tersebut sehingga tidak akan digunakan kembali. Inter Milan contohnya yang mempensiunkan nomor punggung 4 milik Javier Zanetti. Sedangkan klub kota Milan lainnya, AC Milan, mempensiunkan nomor punggung 3 milik Paolo Maldini.

Totti sepertinya enggan untuk mempensiunkan nomor punggung 10 miliknya. Ia lebih menginginkan ada pemain berbakat lainnya yang menggantikannya menggunakan nomor punggung 10 AS Roma.

Namun sepertinya, nomor ini memang masih terlalu besar bagi Gerson yang masih sangat muda. Sepertinya terlalu berat beban pemain muda Brasil ini jika diberikan nomor punggung paling keramat di klub AS Roma ini. Perkembangan dirinya bisa terganggu jika sampai ia terlalu merasa terbebani dengan nomor punggung yang dikenakan. Bukan tidak mungkin ia kemudian gagal menunjukan bakat terbaik yang dimilikinya.

Tindakan Sabbatini yang menggunakan Totti sebagai role model pemain muda memang tidak salah. Namun mungkin caranya untuk memotivasi sang pemain sedikit keliru. Pasalnya, memberikan nomor punggung 10 secara tidak langsung sudah mengatakan bahwa Gerson akan menjadi pengganti Totti. Tentu terlalu cepat bagi Gerson untuk menerima tugas ini. Bagi Gerson, masih panjang perjalanan yang harus dilaluinya, untuk bisa mampu menggantikan peran seorang pangeran di Kota Roma.

Self claimed football manager wannabe, dapat dihubungi lewat akun Twitter @utamaarif

Komentar