Promosi ke Eredivisie, NEC Andalkan Pemain Keturunan Maluku

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Promosi ke Eredivisie, NEC Andalkan Pemain Keturunan Maluku

Pada artikel sebelumnya, diceritakan bagaimana Nijmegen Eendracht Combinatie (NEC) merupakan kesebelasan yang dihormati di Belanda dan menjadi juara di Jupiler League musim dengan begitu perkasa. Di situ disebutkan bahwa pemain anyar NEC sangat berperan besar bagi kembalinya NEC ke Eredivisie.

Namun pemain lama pun turut memegang peranan penting bagi kekuatan NEC pada musim ini. Dan ternyata, salah satu pemain lama yang masih menjadi andalan NEC pada musim ini adalah pemain keturunan Indonesia berdarah Maluku, Navarone Foor.

Ya, Foor menjadi pemain lama NEC bersama Kevin Conboy dan Rens van Eijden yang masih menjadi andalan kesebelasan kota Nijmegen tersebut. Berbeda dengan Joshua Smits, Geoffrey Leiwakabessy, dan Alireza Jahanbakhsh, pemain inti yang baru didatangkan pada awal musim 2013-2014, Foor dan Conboy sudah berada di NEC sejak 2011. Sedangkan Van Eijden sudah membela NEC sejak 2009.

Susunan pemain NEC Nijmegen musim 2014-2015. Angka dalam tanda kurung adalah tahun bergabungnya pemain tersebut ke NEC. Susunan pemain NEC Nijmegen musim 2014-2015. Angka dalam tanda kurung adalah tahun bergabungnya pemain tersebut ke NEC.


Total musim ini Foor sudah bermain sebanyak 36 kali hanya 10 kali masuk sebagai pengganti, dengan koleksi tujuh gol dan tujuh asist. Bersama NEC, total Foor telah mencatatkan 129 penampilan dengan 12 gol dan 19 asist (via transfermarkt).

Foor sendiri merupakan lulusan akademi NEC atu NEC/FC OSS U19. Saat itu ia promosi ke kesebelasan senior dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Pemain kelahiran Opheusden, 4 Februari 1992 ini kemudian menjalani debut seniornya bersama NEC pada 6 Agustus 2011 melawan SC Heerenveen sebagai pemain pengganti, di kompetisi Eredivisie.

Pada pertandingan keduanya, Foor mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak, 27 menit, setelah pertandingan pertama hanya bermain 11 menit. Namun pada pertandingan melawan SBV Excelsior itu, Foor menciptakan asist pertamanya dan membuat NEC menang 2-0.

Meski saat itu masih berusia 19 tahun, Foor memang memiliki cukup kualitas untuk bermain di level Eropa, Belanda khususnya. Pada musim pertamanya itu, pemain berposisi gelandang serang ini bermain sebanyak 28 kali dengan 14 kali bermain sejak menit pertama.

Gol pertamanya di liga tercipta pada pekan ke-31 Eredivisie saat dikalahkan kesebelasan top Belanda, PSV Eindhoven, dengan skor 2-1. Total dua gol ia cetak pada musim debutnya tersebut. Satu gol lain ia torehkan saat NEC menghadapi Vitesse Arnhem pada babak play-off Europa League melawan Vitesse Arnhem.

Bakatnya sudah tercium sejak ia masih berusia 18 tahun hingga ia mendapatkan panggilan dari timnas Belanda U-19. Di sini, pemain yang juga bisa beroperasi sebagai pemain sayap ini bermain bersama Stefan De Vrij, Bruno Martins Indi, Jordi Clasie, Marco van Ginkel, serta dua pemain yang kemudian menjadi andalan PSV Eindhoven, Adam Maher dan Jeroen Zoet.

Adrie Koster, pelatih Belanda U-20 saat itu, masih memanggil Foor untuk menjalani sejumlah laga uji tanding. Ia mencetak gol pertamanya saat mengalahkan Denmark dengan skor 3-0. Bersama Belanda U-20, Foor tercatat bermain sebanyak delapan kali dengan menorehkan satu gol dan dua asist.
Navarone Foor (8) saat bermain bersama Belanda U-20 yang di dalamnya terdapat Stefan de Vrij (4) dan Daley Blind (6). (via: sepakbolanda) Navarone Foor (8) saat bermain bersama Belanda U-20 yang di dalamnya terdapat Stefan de Vrij (4) dan Daley Blind (6). (via: sepakbolanda)


Foor sebenarnya sempat menjalani latihan bersama timnas Belanda U-21 pada 2012. Namun ia kalah saing dengan gelandang-gelandang Belanda lainnya yang lebih berbakat seperti Clasie, Van Ginkel, Maher, Georginio Wijnaldum, Leroy Fer, Daley Blind, hingga Kevin Strootman. Untuk bermain sebagai pemain sayap, ia harus bersaing dengan pemain macam Memphis Depay.

Sejak kalah bersaing dengan nama-nama di atas, nama Foor pun mulai meredup meski sebelumnya ramai diperbincangkan akan direkrut PSV Eindhoven. Meskipun begitu, Foor tetap menjalani karirnya dan menjadi andalan NEC hingga mendapatkan perpanjangan kontrak yang akan habis pada akhir musim 2016.

Foor sendiri memiliki keturunan Maluku sehingga saat ini, ia memiliki dua kewarganegaraan: Belanda dan Indonesia. Meski sudah bermain untuk kesebelasan Belanda junior, Foor masih bisa bermain untuk timnas Indonesia selama ia belum membela timnas Belanda senior. Namun untuk membela skuat Garuda, Foor harus rela menanggalkan kewarganegaraan Belandanya.

Soal bermain untuk timnas Indonesia, hal ini pernah ditanyakan Sepakbolanda, pada 2012. Namun pemain kidal ini hanya menjawab, "Itu bagus, saya senang mendengarnya." Dengan kualitas yang dimilikinya, sepertinya ia masih berharap untuk membela kesebelasan nasional Belanda.


foto: vvdieren.nl

Komentar