Menjaga Kehormatan Rumah Bernama Vicente Calderon

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menjaga Kehormatan Rumah Bernama Vicente Calderon

Pada akhirnya para penikmat sepakbola Spanyol bisa menikmati pertandingan akhir pekan ini. Pihak Pengadilan Nasional Spanyol mengizinkan La Liga Spanyol bergulir kembali. Sebelumnya kita tahu, La Liga terancam ditunda sampai batas waktu yang entah karena polemik mengenai hak siar.

Diperbolehkannya liga berlangsung tidak lepas dari Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) yang mendukung rencana pemogokan pemain yang digalang asosiasi pemain (AFE). Ini menjadi kabar besar yang ditunggu Barcelona. Situasi terakhir ini membuka peluang mereka untuk memastikan juara La Liga 2014/2015 saat berkunjung ke markas Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon.

Duel melawan Rojiblancos, julukan Atletico, tentu bukanlah laga yang akan ringan-ringan saja. Ada sedikit kekesalan di hati para pendukung Barcelona. Pada La Liga 2013/2014, Atletico secara mengejutkan menjadi juara liga. Atletico saat itu merayakan juara La Liga di hadapan seluruh penggemar Blaugrana, julukan Barca.

Menyambut laga yang akan berlangsung nanti malam, beberapa spekulasi bermunculan. Isu yang beredar adalah Atletico kemungkinan besar mengalah pada Barca atas dasar rivalitas satu kota dengan Real Madrid yang masih berada dalam jalur perburuan gelar juara. Sementara Los Blancos, julukan Real Madrid, juga akan bertandang ke Kota Catalan menghadapi Espanyol dalam kurun waktu yang sama. Tapi mengenai urusan "kalah-mengalah" rupanya ada beberapa hal dalam konteks paradigma rivalitas yang harus dikesampingkan. Salah satunya adalah perspektif mengenai permusuhan Derby Madrid yang selama ini dianggap begitu kental.

Isu biasa yang boleh jadi dibesar-besarkan untuk menggoreng pemberitaan. Perlu diketahui, unsur kebencian antara Atletico dengan Madrid tidak terlalu mendarah daging. Pasalnya kedua kesebelasan dari Madrid itu punya catatan sejarah yang "cukup rukun" sebagai kesebelasan yang sama-sama pernah mendapatkan privilege di era kepemimpinan Jendral Francisco Franco, diktator Spanyol.

Jarang ada pertumpahan darah atau baku hantam di antara suporter kedua kesebelasan. Justru Barcelona dari bangsa Catalan atau Athletci Bilbao yang dianggap mewakili bangsa Basque lebih dibenci di Madrid, dan kebencian itu juga melanda para suporter Atletico.

Nasionalisme para suporter Atletico oleh banyak orang dianggap lebih dalam. Bahkan para pendukung Los Rojiblancos, julukan Atletico, dulunya punya kecenderungan menganut aliran sayap kanan. Kebencian kepada publik Catalan atau Basque di kalangan suporter Atleti malah lebih besar ketimbang di kalangan suporter Madrid.

Simak saja jika Vicente Calderon menjamu Barca atau Bilbao. Spanduk dan kekerasan verbal yang menyinggung Catalan atau Basque sempat terlihat di tribun penonton.

Maka dari itu Rojiblancos dipastikan tetap akan mati-matian menjaga poin agar tidak dicuri Barca. Mengingat posisi mereka di peringkat tiga sementara pun belum sepenuhnya aman. Di bawah peringkat Atletico masih ada Valencia yang masih memiliki kesempatan untuk menyalip anak asuhan Diego Simeone tersebut.

77 poin yang dimiliki Atletico masih belum aman dari kejaran Valencia yang mengoleksi 74 poin. Maka jika Atletico kalah oleh Lionel Messi dkk., boleh jadi akan ada tiga "ledekan" yang akan diterima Gabi Fernandez, dkk: Posisi mereka bisa saja disalip Valencia, publik yang tidak menerima kekalahan dari kesebelasan Catalan dan tentu saja perayaan pesta juara Barca di Vicente Calderon sebagai pembalasan dendam musim lalu.

Demi menghindari pesta musuh di rumah sendiri agaknya akan menjadi prakondisi yang akan mendesak Koke, dkk., untuk memberikan perlawanan sebaik-baiknya. Koke sendiri menegeaskan ia ogah dikalahkan Barca dan tidak sudi dibikin terpana oleh tarian-tarian anak asuh Luis Enrique.

"Kami berharap Barcelona tidak memenangkan liga di tanah kami. Kami ingin finish di posisi tiga dan kami sedang tidak dalam posisi yang enak. Kami akan pergi keluar untuk menang, seperti yang biasa kami lakukan," ujar Koke, seperti dikutip SB Nations.

Rumah, menjaga kehormatan rumah. Itulah barangkali alasan paling masuk akal untuk memastikan Atletico akan bertarung habis-habisan -- bahkan walaupun itu bisa membuka jalan Real Madrid untuk terus menyalakan asa meraih juara.

Itu juga yang dikatakan oleh Fernando Torres sekalipun. Penyerang yang baru setengah musim kembali ke rumah lamanya di Vicente Calderon ini tentu akan akan melanjutkan dan kerawat api semangat dari kakeknya yang begitu mencintai dan membanggakan Atletico. Ia menegaskan jika rumah yang sudah dengan begitu terbuka kembali menerimanya pulang itu tidak boleh dinodai perayaan juara oleh Barca.

"Sepakbola memang seperti itu. Atletico menjadi juara tahun lalu di Camp Nou dan sepakbola seperti yang sudah ditakdirkan, Barcelona memiliki kemungkinan menjadi juara di tanah kami. Tapi itu tidak menceritakan apa-apa karena kita berjuang dalam perang yang berbeda," tegas pria yang memiliki julukan El Nino tersebut.

Malam nanti merupakan segala upaya para Gabi, dkk., untuk mempertahankan pondasi kehormatan rumahnya. Ketika pada musim ini tidak ada trofi satu pun yang masuk ke lemari, maka merawat dan menjaga kehormatan menjadi satu-satunya hal yang masih bisa dikejar. Dan itu merupakan hal yang amatlah penting.

Komentar