Germin Denis Lawan Ancaman dengan Pukulan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Germin Denis Lawan Ancaman dengan Pukulan

Ketika Piala Dunia 1978 penyerang andalan kesebelasan negara Belanda Johan Cruyff batal mengikuti kompetisi tersebut karena ancaman pembunuhan dari Jenderal Jorge Videla, dikator militer Argentina.

Kini, pada pekan ke-32 lanjutan Serie-A 2014/2015 ancaman terjadi kembali kepada salah seorang pemain sepakbola. Kali ini German Denis, penyerang andalan Atalanta, mendapatkan ancaman pembunuhan dari Lorenzo Tonelli bek Empoli. Kesebelasan yang menjadi lawan Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia Bergamo saat itu, Minggu (26/4).

Pertandingan antara kedua kesebelasan yang sedang menghindari zona degradasi ini, memang cukup sengit karena saling berbalas gol. Empoli sebagai kesebelasan tamu sempat unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Ricardo Saponara menit ke-41, lalu Alejandro Gomez, gelandang serang Atalanta, menyamakan kedudukan pada menit ke-43 sehingga kedudukan babak pertama berakhir 1-1.

Pada babak kedua Empoli kembali unggul setelah Massimo Maccarone mencetak gol pada menit ke-60. Akan tetapi kemenangan 2-1 Empoli harus buyar setelah German Denis mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-93 sehingga pertandingan berakhir dengan skor 2-2.

Usai Denis mencetak gol ada kejadian yang tidak mengenakan. Tonelli, bek Empoli, menghampiri Denis dan membisikan sesuatu ke penyerang andalan La Dea, julukan Atalanta, tersebut. Terjadi adu mulut di lapangan meski akhirnya berhasil diakhiri. Namun tensi tinggi terjadi ketika Empoli masuk ke dalam ruang ganti, Denis datang ditemani Luca Cigarini.

Denis mendatangi ruang ganti Empoli, setelah masuk ia langsung memukul wajah Tonelli dengan bantuan Cigarini yang memegangi badannya. Rupanya pria 33 tahun tersebut naik pitam setelah Tonelli mengancam akan membunuh dirinya serta keluarganya. "Saya akan membunuhmu dan keluargamu," cerita Denis seperti yang dilansir Football Italia.

tweet denis

Kekerasan yang dilakukan Denis kepada lawannya tersebut membuat agennya Leo Rodriguez terkejut. Pasalnya sebelumnya ia tidak pernah menyangka Denis akan memukul sesorang karena dikenal sebagai pemain yang menjadi panutan pesepakbola lain di Atalanta.

"Dalam karirnya German (Denis) selalu menjadi pemain sepakbola yang tepat untuk dijadikan panutan. Saya pikir untuk segala sesuatu ada batasnya, German telah berbuat salah, tapi perilaku Tonelli itu memalukan, ia mengancam akan membunuh dia dan keluarganya dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan," ungkap Leo tentang kapten Atalanta tersebut kepada Tuttomercatoweb.

Masih ditelusuri ancaman pembunuhan yang dilakukan Tonelli kepada Denis di lapangan hijau. Tapi pastinya ancaman-ancaman memang sudah terjadi dalam dunia sepakbola. Tidak hanya menimpa kepada Cruyff legenda sepakbola Belanda, pada laga kualifikasi Piala Dunia 7 Maret 1954 di Tokyo Jepang merupakan pertemuan perdanan rivalitas Jepang dengan Korea Selatan.

Kesebelasan Negara Korsel mendapatkan ancaman dari Presidennya sendiri Syngman Rhee. Ultimatum yang dikatakan Rhee adalah Korsel tidak boleh kalah dari Jepang jika tidak akan diterjunkan ke lautan. "Siap-siaplah kalian untuk terjun ke laut jika kalah," ancam Rhee.

Tapi atas ancaman tersebut Korsel menjadikannya sebagai motivasi bermain yang berlipat ganda. Negeri gingseng tersebut akhirnya berhasil menaklukan Jepang di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor 5-1.

Ancaman kepada Kesebelasan Negara Korea pun masih berlaku hingga Piala Dunia 2014 di Brazil lalu karena tidak ada satu pun pemainnya yang merupakan anggota boy band. Tapi jangan hanya menyalahkan wanita karena gender tersebut pernah mendapatkan ancaman karena menggugat FIFA.

Sementara itu Tonelli menepis jika ia memberikan sebuah ancaman pembunuhan kepada Denis. Dirinya menjelaskan tidak ada maksud pengancaman pembunuhan apalagi latar belakang keluarga Tonelli merupakan dokter yang biasa menyelamatkan nyawa manusia.

"Saya tidak ingin mengatakan apapun sampai sekaran karena saya tidak bersalah, saya tidak mendapat keadilan untuk diri saya dari apa yang terjadi. Saya dipukul dari seorang pengecut yang kemudian lari dan saya mendapatkan hukuman... sesuatu yang adil!," ungkap Tonelli yang ditulis pada status Facebook miliknya.

Tonelli sendiri memang mendapatkan hukuman larangan satu pertandingan walau ia menegaskan menjadi korban pemukulan mantan pemain Udinese tersebut. Sementara Denis yang memukulnya pun mendapatkan hukuman larangan lima kali pertandingan selanjutnya. Maka pencetak gol terbanyak Atalanta saat ini baru bisa kembali tampil ketika laga terakhir Serie-A 2014/2015 menghadapi AC Milan pada 1 Juni 2015 mendatang.

"Setelah mengevaluasi seberapa parah perilaku kekerasan tersebut yang benar-benar rusak dalam konteks kompetitif, German Denis ditangguhkan untuk lima pertandingan dengan segera," pernyataan dari pengadilan pertandingan Serie-A.

Tentunya La Dea akan sangat kehilangan pencetak gol terbanyaknya untuk lima pertandingan kedepan. Kini Atalanta cuma mengandalkan Maximiliano Moralez sebagai pencetak gol terbanyak kedua di kesebelasan dengan catatan lima gol untuk berusaha menghindari zona degradasi.

Komentar