Baku Hantam Warnai Derby Manchester U-21

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Baku Hantam Warnai Derby Manchester U-21

Suporter Manchester United dan Manchester City bentrok di The Eastands Bar usai "Derby Manchester" jilid satu pada November 2014 silam. Bar yang terletak di wilayah Stadion Etihad tersebut, menjadi saksi keributan yang diwarnai dengan lemparan botol bir dan suar (flare). Awalnya, sekitar 100 suporter MU melemparkan benda-benda ke arah suporter The Citizens. Tak lama, keduanya pun bentrok setelah suporter City membalas dengan lemparan-lemparan kursi di dalam bar.

Bentrok pun tak terelakan. Saling pukul dan tendang membuat tidak sedikit yang tersungkur ke aspal jalanan. Perkelahian terhenti hingga polisi berdatangan. Lima orang ditangkap dan satu suporter City mendapatkan perawatan karena patah hidung dan luka di kepala.

Cerita di luar lapangan dalam rivalitas derby Manchester antara City dan MU,  rupanya merembet hingga pertandingan U-21. Pada Selasa (12/5) pertandingan lanjutan Liga Primer Inggris U-21 2014/2015 antara MU U-21 melawan rival sekotanya City U-21 digelar di Stadion Old Trafford Manchester. Pada pertandingan pekan ke-21 tersebut dimenangkan Si Setan Merah (The Red Devils), julukan United, dengan kedudukan 4-0. Dua pemain yang memperkuat tim senior seperti Adnan Januzaj dan James Wilson pun menjadi bintang karena masin-masing mencetak satu gol dalam skor yang berakhir empat gol tanpa balas tersebut.


Simak juga cerita tentang panasnya pertandingan-pertandingan derby lainnya di sini

Empat gol yang disarangkan MU U-21 semakin memuluskan langkah mereka untuk menjuarai kompetisi Liga Primer Inggris U-21. Sekarang "Si Setan Merah U-21" mengokohkan diri di puncak klasemen dengan 40 poin dari 21 laga.

Setidaknya, aksi Januzaj bisa mengobati kerinduan sekitar 16 ribu penonton yang datang ke Old Trafford. Terakhir, pemain tengah asal Belgia tersebut merumuput bersama MU pada 18 April sebagai pengganti Juan Mata pada menit ke-70 ketika dikalahkan Chelsea 1-0 di Stamford Bridge.

Di sisi lain kerinduan para penggemar United rupanya tidak hanya kepada permainan Januzaj semata saja, atau bahkan kerinduan kesebelasan seniornya mengangkat tropi Liga Primer Inggris kembali sejak dua musim terakhir. Namun, para garis keras Si Setan Merah juga memiliki kerinduan. Rasa kangen dalam artian lain untuk bentrok dengan suporter rival sekota Manchester mereka di dalam stadion, begitu juga sebaliknya yang sekarang sulit didapatkan momentumnya dalam level pertandingan senior Liga Primer Inggris.

Dua kubu dari suporter rival sekota antara United dan City tersebut memulai bentrokannya ketika gol ketiga Si Setan Merah yang dicetak Ashley Fletcher pada menit ke-79. Terjadinya gol itu membuat kedua suporter kesebelasan saling ejek sampai berlanjut ke aksi saling bangku hantam di tribun Sir Alex Ferguson.

Bentrokan antara kedua kubu tersebut dicoba dilerai oleh match steward. Usaha para steward untuk menghentikan pertandingan dibantu kepolisian yang kemudian menangkap tiga orang perusuh antara kedua kubu bersebrangan.



Bentrokan memang jarang terjadi antara United dengan City di dalam stadion, apalagi untuk pertandingan level senior. Pasalnya pada kompetisi senior tentu pengamanan perangkat pertandingan lebih ketat dengan diberlakukannya tiket terusan yang memindai database setiap penonton sepakbola yang datang ke stadion.

Seorang suporter The Citizens pernah ditangkap karena melempar koin ke pelipis Rio Ferdinand, bek United saat derby Manchester pada 9 Desember 2012. Penangkapan suporter City tersebut karena behasil dilacak berdasarkan database dari tiket terusan yang didudukinya. Berkaca dari bentrokan derby Manchester U-21 bisa membuahkan rencana semakin ketatnya pengamanan kompetisi kendati itu digelar bukan pada level senior.

Foto dan Video dari : Daily Mail.

Komentar