Ketika Wenger Akhirnya (Bisa) Membungkam Mourinho

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Ketika Wenger Akhirnya (Bisa) Membungkam Mourinho

Karya Fuad Hasan


Siapa yang tidak mengenal Jose Mourinho? Kalau ditanyakan kepada Arsene Wenger, ia mungkin akan merenggut. Bertahun-tahun, melewati sekian laga menghadapi kesebelasan yang dibesut oleh Mou, ia tak pernah bisa mengalahkan orang Portugal itu. 13 laga sudah dilaluinya menghadapi Mou, ia tak pernah menang.

Selain keahliannya meracik strategi, The Special One (julukan Jose Mourinho) kerap kali melancarkan psywar (perang psikologis) kepada lawan-lawannya sebelum pertandingan dimulai. Psywar atau perang urat syaraf kerap digunakan sebagai strategi dalam sebuah pertandingan.

Pembaca tentu mafhum psywar ini dilakukan agar sang rival tidak bisa berpikir jernih menjelang laga pertandingan. Atau sebaliknya, Mou (sapaan akrab Mourinho) khawatir justru lawannya akan bertambah kuat sehingga psywar yang dilancarkan, bisa saja berakibat senjata makan tuan. Ibarat perang, kemenangan tidak mutlak ditentukan oleh kekuatan di atas medan pertempuran, namun juga strategi di balik medan perang itu sendiri. Psywar itulah (salah satu) strateginya Mou.

Sebelum membincangkan kemenangan pertama Wenger atas Mourinho, yang baru terjadi beberapa menit lalu di ajang Community Shields 2015, mari kita tengok beberapa hal menarik tentang perang urat syarat ala Mou.

Xavi cukup geram ketika Mou menuding kemenangan Barca telah dibantu oleh UEFA dengan menugaskan wasit Wolfgang Stark pada pertandingan semifinal Liga Champions 2011. Kala itu Mou yang melatih Real Madrid harus mengakui keunggulan Barcelona 2-0 di Santiago Barneabeu. Pep Guardiola pun mengakui Mourinho memang selalu menang dalam psywar-nya.

“Kami hanya perlu bicara di lapangan," lanjut Pep dan hasilnya Barcelona menjadi juara Liga Champions 2011.

Mundur jauh ke belakang, di medio 2007, Steven Gerrad, musuh favorit bagi Jose Mourinho, membungkam komentar Mou yang mencibir Liverpool bukanlah klub besar. Sekarang siapa yang tertawa belakangan,

“Tidak terlalu buruk bagi sebuah klub kecil yang berhasil melangkah ke partai final (Liga Champions) dalam kurun waktu tiga tahun,” seloroh Gerrard. Saat itu Liverpool mengandaskan Chelsea di semifinal Liga Champion 2006/2007.

Lain cerita ketika Mou harus menelan pil pahit setelah timnya tersingkir dari putaran empat Piala FA di tangan klub League One, Bradford City, Januari lalu. Tampil di kandang sendiri dan sempat unggul 2-0 terlebih dahulu, The Blues pada akhirnya tak berdaya dan diterkam oleh The Bantams dengan skor 2-4.

Perseteruan antara Wenger dan Mourinho memang sudah berlangsung lama, simak ceritanya di

Cerita di Balik Pertengkaran Wenger Versus Mourinho



Sebelumnya Manajer asal Portugal ini sempat melontarkan psywar terhadap salah satu klub rival Chelsea di Premier League. Tanpa menyebut nama klub secara spesifik, mantan manager Real Madrid ini sempat menyindir salah satu tim besar yang bersyukur karena didepak tim divisi tiga dari turnamen domestik dan menyebut hal itu sebagai sesuatu yang memalukan. Pada akhirnya, Chelsea malah tersingkir dari Piala FA di tangan Bradford, yang merupakan klub divisi tiga.

Menanggapi hal tersebut, Mourinho menyatakan bahwa kekalahan ini benar-benar membuat timnya malu."Hal semacam ini biasa terjadi dalam sepakbola, sesuatu yang menarik. Saya pikir kekalahan tim besar adalah salah satu bentuk keindahan sepakbola, sesuatu yang sulit terjadi di olahraga lain," ungkap Mourinho seperti dilansir BBC. “Kami sudah seharusnya merasa malu, baik saya maupun para pemain. Kata frustrasi bukan simbol yang tepat, memalukan lebih cocok untuk kami,” tambahnya.

Tampaknya rekam jejak psywar Mou akan menemui salah satu temboknya di laga Community Shield. Wenger adalah orang yang tidak terlalu buruk dalam berperang kata-kata. Tak ada yang meragukan intelijensia Wenger, orang yang sampai dijuluki “profesor”.

Perseteruan antar dua manajer kesebelasan elit Liga Primer Inggris ini boleh jadi memang lebih seru dibandingkan laga antara Chelsea vs Arsenal di Community Shield kali ini.

Terakhir, Mou menyuruh Wenger menggunakan kalkulator atas transfer belanja pemain yang dilakukan Arsenal untuk memenangkan Liga Primer Inggris beberapa tahun ini.

“Jika Anda menjumlahkan biaya yang dihabiskan dalam tiga atau empat tahun terakhir, saya pikir Anda akan menemukan kejutan. Jika Anda menambahkan (biaya transfer Mesut) Ozil ditambah Alexis Sanchez, ditambah (Chalum) Chambers, ditambah (Mathieu) Debuchy, Anda akan menemukan kejutan,” katanya dengan yakin.

Dikutip dari laman Fourfourtwo Indonesia, pengeluaran Arsenal dan Chelsea dalam belanja pemain terhitung sejak musim panas 2012. Chelsea total mengeluarkan lebih dari 270 juta pounds untuk belanja pemain, sementara Arsenal “hanya” sekitar 160 juta pounds. Mungkin Mou lupa menghitung kantong belanjanya sehingga membuat blunder dalam psywar. Tapi Mou memang tidak sedang bicara data-data ilmiah, ia hanya sedang memulai psywar.

Wenger sendiri tidak gentar menghadapi ejekan Mou. Rekor pertemuan tujuh kali kalah dan enam  kali seri saat berhadapan Mou tak membuatnya takut. “Rekor itu tidak berarti apa-apa. Pertandingannya yang lebih penting,” kata dia

Baca juga:

Kehebatan Mourinho Terletak pada Kerongkongannya!


Soal Uang, Apa Perbedaan Pardew, Wenger, dan Mourinho?




Dan itu dibuktikannya barusan. Berkat gol Chamberlain, akhirnya Wenger bisa merasakan mencicipi kemenangan atas Mourinho. Kendati ini laga yang bisa dikatakan “setengah resmi”, disebut uji tanding juga tidak, disebut laga kompetitif tapi peraturannya juga santai karena jumlah pergantian pemain bisa dilakukan lebih banyak dari laga resmi nan kompetitif, namun kemenangan tetap kemenangan, apalagi ini kemenangan yang menghasilkan trofi.

Wenger, dengan demikian, tidak perlu berguru kepada Tony Pulis yang pernah mengalahkan Mou dengan dua tim yang berbeda, bersama Crystal Palace dan West Bromwich Albion.

Setidaknya malam ini, Wenger bisa mengatakan apa yang pernah dikatakan Xavi sebelumnya: "Kami hanya perlu bicara di lapangan."

Atau jika masih kurang puas, bolehlah Wenger berkata: "Silakan malam ini bersalaman dengan kalkulator, Mou."

Ya, Mourinho terlihat tidak menyalami Wenger usai kekalahannya di Community Shield 2015. Padahal Mou menyalami hampir semua pemain Arsenal yang baru saja turun dari tribun kehormatan usai menerima medali kemenangan.

">#cfc https://twitter.com/hashtag/afc?src=hash">#afc


— David Ornstein (@bbcsport_david) https://twitter.com/bbcsport_david/status/627875578650198016">August 2, 2015

Penulis mahasiswa yang mengagumi Fransesco Totti. Dapat ditemui pada akun @fuadmckenzie.

Komentar