Memuji Ramsey di Antara Barcelona dan Wales

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Memuji Ramsey di Antara Barcelona dan Wales

Akan menjadi sesuatu yang besar jika Aaron Ramsey benar-benar bergabung dengan FC Barcelona. Selain karena saat ini hanya ada satu pemain Wales di La Liga, sepanjang sejarah memang baru ada dua pemain Wales yang bermain di divisi tertinggi sepakbola Spanyol. Walau demikian, Barcelona memiliki sejarah yang cukup kaya mengenai hubungan dengan Wales.

Semuanya dimulai pada suatu hari di bulan Juni, 1910. FC Barcelona bertanding melawan Cardiff Corinthians, kesebelasan asal Wales, di Ciutadella Park. Pertandingan ini pantas tercatat dalam sejarah karena Cardiff Corinthians adalah kesebelasan Britania Raya pertama yang dihadapi Barcelona. Dan hingga saat ini mereka masih menjadi satu-satunya kesebelasan asal Wales yang pernah bertanding melawan Barcelona.

Hubungan Barcelona dengan Wales tidak berhenti di sana. Barça masih mengenang kemenangan atas Vasas FC, kesebelasan asal Budapest, di babak 16 besar UEFA Cup 1975/76. Wasit pertandingan tersebut adalah seorang Wales bernama Clive Thomas. Kemenangan atas Vasas membawa Barcelona berhadapan dengan Liverpool.

Di sanalah hubungan Barcelona dengan Wales berlanjut; walau kenangan yang ditinggalkan tidak terlalu manis. Di Camp Nou, Liverpool meraih kemenangan berkat gol tunggal John Toshack yang, sama seperti Thomas, berasal dari Wales. Lewat gol tunggalnya Toshack tidak hanya membawa Liverpool mengalahkan Barcelona; ia juga menjadi separuh dari seluruh kenangan pahit Barcelona yang melibatkan Liverpool.

Sepanjang sejarah, Barcelona hanya pernah dua kali kalah melawan kesebelasan Inggris. Dua-duanya terjadi ketika melawan Liverpool, dan dalam kedua pertandingan tersebut pemain asal Wales selalu mencetak gol. Setelah Toshack, pada 2007 Craig Bellamy juga mencatatkan namanya di papan skor Camp Nou.

Hubungan langsung antara Barcelona dengan Wales sendiri ditandai oleh kedatangan Mark Hughes dari Manchester United pada 1986. Hughes menjadi pemain Wales pertama yang pernah membela Barcelona; sekaligus pemain Wales pertama di La Liga. Setelah Hughes, sempat lama La Liga tidak merasakan kehadiran pemain Wales hingga Gareth Bale bergabung dengan Real Madrid pada 2013 lalu. Jika Bale bertahan dan Ramsey bergabung dengan Barcelona, untuk pertama kalinya akan tersaji pertemuan antara dua pemain Wales di El Clásico.

Biarlah benar atau tidaknya kabar ini menjadi urusan media dan kepentingan penjualan mereka. Terlepas dari benar atau tidaknya kabar ini, Ramsey memang pantas mendapat pujian sebesar diminati Barcelona (atau Bayern München, Manchester City, atau kesebelasan besar lainnya). Musim ini ia telah cukup berhasil meneruskan performa kelas satu yang ia tunjukkan musim lalu. Hanya saja, kabar ini tetap terdengar mengejutkan karena pemain Arsenal yang sudah sejak lama diprediksi akan pindah ke Barcelona setelah Cesc Fàbregas adalah Jack Wilshere.

Gaya bermain Wilshere yang tidak British membuatnya cocok bermain untuk Barcelona. Apalagi Wilshere pernah dua kali bermain melawan Barcelona. Dalam salah satu dari dua pertandingan tersebut ia mencuri perhatian dunia melalui performanya.

Barcelona ketika itu merasakan satu-satunya kekalahan mereka di Champions League musim 2010/11 setelah Arsenal memenangi pertandingan dengan skor tipis 2-1. Tidak ada nama Wilshere di antara para pencetak gol, namun perhatian tertuju kepadanya.

Bermain sebagai gelandang bertahan dalam formasi 4-3-3, Wilshere menjalankan tugasnya dengan sempurna. Umpan-umpan, jegalan, dan giringan bolanya membuat orang-orang yang menyaksikan sulit percaya usianya saat itu baru 19 tahun. Salah satu di antara banyak orang yang terkesan oleh penampilan Wilshere hari itu adalah Xavi, yang bersama Iniesta dan Sergio Busquets seharusnya lebih dari cukup untuk membuat para gelandang Arsenal hari itu – termasuk Wilshere – tampak bodoh.

Wilshere yang hari itu tampak menjanjikan pada akhirnya tidak mampu memenuhi harapan. Cedera demi cedera menghambat perkembangannya. Empat tahun setelah mencuri perhatian di antara para bintang, Wilshere lebih akrab dengan meja operasi dan bangku cadangan. Sementara itu Ramsey, setelah sembuh dari patah kaki yang menimpanya pada Februari 2010, terus menunjukkan permainan yang semakin hari semakin tinggi kualitasnya.

Melihat penampilan Ramsey saat ini, tidak mengherankan jika Barcelona meminatinya. Ramsey, tidak seperti Wilshere, sudah pantas mendapatkan pujian ini.

Komentar