Menciptakan Ruang Kosong dengan Memanfaatkan Kehebatan Messi

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menciptakan Ruang Kosong dengan Memanfaatkan Kehebatan Messi

Barcelona sukses mengalahkan Manchester City 1-0 pada pertandingan leg kedua Liga Champions 2014/2015 di Stadion Camp Nou, Kamis (19/3) dini hari. Sebelumnya pada pertemuan pertama, Blaugrana, julukan Barcelona, berhasil menang 2-1 di Stadion Etihad, kandang City, sehingga agregat 3-1 melenggangkan Barca ke babak perempat final.

Kekalahan yang pahit bagi City karena mereka harus kembali memendam ambisi menjuarai Liga Champions. Pada pertandingan dini hari itu manajer The Citizens Manuel Pellegrini mesti geleng-geleng kepala karena strategi menyerang melalui dua gelandang serang sayap mereka tak berjalan sesuai harapan.

Serangan City terlihat mentok dan minim kreativitas. Ketika kedua kesebelasan memang bermain dengan permainan yang terbuka dan menyerang, pada awal babak pertama pertahanan Vincent Kompany dkk cukup rapat bagi serangan Blaugrana, sehingga masih sanggup meredam serangan Barcelona.

Upaya pressing dilakukan City dengan jumlah pemain yang sama dengan pemain Barca yang sedang menyerang. Anak asuh Pellegrini pun tidak membiarkan pemain Barca berlama-lama menguasai bola dengan melakukan tekel-tekel agresif. Di situlah Enrique menyadari jika tekanan yang dilakukan City meninggalkan ruang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk mencetak gol.

Dengan mengandalkan kemampuan individu Lionel Messi, Barcelona coba memanfaatkan ruang kosong tersebut. Penyerang andalan Barca tersebut menjadi aktor utama yang membuka celah dengan memancing pertahanan City. Lubang tersebut terbuka ketika Messi menggiring bola ke arah kanan, lalu para pemain City mendekat untuk menutup ruang operan dekat Messi.

Empat kesempatan mencetak gol berhasil diciptakan melalui proses umpan Messi yang berhasil memancing para pemain City. Satu diantaranya dikonversi menjadi gol oleh Ivan Rakitic pada menit ke-31. Lini pertahanan City melupakan area kosong di sisi kanan karena terlalu fokus menjaga Messi yang menguasai bola.

goal raciticedit

Bahkan Jordi Alba yang beroperasi di sisi kanan pertahanan City pun sempat membuat gol pada menit ke-71, memanfaatkan kekosongan di area ini, ia berhasil melahirkan kemelut di depan gawang City yang dikawal Joe Hart. Akan tetapi gol tersebut dianulir karena Alba dalam posisi offside. Kendati offside, apa yang dilakukan Alba itu memperlihatkan dengan baik ruang yang terbuka di sisi kanan pertahanan City.

Tulisan-tulisan lain mengenai tiki-taka :

Latih Barca, Luis Enrique Penerus Tiki Taka Barcelona!

Tiki-Taka Gunung Jiwa

Guardiola yang Membenci Tiki-Taka dan Beberapa Cerita Menarik Lainnya


Meski hanya satu gol yang berhasil diciptakan Barca, strategi menggunakan Messi ini terbukti jitu.  Messi pun merupakan pemain terbaik pada laga leg kedua ini, disamping Joe Hart yang gemilang dengan 10 penyelamatan. Selain menyumbangkan satu asist, Messi melepaskan lima umpan kunci, delapan percobaan tendangan ke gawang dengan tiga yang tepat sasaran dan 16 dribel sukses.

Cara City memberikan pressing sebenarnya cukup efektif untuk mengantispasi serangan Barca, namun hanya berlaku hingga 25 menit awal saja. Selanjutnya ruang terbuka di jantung pertahanan The Citizens berkali-kali dieksploitasi Messi dkk. Sementara Pellegrini tak mampu menyajikan strategi jitu untuk menandingi tiki-taka yang diperagakan Barcelona.

Baca juga bagaimana taktik tiki-taka mampu dihentikan lawan :

[Match Analysis] Spanyol vs Chili: Tak berkutiknya Tiki-Taka di Brasil

Akhir Dari Sebuah Legenda Bernama Tiki-Taka

Komentar