Lima Penyerang Terbaik yang Pernah Membela AC Milan-Internazionale

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Lima Penyerang Terbaik yang Pernah Membela AC Milan-Internazionale

Derby Milan beberapa musim lalu selalu dihiasi dengan berjibakunya para pemain bintang. Namun kini, pemain-pemain bintang yang menghuni skuat AC Milan dan Internazionale Milan tak sebenderang bintang-bintang duo Milan beberapa tahun silam.

Derby Milan merupakan salah satu derby yang sangat kental dengan rivalitas antara kedua kesebelasan. Namun hal tersebut tak membuat seorang pemain akan enggan hijrah ke kesebelasan tetangga. Karena pada nyatanya, ada 41 pemain yang semasa karirnya pernah membela kedua kesebelasan.

Namun di antara para pemain tersebut, terdapat beberapa pemain yang bisa dibilang menjadi pemain andalan ketika membela masing-masing kesebelasan. Para pemain ini merupakan penyerang-penyerang yang memberikan sejumlah gol bagi kedua kesebelasan. Siapa saja mereka? Kami memilih lima penyerang yang pernah membela kedua kesebelasan pada periode satu dekade terakhir.

Ronaldo de Lima

Ronaldo de Lima membela Nerazzuri selama musim, 1997-2002. Pada debutnya, pemain berjuluk Phenomenon ini langsung menjadi capocanonnieri, atau pencetak gol terbanyak Serie A dengan 25 gol, total mencetak 34 gol dari 47 penampilan. Dalam 99 penampilan, Ronaldo mencetak 59 gol selama berbaju Inter.

Direkrut Real Madrid dengan nilai transfer 39 juta euro, AC Milan kemudian merekrut Ronaldo hanya dengan biaya 7,5 juta euro pada bursa transfer musim dingin 2006-2007. Perpindahan ini tentunya membuat marah para pendukung Inter, rivalitas Inter dan AC Milan semakin meruncing.

Namun bersama AC Milan, karir Ronaldo tak secemerlang ketika membela Inter. Serangkaian cedera lutut yang harus membuatnya absen untuk jangka waktu tak sebentar. Selama satu setengah musim membela Milan, Ronaldo hanya mencetak 16 gol dari 34 penampilan. Dan karena sering menderita cedera parah, Milan pun melepas Ronaldo dengan status bebas transfer pada akhir musim 2007-2008.

“Saya memiliki kenangan yang luar biasa bersama kedua kesebelasan,” ujar Ronaldo pada akhir 2012 ketika ditanyai tentang derby della madonnina. “Saya tak pernah menyesali apapun keputusan saya.”

ronaldodua

Christian Vieri

Sebagai salah satu legenda Italia, Christian Vieri pernah mengenakan dua seragam berbeda di kota Milan. Enam musim bersama Inter, Vieri mencetak 103 gol di Serie A. Namun, karena hanya meraih trofi Coppa Italia selama berkostum Inter, ia pun memutuskan tak memperpanjang kontrak pada akhir musim 2004-2005.

Namun secara mengejutkan, Vieri malah hijrah ke Milan sebagai kesebelasan barunya. Bersama Rossoneri, Vieri berharap ia bisa meraih pencapaian yang lebih luar biasa dibanding dengan apa yang telah ia dapatkan bersama Inter.

“Saya berharap mendapatkan sesuatu yang lebih besar,” Vieri mengungkap alasannya memilih AC Milan. “Ketika Milan menawari kontrak pada saya, saya langsung menerimanya dengan segera.”

Vieri meneken kontrak dua musim selama AC Milan. Namun pemain yang pernah membela Atletico Madrid ini kesulitan menembus skuat utama. Penyerang yang identik dengan nomor 32 ini hanya bertahan selama enam bulan bersama Milan. Ia pun kemudian hengkang ke Prancis untuk membela AS Monaco. Keputusan pindah ke Milan yang tampaknya menjadi penyesalan bagi Vieri karena semenjak meninggalkan Inter karirnya semakin terjun bebas.

vieriacm

Hernan Crespo

Hernan Crespo membela AC Milan hanya semusim, 2004-2005. Penyerang asal Argentina tersebut membela skuat merah-hitam setelah meminjam dari Chelsea. Hanya meraih trofi Super Coppa Italia bersama Milan, Crespo menyesali babak final Liga Champions di mana dua golnya gagal mengantarkan Milan menaklukkan Liverpool.

“Sangatlah sulit melupakan pertandingan seperti itu,” ujar Crespo. “Namun saya tetap bangga pernah menjadi bagian dari pertandingan yang luar biasa tersebut.”

Musim berikutnya, Crespo kembali ke Inter yang pernah dibelanya selama satu musim pada 2002-2003. Kesempatan kedua bersama Inter inilah ia menorehkan sejumlah trofi bersama Internazionale, tiga trofi Serie A dan dua Super Coppa Italia.


Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic sempat dijuluki “Mr. Scudetto”. Karena, di kesebelasan manapun ia bermain di Italia, kesebelasan yang dibelanya tersebut selalu berhasil meraih scudetto, trofi Serie A, termasuk dua trofi bersama Juventus yang kemudian dicabut karena kasus calciopoli.

Selain Juventus, dua kesebelasan Italia lain yang pernah dibela Zlatan adalah duo Milan, AC Milan dan Internazionale Milan. Sebelum hijrah ke Barcelona, Zlatan mempersembahkan tiga scudetto secara beruntun bagi kesebelasan yang bermarkas di Giuseppe Meazza.

Hanya semusim di Barca, Zlatan kembali ke kota Milan. Namun bukan untuk kembali berbaju biru-hitam Internazionale, melainkan membela merah-hitam AC Milan. Dan sebagaimana pemain yang ‘dulu dipuja sekarang dibenci’, Zlatan pun mendapatkan teror saat menjalani derby Milan pertamanya.

“Mereka [pendukung Inter di Curva Nord] mencoba membuat saya hilang fokus. Namun saya tahu saya akan mencetak gol,” ujar Zlatan yang kemudian mengantarkan Milan, yang saat itu dilatih Massimilliano Allegri, meraih scudetto pada musim perdananya.

ibra

Mario Balotelli

Penyerang Liverpool, Mario Balotelli, terkenal sebagai pemain bengal karena kiprahnya bersama Inter Milan yang penuh dengan kontroversi. Namun bagaimanapun, Balotelli merupakan bagian dari Inter Milan yang meraih treble winners pada 2009-2010, ketika Inter dilatih Jose Mourinho.

Baca juga Siapa Bilang Balotelli Pemain Pemalas?

Balotelli kemudian merantau ke Inggris untuk membela Manchester City. Namun karena menjalani masa yang kurang membahagiakan di Inggris, ia pun kembali ke Italia untuk membela rival Inter, AC Milan, pada Januari 2013.

Bersama Milan, Balotelli kembali menemukan ketajamannya. 26 gol dari 43 penampilan diciptakannya bersama kesebelasan yang bermarkas di San Siro, nama lain Giuseppe Meazza, ini. Meskipun begitu, ketika tawaran sebesar 20 juta poundsterling datang dari Liverpool, Milan tak bisa menolaknya. Balo pun kembali melanjutkan karir di Inggris, yang mana hingga saat ini belum menemukan ketajamannya.

Mario Balotelli

***


Sebenarnya, masih ada beberapa penyerang yang pernah bermain untuk kedua kesebelasan dalam satu dekade terakhir. Seperti misalnya, Antonio Cassano, Giampaolo Pazzini, dan yang terbaru Mattia Destro. Namun nama-nama tersebut tak terlalu berkontribusi besar bagi kedua kesebelasan seperti lima nama yang disebutkan di atas.

foto: goal.com, independent.co.uk, taringan.net, footballitalia.net

Komentar