Cara Barcelona Kalahkan PSG

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cara Barcelona Kalahkan PSG

Paris Saint-Germain (PSG) dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri setelah dikalahkan Barcelona 1-3 dalam lanjutan Liga Champion 2014/2015, Kamis (16/4) dini hari. Tiga gol yang menggetarkan gawang PSG yang dikawal Salvatore Sirigu, tidak lepas dari kendornya pertahanan Les Parisiens, julukan PSG, yang terpancing permainan melebar Barca.

PSG bermain terlalu sabar sehingga terbawa arus operan pendek-cepat Barcelona. Blaugrana, julukan Barcelona, terus mengeksploitasi kedua sisi lapangan yang juga dibantu oleh dua fullback mereka: Jordi Alba di kiri dan Martin Montoya di kanan.

Saat membantu serangan hingga sepertiga akhir lapangan, Alba dan Montoya mengalirkan bola ke area luar kotak penalti. Bola tersebut ditujukan bagi pemain Barca yang tidak dalam kawalan PSG. Strategi tersebut membuat Yohan Cabaye yang diplot menggantikan Marco Verratti  di lini tengah, kewalahan untuk membantu dua sisi pertahanan PSG. Bahkan perannya tidak begitu terlihat semalam.

Ketika melakukan penjagaan kepada lawan para pemain PSG tidak melakukan pressing ketat. Mereka lebih menjaga jarak aliran bola agar tidak ada celah untuk mengoper si kulit bundar. Akan tetapi Thiago Silva dkk., tampaknya lupa jika para pemain Barca memiliki skill individu yang mumpuni seperti Neymar yang terus menggempur Van der Wiel, atau Luis Suarez yang mampu mengkolongi David Luiz sebanyak dua kali.

Pertahanan yang rusak karena terbawa permainan Barcelona tentunya membuat suplai bola ke depan menjadi minim. Bahkan penyerang sayap PSG, Javier Pastore, sering turun begitu jauh karena menutup area yang harusnya ditutup Cabaye, yang terlanjur bergerak ke sisi lainnya, untuk menghadang Jordi Alba, Neymar atau Andres Iniesta.

Turunnya Pastore juga tidak lepas dari sulitnya pemain tengah PSG membangun serangan karena kelimpungan mengatasi pressing ketat yang diterapkan anak asuh Luis Enrique tersebut. Adrien Rabiot sebagai motor serangan pertama dibuat tidak berdaya karena harus dihadang lebih awal oleh para gelandang Barca sehingga ia sering kehilangan bola.

Terkurung di wilayah sendiri karena pressing yang terus dilancarkan Barca membuat lini serang PSG minim suplai bola. Ketika Rabiot tidak bisa menjadi jembatan antar lini dengan baik dan Cabaye gagal meredam aksi gelandang Barca membuat Blaise Matuidi sering kerja sendiri.

press barca

Kurangnya suplai bola ke lini serang PSG bahkan sampai membuat Javier Mascherano yang diplot sebagai bek tengah Barca dalam beberapa kali maju membantu serangan hingga lapangan tengah. Les Parisiens yang hanya menyisakan Edinson Cavani di lini serang cuma menghasilkan satu tembakan tepat sasaran ke gawang Blaugrana.

Di sisi lain penampilan gemilang Suarez patut menjadi salah satu pemain penting yang menentukan kemenangan Blaugrana. Selama pertandingan ia berhasil melakukan enam dribel yang mengecoh para pemain PSG dan melepaskan tiga tendangan ke gawang dua antaranya menjadi gol. Rataan operannya pun cukup mumpuni dengan rasio 83 persen yang menghasilkan satu umpan kunci.

Komentar