Kemenangan Boca Juniors Buka 'Trilogi' Superclasico 2015

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Kemenangan Boca Juniors Buka 'Trilogi' Superclasico 2015

Gol telat yang diciptakan Cristian Pavon dan Pablo Perez memantapkan posisi Boca Juniors pada puncak klasemen Liga Primera Argentina pekan ke-11. Lebih spesialnya, kemenangan Boca tersebut diraih setelah Borca sukses mengandaskan rival abadi mereka, River Plate (4/5).

Boca Juniors sebelumnya berada di puncak klasemen dengan poin sama bersama River, 24 poin. Karenanya, kemenangan di stadion La Bombanera, kandang Boca, ini membuat kesebelasan yang berdiri pada tahun 1905 tersebut kini unggul tiga poin atas skuat rival besutan Marcelo Gallardo untuk sementara waktu.

Meski di Argentina pendukung kesebelasan tamu dilarang dilarang datang ke kandang lawan, dikabarkan laga ini diamankan oleh sekitar 12.000 polisi. Ini tentunya dikarenakan sejarah kedua pendukung yang kerap bentrok baik di dalam maupun di luar stadion.

Kedua pendukung memang kerap saling melempar ejekan yang bisa memancing keributan. Pendukung Boca, kerap menyebut pendukung River sebagai ‘ayam’, hewan yang merupakan simbol pengecut. Sementara pendukung River, sering melabeli pendukung Boca sebagai ‘babi kecil', seperti yang terlihat dalam gambar yang ada dalam artikel Keabadian Superclasico.

Pertandingan sendiri berjalan sebagaimana pertandingan derby superclasico lainnya, berlangsung ketat dan seru. Pada derby yang telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun ini, sejumlah peluang emas tercipta pada pertandingan yang disaksikan oleh 45 ribu pendukung Boca yang memadati stadion.



Pada menit ke-10, penyerang asal Italia yang pulang kampung, Dani Osvaldo, mengancam gawang River dengan tendangannya yang hanya membentur mistar gawang. Rekannya, Andre Chavez, pun nyaris membuka gol seandainya peluang terbukanya pada menit ke-30 bisa dikonversi menjadi gol.

River yang cukup sering mendapat tekanan pun bukan tanpa perlawanan. Beberapa menit setelah peluang Chavez, River mendapatkan peluang terbaik mereka. Namun tendangan gelandang mereka, Cesar Sanchez, hanya mengenai tiang gawang.

Pada babak kedua River langsung memberikan tekanan pada lini pertahanan Boca. Kiper Boca, Agustin Orion, melakukan penyelamatan akrobatik untuk membendung tendangan penyerang River, Rodrigo Mora. Peluang ini dibalas Boca 10 menit kemudian melalui gelandang no.10 mereka, Nicolas Lodeiro, yang tendangannya melebar tipis.

Kesulitan mencetak gol, pelatih Boca, Radolfo Arruabarrena, memasukkan Fernando Gago dan Cristian Pavon untuk menggantikan Chavez dan Federico Carrizo. Perubahan strategi ini langsung dibalas oleh pergantian pemain yang dilakukan Gallardo, yang memasukkan Fernando Cavenaghi dan Gonzalo Martinez secara bersamaan pada menit ke-71.

Boca yang mengubah formasinya dari 4-3-3 menjadi 4-4-2 berlian setelah masuknya Gago dan Pavon kemudian memasukkan Pablo Perez untuk menggantikan Marcelo Melli pada menit ke-80. Empat menit berselang, terciptalah gol pertama yang dicetak oleh Pavon. Gol Perez menyusul tiga menit berikutnya. Skor 2-0 pun bisa diamankan oleh skuat berjuluk Azul y Oro atau ‘biru dan emas’ hingga pertandingan berakhir.

https://www.youtube.com/watch?t=174&v=9Ywf2KISNls

Laga tadi pagi tersebut sebenarnya (hanya) menjadi sajian pembuka dari ‘trilogi’ yang akan disuguhkan Boca dan River pada musim ini. Karena pada bulan Mei ini, kedua kesebelasan dijadwalkan bertemu sebanyak tiga kali. Ini artinya, rivalitas keduanya akan terus memanas.

keributan yang terjadi pada superclassico dini hari tadi. (via: trome.pe)
keributan yang terjadi pada superclasico dini hari tadi. (via: trome.pe)

Setelah pertemuan di liga domestik, keduanya akan bertemu pada babak 16 besar Copa Libertadores, turnamen antar negara Amerika Latin paling bergengsi. Pelatih River, Gallardo, pun bertekad untuk membalaskan kekalahannya ini saat bermain di Stadion El Monumental, kandang River, pada Jumat, 8 Mei 2015.

“Hal yang terpenting adalah dalam empat hari, kami memiliki kesempatan untuk membalaskan kekalahan,” ujar pelatih yang juga pernah membela River Plate tersebut. “Sangat menyakitkan kalah dalam laga seperti ini. Kami harus mengelola kemarahan, agar dalam empat hari, kami bisa mengubah hasil negatif menjadi positif.”

Gallardo yang ketika bermain membela River sebanyak tiga kali, pada 1993-1999,2002-2006, dan 2009-2010, tentunya mengetahui seberapa besar rivalitas keduanya.  Karenanya ia tahu betapa menyakitkannya kalah oleh Boca Juniors, sang rival abadi mereka.

Selain laga pada Jumat nanti, Boca dan River akan kembali bertemu pada dua kesempatan lainnya. Pada 14 Mei 2015, keduanya kembali bertemu untuk menjalani leg kedua Copa Libertadores di La Bombanera. Sementara pada 13 September 2015,  giliran River yang akan menjamu Boca di liga domestik.

foto: canchallena.lanacion.com.ar

Komentar