Jangan Marah, Casillas!

Berita

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jangan Marah, Casillas!

Iker Casillas mengeluarkan kekesalannya terhadap ulah siulan di Bernabéu dengan beberapa kali mengumpat kepada para pendukung selama babak pertama. "Go to hell!" katanya. Casillas memang kebobolan dua kali, namun para penonton di Bernabéu rasanya bereaksi terlalu jauh ketika memutuskan untuk bersiul kepada Casillas setiap kali sang penjaga gawang menyentuh bola. Tapi ini memang selalu terjadi di Santiago Bernabéu. Pemain-pemain seperti Guti atau Di María dan bahkan legenda seperti Juanito, Míchel atau Zidane juga pernah merasakan siulan dari pendukungnya sendiri.

Juanito, misalnya, ia mengacungkan jari tengah setelah mencetak gol sebagai bentuk kekesalan dari siulan pendukungnya sendiri. Musim lalu, Di María akan diingat seluruh pendukung Madrid atas ajungan jari tengahnya yang membuatnya menyesal hingga membuat pernyataan maaf. Lalu apakah Iker Casillas harus melakukan pernyataan maaf yang sama seperti Di María?

Jika Casillas tidak melakukannya, tentu publik Santiago Bernabéu tidak akan pernah lupa. Bahkan tidak akan peduli apa yang dia lakukan jika menyelamatkan Real Madrdi dari eliminasi Liga Champions Rabu ini. Dan yang patut diingat, para pendukung di stadion Real Madrid tidak suka dikritik. Bahkan beberapa wartawan Spanyol yang dikenal dekat dengan Casillas dan selalu membela Casillas selama tiga atau empat tahun terakhir, seperti Inaki Cano mengakui bahwa Casillas harus mengeluarkan permintaan maaf sesegera mungkin.

Alfredo Duro yang  dikenal sebagai salah satu pembela setia Casillas juga mengatakan jika sang penjaga gawang  tahu situasi ini tidak bisa berlangsung lebih lama lagi. Hal itu berarti akan berpotensi bagi untuk mengganggu persiapan Real Madrid demi pertandingan krusial pekan ini dan tentu akan berdampak pada hasil akhir musim.

Namun sekali lagi, tidak ada pemain yang dipaksa untuk mendengar siulan pendukungnya sendiri. Tapi ini tentang apa yang terjadi di Santiago Bernabéu. Casillas berhak untuk merasa lelah dan frustrasi tentang ini. Tapi saat berganti hari, ia tahu bahwa ini hanyalah bagian cara agar Real Madrid bekerja sebagai suatu kesebelasan utuh. Dan iaseharusnya tidak bereaksi seperti itu dengan menanggapi siulan pendukung.

Yang lebih parahnya lagi, Alfredo Duro mengatakan jika Casillas mungkin saja tidak akan mendapatkan penghormatan andai ia meninggalkan Real Madrid. Tapi itu bisa dihindari hanya dengan cara jika Casillas meminta maaf.

Tapi patut diingat, kekesalan Casillas juga pernah terjadi selang satu hari ketika digebuk 0-4 oleh Atletico Madrid. Tapi bukan ia tujukan kepada pendukung, melainkan kepada para rekan-rekannya di Real Madrid. Saat itu Ronaldo mengadakan perayaan pesta ulang tahun ke-30 sehari setelah kekalahan 0-4. Casillas beranggapan jika pesta terebut tidaklah layak digelar di tengah-tengah suasana memalukan pasca pertandingan.

Bagaimana pun Casillas hanyalah manusia biasa. Nama besarnya tidak serta merta mampu membuat dirinya dengan mudah mengendalikan emosi. Seluruh pemain pun pasti tahu jika bermain untuk Madrid tidak akan ada ampun jika sedikit saja melakukan kesalahan. Seperti halnya Bale yang dicemooh akibat keegoisannya di depan gawang lawan. Kritik tersebut ditambah dengan sulitnya ia mencetak gol selama sembilan pertandingan El Real di berbagai ajang setelah mengalahkan Cordoba 2-1 pada 24 Januari lalu.

Baca juga: Kemasi Barang-barangmu, Bale!



Komentar