Koordinasi yang Buruk dalam Serangan Real Madrid

Analisis

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Koordinasi yang Buruk dalam Serangan Real Madrid

Athletic Bilbao membukakan pintu bagi Barcelona untuk menggeser Real Madrid dari puncak klasemen La Liga. Bilbao berhasil mengalahkan Real Madrid dalam lanjuta La Liga 2015 pekan ke 26. Gol yang dicetak oleh striker Bilbao, Aritz Aduriz, menjadi satu-satunya gol pada pertandingan ini. Dan membuat Madrid harus pulang dengan tangan hampa.

Para pemain Real Madrid dibuat frustasi dengan tidak mampu menciptakan peluang ke gawang Bilbao. Rapatnya pertahanan Bilbao membuat trio penyerang Real Madrid, Bale, Benzema, dan Ronaldo, keulitan untuk menciptakan peluang. Di sepanjang pertandingan Madrid hanya mampu melepaskan 2 tendangan yang mengarah ke gawang Bilbao.

Bilbao membentuk barisan pertahanan yang sangat ketat di depan kotak penalti mereka. Empat pemain bertahan dan empat gelandang membentuk dua lapisan yang sangat rapat di depan kotak penalti Bilbao. Hal ini membuat para pemain Real Madrid tidak menemukan ruang di wilayah pertahanan Bilbao.

Dampaknya, para pemain Real Madrid seperti terlempar dari area tengah pertahanan Bilbao karena tidak berhasil menemukan ruang. Madrid memainkan formasi 4-3-3 dengan menjadikan Toni Kroos dan Illaramendi sebagai pemain yang mengalirkan bola dari tengah. Sedangkan ketiga pemain depan Madrid berdiri di garis pertahanan.

Untuk menghubungkan kedua lini ini, Madrid menempatkan Isco sebagai gelandang serang yang berdiri di belakang trio penyerang. Namun, sulit bagi Isco untuk menemukan ruang di area tempat kerjanya mengingat area ini penuh dengan para pemain Bilbao yang membentuk benteng pertahanan. Isco pun akhirnya lebih sering bergerak melebar untuk mencari ruang yang lebih lowong di sisi lapangan.

Hal ini menyebabkan hilangnya penghubung antara gelandang dan para penyerang Real Madrid. Real Madrid pun harus kehilangan pemain yang berada di wilayah tengah dan hanya menumpuk pemain di pinggir lapangan. Dengan bagini aliran bola Real Madrid pun tersendat.

1
Rapatnya area tengah pertahanan Bilbao menyebabkan pemain Real Madrid gagal mendapatkan ruang dan harus bergerak melebar

Ditambah lagi, tersebarnya pemain-pemain Real Madrid di sisi lapangan, menyebabkan jarak antar pemain Real Madrid yang terlalu jauh. Ketika Ronaldo, Benzema, atau Bale menguasai bola di wilayah pertahanan Bilbao, sangat sedikit pemain yang berada di dekatnya. Penyerang-penyerang Madrid ini pun akhirnya kesulitan untuk menerobos pertahanan Bilbao akibat tidak mendapatkan dukungan dari kawan.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan Real Madrid kesulitan untuk menciptakan peluang pada pertandingan kali ini. Koordinasi serangan mereka terlihat sangat buruk. Sehebat apapun skill individu yang dimiliki para penyerang Real Madrid, tentu sulit untuk menembus pertahanan rapat tanpa bantuan dari kawan.

3
Jarak antar pemain Real Madrid yang terlalu jauh membuat sulitnya melakukan koordinasi saat menyerang

Beberapa kali, kamera televisi berhasil menangkap reaksi frustasi Ronaldo ketika serangan Real Madrid terus digagalkan para pemain Bilbao. Terlihat, gestur Ronaldo menunjukan keinginannya agar para pemain Real Madrid bermain lebih rapat.



Ulasan lebih lengkap baca di sini

Komentar