Mengapa Pappis Cisse Dihukum Lebih Berat dari Johny Evans?

Berita

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Mengapa Pappis Cisse Dihukum Lebih Berat dari Johny Evans?

FA resmi mengetuk palu untuk memberi hukuman larangan kepada Jonny Evans 6 laga dan Papiss Cisse 7 laga. Hukuman ini menyusul insiden saling meludah di pertandingan Newcastle melawan Manchester United.

Evans sebenarnya meludah terlebih dahulu dan Cisse sayangnya membalas dengan tindakan yang sama kemudian. Insiden ini tidak terpantau oleh wasit Anthony Taulor saat pertandingan namun terekam dengan jelas di tayangan ulang.

Hukuman yang diberlakukan sebenarnya sama untuk tindakan meludah, yakni 6 larangan pertandingan. Tetapi Cisse sudah pernah menjalani hukuman dari FA sebelumnya saat menyikut pemain Everton, Seamus Coleman, sehingga menerima hukuman tambahan satu pertandingan.

“Kedua pemain didakwa terkait pelanggaran aturan FA pasal E1[a] pada sekitar menit ke-38 pertandingan mereka saling meludah," bunyi pernyataan resmi FA.

"Mr Cisse menerima dakwaan dan hukumannya terdiri dari enam pertandingan, yang merupakan standar hukuman untuk tindakan ini, dengan tambahan satu laga karena dia sebelumnya menerima dakwaan atas tindak kekerasan musim ini."

Evans sendiri sempat menyangkal meludahi Cisse tetapi melalui proses hearing, FA masih berkeyakinan ia meludah dengan sengaja. Sedangkan Cisse mengakui tindakan tersebut dan bahkan sempat meminta maaf karena melakukan hal yang tak terpuji.



Federasi Sepakbola Inggris (FA) memang dapat menghukum pemain lewat tayangan ulang meski tidak terlihat oleh wasit saat pertandingan. Aturan tersebut juga berlaku pada perpanjangan atau pengurangan hukuman berdasarkan tayangan ulang yang akan dinilai oleh FA. Hal ini secara tidak langsung juga membuat semua pemain untuk berlaku sportif dan menghormati keputusan wasit bagaimanapun hasilnya.

Sehingga dalam kasus ini, Cisse tetap dianggap salah karena membalas tindakan meludah tersebut. Kejadian ini juga mengingatkan kita kembali saat diusirnya Nemanja Matic pada laga Chelsea melawan Burnley bulan lalu. Saat itu ia menerima tekel keras dari Ashley Barnes, dengan seketika Matic kemudian mendatangi dan memukul Barnes karena merasa tidak terima.

Barnes tidak menerima hukuman dari wasit tetapi justru memberi kartu merah pada Nemanja Matic. Meski tekel tadi lolos dan patut dipertanyakan, tindakan wasit sudah benar dalam memberi kartu merah tersebut. Main hakim sendiri adalah tindakan ilegal di sepakbola dan ini yang terkadang menjadi polemik.

Sebagai pemain ia tidak boleh membalas tindakan apapun dari lawan meski terkadang keterlaluan. Jika dipukul misalnya, ia tidak boleh membalas dengan memukul atau apapun. Maka pemain yang dianggap cerdik atau bisa dibilang sedikit licik akan lebih memilih berpura-pura kesakitan berguling-guling saat menerima pelanggaran lawan.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Cisse dan mungkin pemain lainnya untuk tidak membalas dan lebih menghormati keputusan wasit. Karena walaupun luput saat pertandingan, sang lawan dapat menerima hukuman dari otoritas pertandingan.

Cisse juga seharusnya sadar bahwa ia bukanlah Haji Lulung yang meludah saja bisa jadi duit #SaveHajiLulung

Komentar