Menghadang Penalti ala Neuer dan Kiper-kiper Eksekutor

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Menghadang Penalti ala Neuer dan Kiper-kiper Eksekutor

Setelah kalah 4-1 secara memalukan dari Wolfsburg, FC Bayern Muncih tentunya ingin mengubah nasib mereka pada pertandingan melawan FC Schalke 04 semalam. Namun apa lacur, meskipun mereka berhasil menguasai pertandingan, Bayern hanya mampu bermain imbang 1-1.

Tapi sebenarnya hasil tersebut tidak cukup mengecewakan, terlebih karena Bayern harus bermain dengan 10 pemain dari menit ke-17 akibat diusirnya Jerome Boateng.

Bahkan, mereka sekali lagi harus berterimakasih kepada Manuel Neuer yang mampu dengan hebatnya menebak dan menangkap (bukan menepis) tendangan penalti dari Eric Maxim Choupo-Moting yang ia peroleh setelah Boateng dikartumerah.

Schalke tidak bisa mengambil keuntungan dari kelebihan jumlah pemain mereka dan hanya Benedikt Hoewedes yang mampu mencetak gol 18 menit sebelum peluit akhir setelah Arjen Robben terlebih dahulu membuat tim tuan rumah memimpin skor pada menit ke-67.

Kepahlawanan Neuer ini sudah seperti "ekstasi" buat Bayern, terutama dalam urusan menahan tendangan penalti.

Tips: Cara Jitu Menendang dan Menepis Penalti Berdasarkan Sains dan Psikologi

Salah satu contoh yang paling mencerminkan hal ini adalah pada 2012. Pertama, saat Bayern menghadapi Real Madrid di semi-final Liga Champions UEFA. Ia menjadi pahlawan dengan menahan penalti dari Cristiano Ronaldo dan Kaká.

Setelah pertandingan itu, Neuer mengungkapkan bahwa ia sudah mempelajari cara Ronaldo mengambil penalti.

Neuer berkata kepada Bild, "Saya selalu mempersiapkan diri untuk situasi seperti itu. Pelatih kiper kami, Toni Tapalovic, menunjukkan di laptop-nya sebelum pertandingan bagaimana Ronaldo biasanya memakan waktu untuk menendang penaltinya. Saya belajar bahwa Ronaldo lebih memilih untuk mengirim bola rendah ke kiri. Dalam adu penalti, saya yakin bahwa ia akan mengincar tempat favoritnya tersebut."

Kemudian pada final Liga Champions 2012 melawan Chelsea, lagi-lagi Bayern sampai ke babak adu penalti.

Tidak hanya piawai menahan penalti, ia sendiri juga mengambil dan mencetak gol penalti ke tiga untuk Bayern sambil juga menyelamatkan penalti pertama Chelsea yang diambil oleh Juan Manuel Mata.




Sayangnya Bayern akhirnya harus kalah 4-3 melalui drama adu penalti tersebut. Padahal mereka bermain di stadion mereka sendiri, Allianz Arena.

Namun, tak perlu waktu yang terlalu lama bagi Neuer dan Bayern untuk membalas dendam. Pada Piala Super UEFA 2013 di akhir Agustus 2013, Bayern kembali berjumpa Chelsea. Saat itu, Bayern adalah juara Liga Champions 2012/13, sementara Chelsea menjuarai Liga Europa 2012/13.

Lagi-lagi pertandingan harus sampai ke babak adu penalti, tapi saat itu Neuer berhasil menjadi pahlawan dengan menyelamatkan penalti terakhir dan menentukan Bayern untuk menjadi juara.

Kiper pencetak gol

Sebenarnya, penjaga gawang tidak melulu identik dengan menahan penalti. Beberapa penjaga gawang bahkan bisa menjadi eksekutor penalti, dan tak jarang juga menjadi penendang penentu kemenangan.

Bagi Neuer, ia sudah akrab dengan Hans-Jörg Butt, yang juga pernah bersama-sama mewakili tim nasional Jerman. Sepanjang karirnya, Butt sudah mencetak 34 gol, diantaranya untuk Hamburger SV dan Bayer Leverkusen.

Kemudian untuk kiper penentu kemenangan yang terbaru, ada kasus Adrian pada babak adu penalti di Piala FA saat West Ham United melawan Everton. Saat itu, ia menjadi penendang penentu kemenangan untuk kesebelasannya.





Adrian pun melangkah dengan percaya diri. Sambil melepas sarung tangannya, ia berhasil menjadi pahlawan kemenangan West Ham.

Sekilas, gaya melepas sarung tangan sebelum menendang mungkin ia dapatkan dari mantan kiper Portugal di Euro 2004, Ricardo. Saat itu Ricardo juga melepas sarung tangannya sebelum menendang penalti untuk menyingkirkan Inggris.





Dalam paradigma kita, kiper mungkin sudah diremehkan sebagai pilihan dalam adu penalti. Mereka sudah diberi stereotip yang agak berbeda dengan rekan-rekan outfield mereka dalam urusan mencetak gol.

Terlepas dari tugas utama mereka untuk menggagalkan gol, ternyata kiper dapat memberikan pilihan lainnya dalam mencetak gol, terutama ketika tendangan penalti. Simon Mignolet pernah melakukannya musim ini di Piala Liga Inggris saat Liverpool menyingkirkan Middlesbrough.

Namun, jika harus menyebut kiper yang sudah identik dengan mencetak gol. Dua nama ini harus kita sebutkan: José Luis Chilavert dan Rogério Ceni.

Chilavert mencetak 67 gol sepanjang karirnya melalui puluhan tendangan bola mati yang berhasil ia konversikan untuk kesebelasan dan juga negaranya, Paraguay. Salah satu yang paling terkenal adalah saat ia mencetak hat-trick (yang semuanya ia cetak melalui tendangan penalti) untuk Vélez Sarsfield pada tahun 1999, saat mereka mengalahkan Ferro Carril Oeste 6-1.

Kemudian ada mantan pemain internasional Brasil dan kiper favorit di YouTube, Rogério Ceni, yang membawa stereotip kita terhadap kiper berubah total dengan sebuah tendangan Panenka:





Bagi Ceni, ia memang sudah dianggap legenda, ia bahkan masih bermain di São Paulo di usianya yang sudah menginjak 42 tahun. Ceni juga menjadi kiper yang paling banyak mencetak gol sepanjang sejarah, yaitu dengan 123 gol.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa musim ini adalah musim terakhirnya bermain sepakbola. Ia berencana untuk pensiun setelah sepanjang karirnya hanya pernah bermain bagi satu kesebelasan, yaitu São Paulo.

Karakter seperti Ceni dan Neuer memang harus kita hargai. Kiper tidak selalu bisa diandalkan dalam menggagalkan gol, tapi juga mencetak gol. Setidaknya mentalitas itu lah yang harus dibangun.

"Beri saya tendangan penalti, kapan saja saya siap," kata Neuer kepada The Guardian pada akhir tahun lalu. Sangat percaya diri.

Lalu, apa yang terjadi jika kiper dengan kepercayaan diri dalam menghadapi penalti seperti Neuer harus berhadapan dengan kiper lain yang merupakan kiper paling produktif sepanjang masa, Rogerio Ceni? Anda bisa menyaksikan Neuer vs Ceni di video di bawah ini:




Baca juga: Sweeper-Keeper dan Evolusi Penjaga Gawang

Komentar