Marchisio Menjadi Pirlo di Signal Iduna Park

Analisis

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Marchisio Menjadi Pirlo di Signal Iduna Park

Musim ini menjadi musim yang buruk bagi Dortmund. Mereka memulai kompetisi Bundesliga dengan catatan yang begitu buruk. Namun anak asuh Klopp justru tampil superior di Liga Champions. Dan kali ini keanehan di dalam tubuh Dortmund masih berlanjut.

Sebelum menghadapi Juve di pertandingan pertama 16 besar Liga Champions, Dortmund berhasil membenahi diri di liga domestik. Bahkan mereka datang ke Juventus Arena dengan bekal tak terkalahkan 3 kali secara berturut di liga. Dan di pertandingan tadi malam, Dortmund masih belum terkalahkan dalam 6 pertandingan Bundesliga secara beruntun.

Namun kebangkitan mereka di Bundesliga malah membuatnya bermain begitu buruk di dua pertandingan melawan Juventus. Kekalahan beruntun dari Juventus memaksa mereka mengakhiri perjalanan di Liga Champions musim ini.

Sedangkan bagi Juventus, pertandingan tadi pagi menggambarkan betapa fleksibelnya Allegri dalam memilik pola permainan. Cederanya Pogba, khusus untuk laga ini, terbukti menyodorkan sebuah “jalan mendadak” yang memaksa Allegri mengubah strategi yang dari sanalah jalannya pertandingan menjadi lebih mudah. Mulanya Juve memang terlihat kesulitan setelah Pogba keluar. Ada keseimbangan yang hilang di lini tengah. Ada fase sekitar 10-15 menit Juve agak keteteran di lini tengah.

Tapi ini adalah konsekuensi yang sudah bisa ditakar oleh Allegri. Mengganti gelandang tengah dengan seorang bek tengah, jelas bukan pergantian apel dengan apel. Ada kuantitas, juga kualitas, yang hilang di lini tengah menyusul cederanya Pogba. Hanya saja, goyahnya lini tengah itu diimbangi dengan bertambahnya kuanitas dan kualitas pertahanan dengan masuknya Barzagli. Lini belakang menjadi lebih solid.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Juve Ketika Bermain di Kompetisi Eropa?

Dan ada hal yang lebih dari sekedar perubahan. Kita tidak boleh melupakan peran Marchisio yang menonjol tadi pagi. Gelandang hasil didikan Juventus ini tampil paling fenomenal. Bola lambung yang dilepaskan ke arah pertahanan Dortmund, membuat kemudahan bagi Tevez, sebab bola ini mendarat di belakang pemain bertahan Dortmund. saya  pikir tadi pagi kita seperti melihat umpan Andrea Pirlo di gol kedua Juventus. Dan Marchisio memainkan peranannya di titik ini.

Mengapa Juventus mampu merawat keseimbangan tanpa adanya Pogba (bahkan tanpa Pirlo sejak laga pertama)? Jawaban yang sangat mudah dan itu terjadi di pertandingan tadi pagi: Karena Claudio Marchisio belum pernah memainkan peran Pirlo di lapangan selain melawan Dortmund. Marchisio sukses memainkan peran regista atau biasa dikenal deep lying playmaker di Juve.

Il Principino telah terbukti sepanjang musim bahwa ia bisa menjadi penerus Pirlo dan Juventus dan pendukung bisa menolak isu kedatangan Veratti. Marchisio bisa menjadi penganti yang relatif siap saji untuk mengantisipasi masa tua Pirlo.

Jika Pirlo sebagai definisi dari regista, Marchisio tampaknya merevolusi posisi itu. Marchisio seperti regista baru di pertandingan pagi tadi dengan tingkat kerja yang intensif, dengan kecepatan yang tidak dimiliki Pirlo dan tentu saja insting kecepatannya memberikan umpan, tanpa harus berlama-lama memegang bola.

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Sumber Gambar: juventus.com

Marchisio yang mampu membuat Dortmund kepayahan dalam mengalirkan umpan ke daerah pertahanan Juventus. Ia 10 kali memotong umpan para pemain Dortmund. Dan memenangi perebutan bola di gol ketiga Juventus yang kemudian diberikan ke Pereyra untuk diteruskan ke Tevez.

Tentu saja permainan Marchisio tadi pagi harus segera menjadi pertimbangan manajemen Juventus untuk segera menyodorkan kontrak baru, serta melupakan nama Verratti  dalam target penganti Pirlo untuk di masa depan. Status Marchisio bersama I Bianconeri memang masih menggantung. Meski durasi kontrak hanya tersisa hingga musim panas tahun depan, kedua belah pihak belum menjajaki negosiasi untuk pembaruan.

Stefano, agen Marchisio, memprediksi negosiasi baru berlangsung sekitar Maret hingga April. Namun, Juventus tak boleh menunda lagi karena sang pemain mulai dilirik klub lain. Dalam beberapa musim terakhir, lulusan akademi Juventus ini kerap dikaitkan dengan Manchester United. Manajer Chelsea, Jose Mourinho, juga diketahui menaruh kekaguman terhadap Marchisio lantaran kemampuannya menempati beberapa posisi, seperti di tiga pertandinga terakhir Juventus.

Baca juga: Menanti Tuah Allegri Bersama Juventus di Liga Champions

Baca juga analisis lengkapnya di kanal About The Game Detik Sport

Komentar