Sinyal Bahaya Penurunan Performa Real Madrid

Taktik

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sinyal Bahaya Penurunan Performa Real Madrid

Performa Real Madrid tengah mendapatkan sorotan tajam setelah dalam beberapa pertandingan terakhir mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Memasuki bulan Februari hingga Maret, mereka hanya memenangkan 3 dari 7 pertandingan yang mereka jalani. Sisanya, mereka mengalami 3 kali kekalahan dan 1 kali imbang.

Atletico Madrid, Athletic Bilbao, dan Schalke menjadi 3 tim yang berhasil mengalahkan Madrid dalam dua bulan terakhir. Sedang Villareal menjadi kesebelasan yang berhasil mencuri satu poin di Santiago Bernabeu. Hasil ini pun membuat mereka harus rela didepak musuh abadinya, Barcelona, dari puncak klasemen La Liga.

Performa ini sangat bertolak belakang dengan performa yang ditunjukan Real Madrid tahun lalu. Mereka sempat mencatatkan 22 kemenangan beruntun dari seluruh pertandingan yang mereka jalani di semua kompetisisi. Catatan luar biasa ini diraih Madrid pada 16 September hingga 20 Desember 2014. Kemenangan terakhir bahkan dilengkapi dengan trophy juara Piala Dunia antar klub setelah mengalahkan San Lorenzo 2-0 di final.

Setelah pertandingan tersebut, performa Madrid mulai mengalami penurunan. Rekor kemenangan mereka dihentikan Valencia dan harus ditaklukan Atletico Madrid di pertandingan Copa Del Rey. Sejak itu pula performa Madrid mulai tidak stabil hingga akhirnya mereka harus digeser Barcelona dari puncak klasemen dan hampir gugur dari Liga Champions akibat dipecundangi Schalke di kandang sendiri.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan Real Madrid hingga mengalami penurunan performa ini?

Cedera pemain mungkin bisa dijadikan salah satu kambing hitam oleh Real Madrid dalam masalah ini. Mereka memang harus kehilangan beberapa pemain pilarnya yang mengalami cedera cukup panjang. Dimulai dari bek andalan mereka, Sergio Ramos, yang mengalami cedera sejak awal Februari lalu. Mereka bahkan sempat menerima hasil negatif saat Pepe dan Ramos sama-sama mengalami cedera, salah satunya adalah saat mereka dibantai Atletico Madrid 0-4.

Selain dua bek andalan, pemain lini tengah pun mengalami hal yang sama. Beberapa gelandang andalan Real Madrid silih berganti mengalami cedera. Luka Modric dan James Rodriguez menjadi dua pemain yang mengalami cedera cukup panjang. Modric absen sejak bulan November dan baru mulai kembali lagi pada pertandingan melawan Schalke hari rabu kemarin. Sedangkan James Rodriguez mengalami cedera sejak awal Februari dan belum sembuh hingga kini.

Namun sepertinya tidak adil jika hanya masalah cedera yang dijadikan kambing hitam dalam masalah ini. Pasalnya, kita semua tentu tahu bagaimana kondisi skuat yang dimiliki Real Madrid. Mereka memiliki kedalaman skuat yang luar biasa. Pemain inti dan pemain cadangan sama-sama memiliki kualitas bermain yang luar biasa.

Lihat saja, mereka masih memiliki dua bek tengah muda dan berbakat, Raphael Varane dan Nacho, untuk menggantikan Sergio Ramos dan Pepe. Di tengah, stok pemain yang mereka miliki jauh lebih banyak lagi. Ada Isco, Asier Illaramendi, Lucas Silva yang baru didatangkan pada bursa transfer musim dingin, hingga pemain tim nasional Jerman yang musim ini baru 3 kali menjadi starter, Sami Khedira. Meski pemain-pemain ini berstatus sebagai cadangan di Real Madrid, namun semuanya memiliki skill yang tidak jauh berbeda dengan pemain inti Real Madrid.

Lalu apa masalah sebenarnya yang terjadi pada Real Madrid?

Kepada Marca pasca pertandingan melawan Schalke hari rabu lalu, Anceotti berkata, “satu-satunya hal yang membuatku kecewa adalah para pemain tidak bermain dengan baik.”

“Aku tidak bisa mempercayai apa yang telah kami mainkan, permainan kami tidak cair seperti biasanya. Sistem ini seharusnya merupakan sistem yang ideal karena sistem ini telah mengantarkan kami kepada berbagai kemenangan dan sejumlah gol di masa lalu,” lanjut pelatih asal Italia ini.

Jika melihat performa beberapa pemain, Ancelotti memang layak untuk kecewa. Pemain termahal mereka, Gareth Bale, telah menjalani 8 pertandingan tanpa satu pun gol dan assist.  Padahal sebelumnya, Bale telah berhasil mencetak 10 gol dan 9 assist di semua kompetisi musim ini.

Cristiano Ronaldo pun mengalami penurunan performa. Meski tetap banyak mencetak gol, namun catatan gol Ronaldo menunjukan grafik menurun. Jika dihitung, jumlah gol Ronaldo sejak awal musim hingga akhir tahun adalah 32 gol. Dalam rentang waktu tersebut Ronaldo menjalani 23 pertandingan dengan total menit bermain selama 1.954 menit. Hal ini berarti Ronaldo mencetak 1 gol dalam setiap 61 menit permainannya.

Memasuki tahun 2015, Ronaldo telah menjalani 13 pertandingan dengan menit bermain selama 1.099 menit. Jumlah gol yang berhasil dicetak adalah 9 gol yang artinya membutuhkan waktu 122 menit bagi Ronaldo untuk mencetak 1 gol.

Catatan tersebut jelas terlihat mengalami penurunan. Meski sebenarnya, bagi pemain biasa, mencetak 1 gol setiap 122 menit adalah raihan yang patut diacungi jempol, namun dalam konteks Ronaldo kali ini, catatan tersebut merupakan penurunan drastis dari performa gemilangnya pada awal musim.

Dari penurunan jumlah gol Ronaldo bisa ditarik lebih jauh soal penampilan pemain-pemain Real Madrid lain yang mungkin juga mengalami penurunan. Karena tentunya ada banyak hal yang bisa menyebabkan jumlah gol Ronaldo ini menurun. Bisa saja ini terjadi karena Ronaldo tidak mendapatkan dukungan yang baik dari rekan-rekannya.

Jika melihat dua penampilan terakhir saat Real Madrid kalah dari Bilbao dan Schalke, memang hal inilah yang terjadi. Koordinasi antar lini saat Real Madrid melakukan serangan tidak berjalan baik sehingga mereka kesulitan untuk menciptakan peluang. Hal ini membuat Ronaldo maupun Benzema kesulitan untuk melakukan penetrasi ke pertahanan lawan. Mereka seringkali terlihat tidak mendapatkan bantuan ketika sedang menguasai bola di area pertahanan lawan. Ronaldo beberapa kali kesal dalam pertandingan tersebut. Saat serangan Real Madrid harus kembali gagal akibat minimnya dukungan dari lini kedua saat menyerang.

Baca juga:

Koordinasi buruk dalam serangan Real Madrid

Pulanglah dengan kepala tegak, Schalke!


Dari sini, ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Yang pertama mungkin memang para pemain Real Madrid yang bermain buruk, atau sistem permainan yang diterapkan Ancelotti tak lagi ampuh.

Kemungkinan kedua memang sudah ditolak Ancelotti pada wawancara pasca pertandingan kemarin. Dia masih meyakini bahwa sistem yang digunakannya saat mendapatkan hasil cemerlang tahun lalu masih bisa digunakan sekarang. Maka sepertinya belum ada niatan dari Ancelotti untuk mengganti sistem bermain Real Madrid.

Namun sepertinya Ancelotti tetap harus melakukan evaluasi terhadap sistem bermainnya. Setidaknya mungkin dia bisa menemukan beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki. Setidaknya sebelum masalah ini semakin besar dan Real Madrid semakin menjauh dari tangga juara.

Komentar