Peminjaman 5 Pemain dan Konflik Kepentingan Newcastle-Rangers

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Peminjaman 5 Pemain dan Konflik Kepentingan Newcastle-Rangers

Pada tenggat waktu jendela transfer tadi pagi, Newcastle United telah mengkonfirmasi kesepakatan untuk meminjamkan lima pemain mereka untuk Glasgow Rangers.

Rangers yang sekarang sedang berada di peringkat 2 di Divisi Championship Skotlandia (satu tingkat di bawah Liga Primer Skotlandia), memang sedang berjuang untuk meraih promosi di akhir musim. Yang terbaru juga mereka kalah 2-0 dari Celtic pada Old Firm Derby pekan lalu di Piala Liga Skotlandia.

Jadi, kelima pemain yang dipinjamkan Newcastle ini diharapkan dapat membantu mereka.

Salah satu dari lima pemain tersebut adalah gelandang serang asal Slovenia, Haris Vu?ki?. Vu?ki? yang berusia 22 tahun telah bermain dalam 18 pertandingan dengan tim utama Newcastle United.

Pemain lainnya yang Rangers pinjam dari Newcastle adalah Kevin Mbabu (bek), Remie Streete (bek tengah), Gaël Bigirimana (gelandang), dan Shane Ferguson (pemain sayap).

Khusus untuk Bigirimana dan Ferguson, mereka berdua sebelumnya sudah pernah mencicipi bermain di tim utama bagi dua tim yang berbeda di Divisi Championship Inggris. Bigirimana pernah dipinjamkan ke Coventry City, sementara Ferguson pernah dipinjamkan ke Birmingham City musim lalu.

Rangers bisa dibilang beruntung mendapatkan lima pemain di atas, terutama Vu?ki? dan Ferguson yang keduanya merupakan pemain level tim nasional.

Vu?ki? adalah pemain tim nasional Slovenia, sementara Ferguson sudah bermain reguler bagi tim nasional Irlandia Utara.

Halaman Twitter resmi Newcastle mengkonfirmasi bahwa lima pemain tersebut akan tetap di Ibrox hingga akhir musim ini.

">@RangersFC on loan. https://twitter.com/hashtag/NUFC?src=hash">#NUFC

— Newcastle United FC (@NUFC) https://twitter.com/NUFC/status/562392579736887298">February 2, 2015

Hubungan antara Newcastle dan Rangers

Bagi yang heran dan ingin tahu sebenarnya ada hubungan apa antara Newcastle dan Rangers sampai-sampai mereka rela meminjamkan lima pemainnya tersebut, pemilik Toon, Mike Ashley, memang memiliki saham di kesebelasan Skotlandia tersebut.

Baru-baru ini juga Rangers dipinjamkan dana oleh Ashley, melalui perusahaan pakaian miliknya, Sports Direct, agar Rangers bisa berkonsentrasi di atas lapangan saja tanpa harus khawatir dengan kondisi bisnis mereka di luar lapangan.

Tak mau ketinggalan, minggu lalu juga dilaporkan bahwa Ashley, yang memiliki 8,9 persen saham Rangers, sudah dilarang untuk meningkatkan kepemilikannya oleh FA Skotlandia. Ashley juga telah menyepakati dua pinjaman untuk klub sebesar 5 juta poundsterling masing-masingnya. Dana tersebut tentunya juga berasal dari Sports Direct.

Sebagai imbalannya, Rangers akan mentransfer lebih dari 26 persen dari bisnis ritel mereka untuk Sports Direct, yang memiliki bunga pinjaman yang bisa meningkat mencapai 75 persen. Jaminan pinjaman adalah berupa tanah latihan dan berbagai properti lainnya, tetapi tidak termasuk Stadion Ibrox.

Seperti yang sudah disinggung di atas, kepemilikan ganda Ashley atas Newcastle dan Rangers ini sudah dilarang oleh FA Skotlandia. Ditambah lagi, ini juga melanggar peraturan Liga Primer Inggris tentang kepemilikan beberapa kesebelasan.

Kemudian jika Rangers dan Newcastle sama-sama lolos ke kompetisi UEFA (Liga Champions atau Liga Europa), UEFA juga akan turun tangan karena mereka juga melarang kepemilikan lebih dari satu kesebelasan.

Fans Newcastle banyak yang tidak suka kepada Ashley

Selama tujuh tahun memiliki Newcastle, popularitas Ashley telah sangat anjlok. Kurangnya investasi di skuat dan lebih mementingkan bisnis utamanya (Sports Direct, yang juga menjadi sponsor Newcastle), membuat fans Newcastle semakin membenci kehadirannya.

Meskipun Ashley telah berkomitmen untuk tetap sebagai pemilik Newcastle sampai setidaknya akhir musim 2015/16, semakin panjangnya urusan dan keterlibatannya dengan Rangers akan semakin membuat fans Newcastle tidak kerasan.

“Ada beberapa kekhawatiran bahwa ia mengambil uang dari Newcastle dan memasukkannya ke Rangers,” kata direktur Newcastle United Supporters Trust (NUST), Peter Fanning, dalam sebuah wawancaranya bersama IBTimes UK.

“Dari sudut pandang Newcastle, dampak perannya dengan Rangers akan benar-benar sulit untuk dipahami. Banyak fans mengerti bahwa Anda tidak dapat memiliki dua kesebelasan sepakbola yang tercakup dalam organisasi yang sama, dan itu akan membuat UEFA melakukan sesuatu.”

Kurang konsistennya investasi, khususnya di jendela transfer, telah menyebabkan berbagai protes dari para pendukung selama masa Ashley sebagai pemilik Magpies.

Pada jendela transfer musim dingin sendiri, Newcastle tidak mendatangkan satupun pemain baru, bahkan pemain asal Prancis. Selain kehilangan lima pemain di atas yang dipinjamkan ke Rangers, mereka juga kehilangan Davide Santon yang dipinjamkan ke Internazionale Milan.

Bek tengah Mapou Yanga-Mbiwa juga sudah dipermanenkan oleh AS Roma, sedangkan Hatem Ben Arfa sudah resmi dilepas oleh Newcastle.

John Carver, sebagai manajer Newcastle, sebenarnya membutuhkan penyerang baru dan juga bek tengah untuk melapis Steven Taylor yang cedera panjang. Namun Magpies malah kehilangan 3 bek tengah di jendela transfer kemarin (Yanga-Mbiwa, Mbabu, dan Streete).

Satu-satunya kabar gembira adalah dengan bertahannya Moussa Sissoko di Tyneside.

“Saya tidak mengerti jika investasinya di Rangers sangat penting. Saya tidak mengerti apa strateginya dengan Rangers. Tapi dia jelas punya rencana, ia berniat untuk mencapai sesuatu di Rangers,” tutup Fanning.

Konflik kepentingan jika seseorang memiliki lebih dari satu kesebelasan

Jika kita melihat situasi potensial dari peraturan FA Inggris, FA Skotlandia, dan UEFA, kita bisa melihat masalah utama yang potensial dari kepemilikan lebih dari satu kesebelasan.

Misalnya, jika satu orang bisa memiliki lebih dari 30 persen saham di kesebelasan Liga Primer, maka ia sudah dianggap sebagai pemilik kesebelasan. Kemudian orang yang sama juga bisa memiliki saham 49 persen di sebuah kesebelasan yang memainkan sepakbola di Liga Primer.

Oleh karena itu, ada potensi kedua kesebelasan bermain satu sama lainnya dalam kompetisi Eropa (UEFA). Maka dari situ akan timbul konflik kepentingan dan konspirasi pun berjalan dengan otomatis.

Sedangkan, lain halnya ketika seorang pemilik kesebelasan sepakbola juga memiliki klub dari olahraga lain, bahkan di negara dan kota yang sama. Misalnya, pemilik Liverpool saat ini, Tom Werner, juga memiliki klub bisbol Amerika Serikat, Boston Red Sox. Hal ini diperbolehkan karena tidak jelas ada konflik kepentingan antara keduanya.

Baca juga: Konspirasi Perut Buncit Hatem Ben Arfa

Komentar