Frosinone, Kesebelasan Kecil Debutan Serie A

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Frosinone, Kesebelasan Kecil Debutan Serie A

Selain akan diikuti oleh Carpi untuk pertama kalinya, Serie A musim depan pun akan diikuti oleh wajah baru kesebelasan lainnya. Dan kesebelasan tersebut adalah Frosinone Calcio yang berhasil finish di urutan dua klasemen akhir Serie B.

Tiket promosi sudah berhasil Frosinone genggam pada pekan ke-41, atau ketika liga masih menyisakan satu pertandingan. Kemenangan atas Crotone dengan skor 3-1 dibarengi dengan hasil imbang yang diraih pesaing terdekat mereka, Bologna dan Vicenza, memastikan poin Frosinone tak akan lagi mampu dikejar kedua pesaingnya tersebut.

Pencapaian ini memang cukup luar biasa bagi kesebelasan yang bermarkas di Stadion Matusa ini. Pada Serie B musim ini, Frosinone berstatus sebagai kesebelasan promosi. Ya, pada musim lalu, Frosinone bermain di divisi tiga liga Italia, Lega Pro Prima Division, atau yang lebih dikenal dengan Serie C.

Kesebelasan yang sebelumnya bernama Union Sportive Fursinate ini memang lebih sering berkutat di Serie C dan Serie D sejak berdiri pada tahun 1912. Debutnya di Serie B pun baru terjadi pada musim 2005-2006. Ini artinya, butuh 93 tahun bagi Frosinone untuk berlaga di divisi dua liga Italia.

Dibenci Presiden Lazio

Frosinone sendiri memang merupakan kesebelasan kecil dari kota Frosinone, provinsi Lazio. Stadion Matusa markas mereka, berkapasitas kurang dari 10 ribu, atau lebih tepatnya hanya 9.680 penonton. Dan ya, pada Serie A 2015/2016 akan ada tiga kesebelasan asal provinsi Lazio yang berkompetisi, bersama SS Lazio dan AS Roma.

Namun hal ini justru tak begitu disenangi oleh Presiden SS Lazio, Claudio Lotito. Lotito mengkhawatirkan lolosnya kesebelasan kecil seperti Frosinone (dan Carpi), akan membuat sepakbola Italia kehilangan popularitasnya, di mana ini akan berujung pada uang yang datang ke klub akan semakin sedikit.

“Saya berkata pada Andrea Abodi [presiden Serie B]: Andrea, kita [sepakbola Italia] perlu perubahan. Jika kalian memberikan saya Carpi, dan satu lagi yang akan datang [Frosinone], kalian memberikan kami kesebelasan yang tak bernilai. Jika seperti ini terus, dua atau tiga tahun mendatang kami akan kehabisan lira [uang],” ujar Lotito seperti yang dikutip dari The Guardian.

“Karena ketika saya hendak menjual hak siar, yang mana bisa sampai bernilai 1,2 milyar euro, dalam 10 tahun, media seperti Sky dan Mediaset bisa saja menjadi tidak tertarik. Dalam tiga tahun ke depan, mungkin kita [Serie A] akan memiliki Latina, Frosinone dan yang lainnya. Siapa yang mau membeli hak siar mereka? Mereka bahkan tak tahu bahwa ada kesebelasan bernama Frosinone,” tambahnya.

Hal ini sempat membuat pendukung Carpi berang. Pada laga kandang Carpi setelah pernyataan Lotito tersebut, mereka memampang banner yang menunjukkan penghinaan pada Lotito bertuliskan, “Lotito, sepakbola anda menjijikan”.

Tentunya komentar Lotito tersebut tak akan berarti apa-apa bagi kesebelasan promosi seperti Carpi, dan tentu saja Frosinone. Keduanya tetap akan berlaga di Serie A musim depan. Mereka pun tak terlalu memikirkan apa yang dikatakan Lotito dan lebih memilih fokus berbenah untuk menghadapi Serie A.

Kembali pada Frosinone, musim ini, kesebelasan yang menggunakan seragam kuning ini mengandalkan talenta-talenta Italia seperti Federico Dionisi, Daniel Ciofani, Danilo Soddimo, dan Paolo Sammarco. Dari total 25 pemain, hanya lima pemain yang bukan berkewarganegaraan Italia. Salah satunya adalah gelandang yang pernah bermain untuk Fiorentina dan Napoli, Mario Alberto Santana.

Musim depan, tentunya mereka perlu memperkuat skuat mereka dengan sejumlah pemain baru berkualitas dan berpengalaman. Karena dalam skuat saat ini, hanya lima pemain yang pernah berkompetisi di Serie A.

Frosinone pun bukan kesebelasan yang sering menelurkan talenta berbakat. Pun begitu dengan para pemain yang pernah merumput bersama Frosinone dan kemudian menjadi andalan bagi kesebelasan Serie A. Hanya dua pemain eks Frosinone yang kini cukup memiliki nama di Serie A. Mereka adalah Francesco Lodi yang kini bermain untuk Parma, dan Eder Martins, andalan Sampdoria yang beberapa waktu lalu membela timnas Italia.

Oleh karena itu, tugas besar bagi Roberto Stellone, pelatih Frosinone, untuk bisa menggaet pemain-pemain berkualitas atau setidaknya berpengalaman, agar mau bermain untuk kesebelasannya musim depan. Karena tentunya Stellone tak mau kesebelasannya hanya akan menjadi kesebelasan penghibur pada Serie A musim depan dan kembali ke Serie B pada musim berikutnya.

Ya, semoga Frosinone bisa bersaing di Serie A dan bertahan cukup lama di kompetisi teratas Italia. Selamat datang, La Canarini!

foto: dailymail.co.uk

Komentar