Adu Taktik Bola Mati di Calderón yang Berakhir Seri

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Adu Taktik Bola Mati di Calderón yang Berakhir Seri

Valencia CF terus memberikan tekanan kepada peringkat ke tiga La Liga, Atlético de Madrid. Dini hari tadi, sang juara bertahan ditahan 1-1 di kandang mereka sendiri melalui gol Shkodran Mustafi di menit ke-78.

a

Susunan pemain Atlético Madrid dan Valencia - sumber: WhoScored.com

Adu taktik bola mati

Untuk sebuah pertandingan sepakbola, pertandingan dini hari tadi dipenuhi oleh adu taktik. Dua gol yang terjadi seluruhnya berasal dari set-piece. Begitupun dengan banyak peluang lainnya yang tercipta melalui skema bola mati.

Salah satu yang menunjukkan hal di atas adalah dari banyaknya tendangan bebas yang terjadi, yaitu 19 untuk Atlético dan 27 untuk Valencia. Angka ini menggambarkan bahwa permainan berlangsung dengan cukup keras dengan banyaknya pelanggaran yang terjadi.

Tak heran, 13 kartu kuning harus dikeluarkan oleh wasit Santiago Jaime Latre. 7 di antaranya untuk Valencia, dan dua untuk Fuego.

b
c

Grafik tendangan bebas Atlético dan Valencia - sumber: FourFourTwo Stats Zone

Dari 19 tendangan bebas Atlético, satu di antaranya menjadi peluang langsung (chance created), sementara satu lagi berbuah gol Koke.

Sementara sepakan pojok hanya terjadi 6 kali untuk Atlético, dan sekali untuk Valencia, dengan Atlético berhasil menciptakan satu peluang dari salah satu sepakan pojok.

Pertandingan alot ini memang mau-tidak-mau membuat kedua pelatih memutar otak dalam meracik strategi bola mati.

Atlético menguasai lapangan tengah di babak pertama

Pasukan Diego Simeone sebenarnya bisa mengambil alih permainan sepanjang babak pertama. Hal ini ditandai dengan banyaknya perebutan bola yang berhasil di daerah tengah lapangan.

d

Grafik aksi bertahan Atlético sepanjang babak pertama - sumber: FourFourTwo Stats Zone

Dari grafik di atas, perebutan bola melalui tekel, intersep, dan juga sapuan bola lebih banyak terjadi di lapangan tengah daripada di daerah pertahanan Atlético.

Angka penguasaan bola Atlético juga lebih banyak pada babak pertama.

Meskipun demikian, dari 8 tendangan ke gawang yang Atlético cetak, hanya tiga tendangan yang terjadi pada babak pertama.

Babak ke dua Atlético lebih bertahan

Setelah memimpin 1-0, Atlético sedikit bermain lebih ke dalam dengan bertahan. Namun, Valencia datang ke Calderón dalam semangat yang tinggi, setelah memenangkan lima dari enam pertandingan terakhir mereka di La Liga.

Mereka juga berhasil mempersempit jarak dengan Atlético dalam pertempuran untuk tempat ke tiga.

e

Grafik aksi bertahan Atlético sepanjang babak dua - sumber: FourFourTwo Stats Zone

Bertahannya Atlético dicerminkan langsung oleh grafik di atas, ketika Atlético lebih banyak melakukan defensive actions di daerah pertahanan mereka sendiri. Bandingkan dengan yang terjadi pada babak pertama.

Pada babak dua ini, akhirnya membuat Valencia lebih banyak menguasai bola. Dari 3 tendangan ke gawang Valencia juga, dua di antaranya mereka cetak pada babak ke dua ini.

Setelah berkali-kali gagal, akhirnya mereka mampu menyamakan kedudukan setelah tendangan bebas Dani Parejo salah diantisipasi oleh penjaga gawang Atlético, Miguel Angel Moya. Bek tengah Mustafi berada di tempat yang tepat untuk menanduk bola hasil muntahan pantulan dari mistar gawang.

Peran kunci Koke

Akhir-akhir ini Atlético selalu kesulitan ketika mereka sudah berada di depan gawang. Menjadi hal yang kebetulan juga ketika Koke sudah lama tidak bermain untuk Atléti, maka gol mereka juga menjadi macet.

Koke harus absen empat pertandingan sejak ia cedera hamstring setelah memainkan peran kunci dalam kemenangan kandang 4-0 Atlético melawan Real Madrid bulan lalu.

Dalam empat pertandingan terakhir juga pasukan Simeone hanya berhasil mencetak gol di salah satu pertandingan saja.

Dengan top skor Mario Mandzukic dan Antoine Griezmann juga harus berkali-kali absen karena berbagai alasan akumulasi kartu, mereka semakin kesulitan.

Atribut utama Koke memang bukanlah pada mencetak gol. Dini hari tadi adalah gol pertamanya di kompetisi sejak November 2014.

f

Grafik permainan Koke - sumber: FourFourTwo Stats Zone

Namun, pengaruh pemain Spanyol berusia 23 tahun ini benar-benar besar, terutama kemampuannya untuk menahan penguasaan bola dan rajinnya ia dalam bergerak mencari ruang.

Sepanjang musim ini, Koke sudah membuat 39 peluang dengan rata-rata operan suksesnya mencapai angka 80%.

Negredo kehilangan daya magis

Setelah menjadi seorang penyerang yang paling diperhitungkan di Spanyol dengan mencetak 70 gol selama 139 pertandingan untuk Sevilla, Alvaro Negredo dipinjammkan dari Manchester City ke Valencia di musim ini.

Meskipun ia merasa tidak cocok di Inggris, anehnya Negredo juga telah berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di Valencia.

Dalam 18 pertandingannya bersama Valencia, ia baru mencetak 3 buah gol. Akurasi tendangannya pun mengkhawatirkan dengan 34% saja.

g

Grafik permainan Alvaro Negredo - sumber: FourFourTwo Stats Zone

Kinerjanya pada dini hari tadi adalah contoh bahwa Negredo kurang percaya diri di depan gawang. Sentuhannya seringkali lepas dan ia berkali-kali salah mengantisipasi bola.

Negredo hanya bisa menciptakan satu kesempatan yang mengancam gawang, itupun tendangannya masih jauh di atas mistar gawang.

Lini belakang Atlético juga berkali-kali menutup ruang geraknya di setiap kesempatan. Bahkan dengan tubuhnya yang tinggi, ia hanya berhasil memenangkan 50% dari duel bola udara sepanjang musim ini. Negredo perlu meningkatkan kreativitasnya dalam pergerakan.

Di usianya yang sudah 29 tahun, ia butuh banyak improvisasi jika ia ingin mengembalikan citranya sebagai penyerang paling ditakuti di Spanyol. Tempatnya di city pun seperti sudah tertutup rapat.

Kesimpulan

Setelah hasil imbang ini, pertempuran untuk zona kualifikasi Liga Champions akan semakin sengit.

Atlético saat ini berjuang untuk menemukan permainan terbaik mereka setelah kemenangan 4-0 atas Real Madrid yang akan selalu kita ingat, namun sayangnya sudah terlalu usang jika dibicarakan terus-menerus.

Mereka hanya beruntung memiliki skema bola mati yang mematikan yang bisa membantu mereka di saat mereka kebuntuan. Namun, sebaliknya juga mereka harus lebih berhati-hati dalam mengantisipasi bola mati lawan mereka.

Atlético hanya berhasil memenangkan satu dari empat pertandingan terakhir mereka. Di sisi lain, permainan Valencia terus meningkat. Mereka menunjukkan tekad, ketekunan, dan akhirnya menghukum Atlético yang lebih bertahan.

Pertandingan dini hari tadi benar-benar menunjukkan bahwa tim yang kesulitan bisa memecah kebuntuan melalui skema bola mati.

Kemudian dengan hanya dua bulan lagi menjelang akhir musim, Atlético memiliki beberapa pertandingan yang sulit di depan mereka, termasuk melawan Malaga, Athletic Bilbao, dan tentu saja Barcelona.

Sementara Valencia sepertinya harus lebih kesulitan lagi karena mereka harus menghadapi Barcelona dan Real Madrid.

Namun, jika Valencia bisa mendapatkan sesuatu dari dua pertandingan penting di atas, bukan tidak mungkin mereka bisa melampaui Atlético di posisi klasemen.

Bukannya mau menyimpulkan terlalu dini, tapi jika melihat klasemen sementara dan jadwal di depan, sepertinya juara La Liga akan jatuh di antara Barcelona atau Real Madrid.

Komentar