Pengecualian-pengecualian Gabriel Paulista

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pengecualian-pengecualian Gabriel Paulista

Sekilas, kepindahan Gabriel Paulista ke Arsenal tidaklah mengherankan. Namun jika diperhatikan lebih seksama, pemain belakang berkebangsaan Brasil ini adalah satu pemain yang membuat Arsenal – tepatnya Arsène Wenger – berkali-kali menelan ludah sendiri dalam sebuah kesepakatan transfer yang melibatkan satu pemain.

Adalah kebiasaan Wenger untuk merahasiakan nama calon rekrutan barunya hingga pemain yang bersangkutan benar-benar menjadi milik Arsenal. Hingga pemain incaran menandatangani kontrak di Arsenal, yang membuatnya secara sah menjadi milik Arsenal, Wenger pasti menolak berbicara mengenai pemain barunya. Bahkan walaupun media telah mengetahui identitas sang pemain, Wenger selalu menolak buka mulut. Namun Gabriel berbeda.

Saat berbicara kepada media mengenai keberhasilan Arsenal mendatangkan Krystian Bielik, Wenger berbicara bahwa kesebelasannya sudah setengah jalan menjalin kesepakatan dengan Villarreal mengenai kepindahan pemain bernama lengkap Gabriel Armando de Abreu ini.

Yang membuat hal ini lebih mengejutkan lagi, Wenger melakukannya di bulan Januari. Sudah bukan rahasia bahwa pria berkebangsaan Perancis ini bukanlah penggemar bursa transfer paruh musim. Wenger bahkan melabeli bursa transfer paruh musim sebagai sesuatu yang tidak adil dan tidak seharusnya ada. Jumlah pemain baru yang boleh didatangkan oleh setiap kesebelasan di bursa transfer paruh musim, kata Wenger, sebaiknya dibatasi menjadi dua saja kalau memang pasar pemain tengah musim ini tak dapat sepenuhnya dihapuskan.

Pengecualian lain yang dibuat Wenger dalam proses kepindahan Gabriel adalah harga sang pemain. Biaya transfer tinggi hanya mau ia keluarkan untuk pemain bintang; pemain berkelas di usia matang yang sudah memiliki segudang pengalaman. Untuk pemain muda dan/atau mereka yang tidak memiliki banyak pengalaman di level tertinggi, 10 juta euro adalah harga yang terlalu mahal.

Gabriel sendiri berusia 24 tahun; tidak muda namun juga belum matang. Ia berada di usia tanggung. Dan pengalamannya di level tertinggi tidaklah banyak. Sebelum bermain untuk Villarreal selama satu setengah musim, Gabriel hanya bermain untuk Esporte Clube Vitória. Boleh dikatakan, Arsenal adalah kesebelasan besar pertamanya. Dan Arsenal membayar 15 juta euro untuk pemain yang proses pengurusan izin kerjanya saja harus melalui proses banding.

Rekam jejak  karir Gabriel sebelum bergabung dengan Arsenal mirip dengan Laurent Koscielny. Sebelum pindah ke Premier League, Koscielny hanya memiliki satu satu musim pengalaman di divisi tertinggi. Dan gaya bermain Gabriel, menurut manajer Villarreal, Marcelino García Toral, mirip dengan Koscielny. Lagi-lagi, ada prinsip yang dilanggar oleh Wenger.

Wenger selalu berkata bahwa setiap pemain Arsenal haruslah memiliki karakteristik yang berbeda. Tidak akan pernah ia, sebagaimana berkali-kali ia tegaskan sendiri, mendatangkan pemain baru yang gaya bermain dan keunggulannya dapat ia temukan dalam diri para pemain yang sudah ia miliki.

Terlepas dari semua hal tersebut, Wenger nampak bahagia kesebelasannya telah berhasil mendatangkan Gabriel. Tinggal menunggu waktu saja untuk melihat apakah kebahagiaan Wenger akan bertahan lama; apakah Gabriel mampu langsung beradaptasi dan membantu Arsenal mengakhiri krisis lini belakang atau tidak.

Komentar