Persib Wajib Mewaspadai Serangan Intens New Radiant Pada Menit-Menit Akhir

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Persib Wajib Mewaspadai Serangan Intens New Radiant Pada Menit-Menit Akhir

Setelah Persipura Jayapura berhasil memantapkan posisinya di puncak klasemen grup E dengan mengalahkan Warriors FC 6-0, kini giliran Persib Bandung yang akan menentukan nasibnya di AFC Cup. Menghadapi New Radiant, jawara ISL 2014 ini hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.

Persib saat ini memuncaki klasemen grup H dengan delapan poin. New Radiant sendiri berada di peringkat tiga dengan empat poin. Dengan menyisakan dua laga, laga ini pun bisa jadi partai yang menentukan bagi kesebelasan asal Maladewa tersebut.

Jika mereka kalah dari Persib dan di tempat lain Ayeyawady United menumbangkan Lao FC, dapat dipastikan New Radiant tersingkir meski menyisakan satu laga. Hal ini dikarenakan Ayeyawady berada di peringkat dua dengan torehan enam poin.

Bagi Persib, hasil imbang sebenarnya sudah cukup untuk meraih tiket ke babak berikutnya. Meskipun begitu, tiga poin tetap harus diraih demi menjaga peluang menjadi juara grup. Keuntungan menjadi juara grup adalah akan menjadi tuan rumah pada babak 16 besar yang hanya akan berlangsung satu pertandingan.

Pada pertemuan pertama di Bandung, Persib sukses mencukur New Radiant dengan skor 4-1. Gol dari Achmad Jufriyanto, Makan Konate, Atep, dan Yandi Sofyan hanya mampu dibalas Ashad Ali. Lantas, apakah hasil maksimal akan kembali diraih Persib kali ini?

Kabar baiknya, New Radiant sedang dalam kondisi yang kurang bagus. Juara Liga Maladewa 2014 ini baru saja ditinggal pelatihnya, Amir Alagic. Bukan, Alagic bukanlah pelatih New Radiant yang bergaya nyentrik itu.

Alagic adalah pelatih asal Bosnia-Herzegovina yang menggantikan Mika Lonnstrom, pelatih New Radiant sebelumnya. Mika dipecat setelah New Radiant mendapatkan hasil buruk, menempati posisi juru kunci, pada People’s Cup, turnamen pra-musim bergengsi di Maladewa, dan performa buruk saat dikalahkan Persib 1-4.

Pelatih nyentrik New Radiant itu kini melatih kesebelasan Thailand, Gulf Saraburi FC. (via: twitter @MikaLonns)
Pelatih nyentrik New Radiant itu, Mika Lonnstorm, kini melatih kesebelasan Thailand, Gulf Saraburi FC. (via: twitter @MikaLonns)

Alagic penggantinya pun hanya bertahan sekitar tiga minggu. Ia hanya dua kali menukangi New Radiant, ketika dikalahkan Ayeyawady United (0-3) di Piala AFC dan Maziya SC (0-1) pada pertandingan uji coba. Alagic menyatakan mundur dari kursi kepelatihan New Radiant karena alasan pribadi. Namun menurut Channel News Maldives, Alagic mundur karena tak tahan dengan para pemain New Radiant yang tak disiplin dan tak profesional.

Menghadapi Persib, New Radiant akan ditangani oleh pelatih sementara, Sobah Mohamed. Sobah sendiri sebenarnya merupakan bek yang masih aktif bermain bersama New Radiant. Namun pemain berusia 35 tahun tersebut dipercaya manajemen untuk menukangi New Radiant hingga pelatih anyar berhasil didatangkan.

Namun melawan Persib bukan menjadi laga pertama New Radiant yang dipimpin oleh Sobah. Sudah tiga kali Sobah mengisi kekosongan kursi pelatih New Radiant. Dan dari tiga pertandingan tersebut, dua di antaranya berbuah kemenangan, saat menaklukkan Lao FC (2-1) dan menjalani partai pembuka Liga Maladewa melawan Victory SC (3-1). Satu laga lain adalah saat menahan imbang Ayeyawady United (0-0) di Yangon, Myanmar.

Berbeda dengan Mika dan Alagic, skuat New Radiant di bawah pimpinan Sobah menampilkan permainan berbeda. Eks pemain timnas Maladewa ini lebih memilih untuk memperkuat lini pertahanan dan mengandalkan serangan balik. Berbeda dengan Mika dan Alagic yang ingin memainkan permainan terbuka dan menyerang.

Saat mengandaskan Lao FC, New Radiant tertinggal lebih dulu. Gol penyama kedudukan yang diciptakan Sunday Okoro pun lahir dari kemelut hasil tendangan sudut. Gol kemenangan yang diciptakan Ashad Ali baru tercipta pada menit ke-88 lewat titik putih.

Skema serupa, bermain defensif dan baru keluar menyerang pada menit-menit akhir pertandingan, kembali dimainkan saat menghadapi Victory SC. Sempat berjalan alot dengan skor 1-1, kesebelasan berjuluk The Blues ini mencetak dua gol pada menit ke-88 (penalti Ibrahim Fazeel) dan menit ke-90 lewat pemain pengganti, Ali Fasir.

Ini artinya, Persib harus mewaspadai serangan-serangan New Radiant pada menit-menit akhir. New Radiant akan bermain hati-hati dan mengandalkan serangan balik pada awal pertandingan hingga pertengahan babak kedua, lalu menjelang menit-menit akhir pertandingan New Radiant akan mulai melancarkan serangan secara intens.

Melihat ini, Persib harus bisa mencetak gol saat New Radiant bermain lebih defensif. Skuat besutan Emral Abus ini tentunya memiliki kapabilitas untuk melakukannya. Terlebih jika Firman Utina dipasangkan sejak menit pertama pada dua gelandang tengah di belakang Makan Konate.

Gaya bermain Firman yang lebih ofensif dibanding gelandang lokal Persib lainnya bisa memberikan tekanan berlebih bagi lini pertahanan New Radiant. Jika kembali menduetkan kembali Dedi Kusnandar dan Hariono atau bersama Taufiq seperti ketika menghadapi Lao FC, Persib akan kekurangan penetrasi-penetrasi ke kotak penalti lawan.

Sebelum menghadapi Lao FC, kami sempat menyarankan skema seperti ini. Namun Persib ternyata lebih memilih untuk memasang duet Taufiq dan Dedi Kusnandar. Hasil imbang tanpa gol pun diraih Persib pada laga tersebut.

Karenanya, jika Persib tak mengincar hasil imbang dan tak berencana untuk melakukan rotasi pemain, memasang Firman Utina sejak menit pertama tampaknya akan menjadi taktik jitu untuk mengincar gol cepat. Ketika sudah unggul, barulah gelandang yang lebih defensif dimainkan untuk mempertahankan kemenangan.

foto: the-afc.com

Komentar