Cuadrado, Menyempurnakan Lini Tengah Chelsea

Taktik

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Cuadrado, Menyempurnakan Lini Tengah Chelsea

Chelsea resmi mendatangkan Cuadrado dari Fiorentina di hari terakhir penutupan bursa transfer. Pembelian yang pas sesuai kebutuhan, menambal kekurangan yang ada selama ini.

Musim ini Chelsea selalu identik dengan dua nama, Diego Costa dan Fabregas. Keduanya adalah penyumbang terbesar gol The Blues dengan status top skor dan top asist baik di tim maupun liga. Tanpa menyampingkan peran pemain lain, Chelsea memang kerap kesulitan jika kedua pemain tersebut harus absen. Apalagi Mourinho termasuk manajer yang tidak banyak melakukan rotasi.

Contoh terbaru adalah laga kontra Manchester City yang akhirnya berkesudahan dengan skor 1-1. Hasil ini membuat jarak poin antar keduanya tetap sama, yakni lima poin. Secara statistik Man City selaku tim tamu sebenarnya lebih unggul dan punya peluang memperkecil jarak di klasemen. Tetapi absennya beberapa pemain pilar membuat permainan menjadi tak maksimal. Yaya Toure dan penyerang anyar Wilfred Bony masih bertanding di Piala Afrika, sedangkan Samir Nasri cedera.

Hal sama juga terjadi pada Chelsea yang tidak dapat diperkuat pemain kuncinya, Fabregas dan Diego Costa. Kondisi yang membuat sang juru taktik Jose Mourinho terpaksa mengubah beberapa strategi. Selain itu The Blues juga masih dirugikan dengan faktor kelelahan karena baru bertanding melawan Liverpool selama 120 menit beberapa hari sebelumnya.

Berhentinya Aliran Bola Chelsea

Mourinho mengganti absennya Fabregas karena cedera dengan memainkan Ramires. Meski berposisi yang sama sebagai poros ganda mendampingi Matic, namun kedua pemain tersebut mempunyai gaya bermain yang berbeda. Fabregas fasih memainkan bola-bola pendek dengan variasi umpan terobosan, kemampuan yang membuatnya dikenal sebagai raja assist Liga Inggris musim ini dengan 15 umpan.

Sementara Ramires tak mempunyai kemampuan setara Fabregas untuk urusan tadi. Membuat variasi serangan Chelsea menjadi berkurang. Namun kondisi ini sepertinya sudah diprediksi dengan baik oleh Mourinho. Ia kemudian membangun strategi yang memang dikhususkan untuk bertahan agar meminimalisir resiko kebobolan.

Pressing ketat di area lawan memang masih dilakukan dengan mengandalkan Remy dan bantuan dari Hazard serta Oscar. Tetapi tak seperti biasanya, saat melakukan pressing pada laga ini kedua poros ganda tidak terlibat. Ramires dan Matic lebih banyak siaga di belakang ketimbang  memotong umpan lawan di depan.

Sehingga ketika bola sudah didapat oleh Chelsea opsi umpan ke depan menjadi sedikit. Biasanya Fabregas akan memberi bola tersebut ke kedua sayap atau langsung ke penyerang di depannya. Akibatnya terlalu mudah bagi pertahanan City untuk menggagalkan serangan balik tersebut.

Kami sempat membahas kemungkinan taktik Chelsea bersama Fabregas ini di awal musim lalu: klik di sini

Loic Remy yang berperan menggantikan Costa di lini depan menjadi tak punya banyak asupan bola. Padahal jika melihat permainan Costa sebelumnya, ia memang bertugas murni mencetak gol atau biasa disebut targetman. Maka peluang juga kemudian hanya sedikit didapatkan, sepanjang laga satu-satunya tembakan ke gawang yang dilakukan Remy adalah golnya pada menit 41.

Parahnya lagi gol pembuka Remy tadi adalah juga yang terakhir dilakukan oleh Chelsea sepanjang 90 menit. Dari sini kemudian, terutama terlihat pada babak kedua bahwa Mourinho memang tak mengharapkan kemenangan dan memilih bermain aman. Hanya ada total tiga tembakan yang dilakukan oleh Chelsea, jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran pemuncak klasemen. Terakhir kali raihan ini didapat The Blues adalah pada musim 2003-2004 atau lebih dari 10 tahun lalu.

passing lini tengah
Grafis umpan lini tengah Chelsea, banyak diarahkan ke belakang. Statszone

Pemain Serba Bisa Kolombia

Piala Dunia 2014 lalu adalah salah satu penampilan terbaik dalam karir Cuadrado. Kolombia berhasil ia bawa hingga fase perempat final sebelum dihentikan oleh tuan rumah Brasil. Namanya mulai mencuat dan dikaitkan dengan beberapa kesebelasan papan atas Eropa.

Bersama Toni Kroos, Cuadrado juga menempati puncak perolehan assist dengan total 4 umpan selama Piala Dunia lalu. Hal ini belum menghitung jumlah umpan kunci dan pemimpin serangan secara gemilang. Karena mampu berlari cepat sembari membawa bola, Cuadrado sangat cocok untuk kesebelasan yang mengandalkan serangan balik cepat.

Cuadrado piawai menempati beberapa posisi, mulai dari striker, gelandang serang, sayap, hingga gelandang bertahan. Mampu menggiring bola dan melepaskan umpan-umpan berbahaya di sepertiga akhir lawan. Karakter inilah yang dirasa cocok untuk memenuhi kebutuhan Chelsea musim ini.

Apalagi jika nanti Fabregas kembali absen karena alasan tertentu. The Special One tak perlu lagi dipusingkan dengan taktik yang ingin dibangun, tetap berbahaya seperti biasanya. Selain mengamankan posisi teratas hingga akhir musim di Liga, Chelsea juga masih harus bertarung ketat di ajang Liga Champions.

Simak saja statistiknya bersama Fiorentina sepanjang musim ini.

Ia mencatatkan rataan percobaan mencetak gol hingga 3,1 percobaan per laga, beda sangat tipis dengan rataan Diego Costa yang mencapai 3,2 per laga (padahal Costa jelas seorang penyerang). Statistik menggiring bola yang sukses juga tinggi, mencapai 2,5 per laga dan akan menjadikannya sebagai pemain kedua di Chelsea di bawah Hazard dengan capaian itu (Hazard mencapai 4,7 per laga). Inilah yang membuat Cuadrado menjadi pemain dengan rataan terbanyak dalam urusan di langgar lawan di Serie-A sepanjang paruh musim ini.

Dan yang paling penting, rataan operan kuncinya juga tinggi, mencapai 2,1 per laga. Ini akan menjadi tambahan mematikan bagi Mourinho karena ia bisa melengkapi kehebatan Cesc (yang mencapai 3,1 operan kunci per laga) dan Hazard (dengan 2,6 operan kunci per laga).

Dengan empat gol dan empat assist yang sudah dibukukannya bersama Fiorentina dalam 17 laga, berikut statistik lain yang sudah disebutkan di atas, terlihat bagaimana Cuadrado memang bisa menjadi suplemen yang amat berarti bagi lini tengah Chelsea. Ada penopang, sekaligus pengganti, yang bisa diandalkan jika Cesc terpaksa harus absen.

Lalu bisakah Cuadrado menjadi jaminan Chelsea meraih juara Liga Inggris musim ini? Bisa jadi.

Dampak dari kedatangan Cuadrado adalah hengkangnya Andre Schurrle ke Wolfsburg, simak cerita menariknya:

Cerita Schürrle dan Reuni Bruchweg Boys


Komentar