Analisis Pertandingan Indonesia 2-0 Filipina

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Analisis Pertandingan Indonesia 2-0 Filipina

Pada SEA Games cabor sepakbola, Indonesia U23 menghadapi Filipina pada pertandingan ketiga grup F. Sebelumnya, Indonesia telah mengemas satu kemenangan dari dua pertandingan. Sementara Filipina, dua kali menelan kekalahan dari dua laga yang telah mereka jalani.

Melawan Filipina, Indonesia kembali menurunkan formasi serupa seperti kala menaklukkan Kamboja dengan skor 6-1. Jika saat dikalahkan Myanmar Indonesia menurunkan formasi 4-3-3, pertandingan kedua melawan Kamboja Indonesia menurunkan formasi 4-2-3-1.

Lini tengah dihuni oleh Evan Dimas sebagai gelandang serang. Di belakangnya, terdapat dua double pivot, yaitu Zulfiandi dan Adam Alis. Sementara sisi sayap diserahkan kepada Ahmad Noviandani dan Paulo Sitanggang.

Di lini pertahanan, rotasi dilakukan pelatih Indonesia, Aji Santoso. Kapten kesebelasan, Manahati Lestusen, digantikan Hansamu Yama yang absen pada laga melawan Kamboja. Hansamu Yama diduetkan bersama bek yang tampil baik pada laga sebelumnya, Agung Prasetyo. Sementara itu, Vava Yagalo diplot untuk mengisi pos yang sebelumnya diisi oleh Syaiful Indra Cahya di sisi kanan.

Dalam 25 menit pertama, Indonesia langsung berhasil mencetak dua gol ke gawang Filipina yang dikawal Badelic Florencio Jr. Dua gol Indonesia sendiri dicetak oleh kapten Indonesia pada laga ini, Evan Dimas Darmono.

Indonesia memang berhasil terus melancarkan serangan sepanjang babak pertama. Kehadiran dua gelandang di belakang Evan Dimas membuat Evan lebih leluasa bermain di area dekat kotak penalti. Ketika bertahan, Evan Dimas tak ikut mundur membantu pertahanan, dan lebih menunggu di area tengah lapangan.

Saat bertahan, justru Paulo Sitanggang lah yang membantu lini pertahanan dengan mengisi area tengah. Sehingga ketika di serang, Indonesia seperti kembali menggunakan 4-3-3 dengan Muchlis Hadi-Evan Dimas-Ahmad Noviandani sebagai tisula di lini depan.

Inilah yang menghasilkan gol pertama yang diciptakan Evan Dimas. Evan menerima umpan panjang yang dilepaskan Vava dari lini pertahanan. Saat Evan menerima bola, ia menjadi pemain terdepan Indonesia, di mana Muchlis Hadi bergeser ke kiri dan Noviandani ke kanan.

Para pemain Indonesia pun bermain sangat dinamis pada babak pertama. Terjadi beberapa kali perubahan posisi yang dilakukan para pemain tengah. Diawali dengan pertukaran posisi Paulo dan Noviandani di sisi sayap, lalu Adam Alis menghuni sayap kanan bertukaran dengan Paulo, kemudian Paulo kembali ke sisi sayap dan Adam kembali ke tengah.

Lini tengah Indonesia tak memiliki celah yang terlalu menganga dan bisa dimanfaatkan Filipina. Trackback yang dilakukan Noviandani dan Paulo di sisi sayap pun membuat transisi menyerang ke bertahan Indonesia berjalan dengan baik.

Selain menjadi kuat dalam bertahan, pertukaran-pertukaran posisi yang dilakukan para pemain Indonesia pun berbuah gol kedua. Saat gol kedua terjadi, Noviandandi [ralat: Paulo Sitanggang] yang mengisi area kiri, memberikan umpan matang pada Evan Dimas yang berdiri bebas di mulut gawang.

Penempatan Evan Dimas sebagai gelandang serang memang tak tersentuh pertukaran posisi. Dan Evan pun terlihat lebih nyaman bermain di dekat area kotak penalti. Berbeda seperti kala menghadapi Myanmar yang mana Evan bermain terlalu dalam mendekati kotak penalti area pertahanan sendiri.

Pada babak kedua, tak ada perubahan dari kedua kesebelasan pada awal-awal pertandingan. Indonesia masih mendominasi denan sejumlah peluang, sementara Filipina hanya mengandalkan serangan balik lewat umpan-umpan panjang.

Stamina para pemain Indonesia yang mulai menurun menjadikan Filipina mulai bisa keluar menyerang sejak pertengahan babak kedua. Trackback para pemain tengah Indonesia yang mulai melemah dimanfaatkan para pemain Filipina dengan masuk ke kotak penalti Indonesia lewat area depan kotak penalti.

Aji Santoso berupaya untuk membuat situasi ini berubah dengan mengubah formasi kembali menjadi 4-3-3. Evan Dimas, Adam Alis, dan Ahmad Noviandani ditarik keluar untuk digantikan oleh Wawan Pebriyanto, Muhammad Hargianto dan Ilham Udin. Masuknya ketiga pemain ini membuat Paulo Sitanggang beroperasi di tengah menemani Hargianto dan Zulfiandi.

Namun Paulo yang bermain impresif dan terus melakukan trackback pada babak pertama mulai menunjukkan kelelahannya. Sementara Wawan dan Ilham lebih mengisi area sayap. Sehingga Filipina pun masih bisa masuk mendekati area depan kotak penalti Indonesia lewat tengah.

Beruntung kordinasi yang buruk ditunjukkan pemain-pemain depan Filipina ketika menguasai bola di depan kotak penalti Indonesia. Penampilan Hansamu Yama dan Agung Prastyo pun masih tanpa celah dan berkonsentrasi penuh sepanjang laga. Serangan Filipina pun masih bisa dipatahkan tembok terakhir Indonesia sehingga gawang Indonesia tak kebobolan pada laga ini.

Komentar