Kursi Stadion Abbey Membuat Pantat Van Gaal Gatal

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kursi Stadion Abbey Membuat Pantat Van Gaal Gatal

Selama 90 menit berada di bangku cadangan Stadion Abbey Cambridge, sangatlah tidak nyaman bagi Lois Van Gaal. Kala itu Manajer Manchester United tengah menemani para anak asuhnya bertanding melawan Cambridge United, dalam laga ke-empat Piala FA 2014/2015.

Pria asal Belanda mengaku pantatnya gatal, sehingga membuat gelisah dirinya di Stadion berkapasitas sekitar 8000 penonton itu. Pasalnya bangku pemain cadangan Stadio Abbey hanya beralaskan bantalan tipis di atas hamparan blok beton.

Kualitasnya sangat jauh berbeda dengan bangku pemain Stadion Old Trafford dibuat sangat empuk, oleh salah satu sponsornya Chevrolet. Dimana pada biasanya Van Gaal beserta para staff, duduk di kursi mewah yang menampilkan logo The Red Devils.

Kota Manchester yang dingin juga tidak menjadi masalah, dengan adanya pemanas lantai di ruang tunggu tersebut. Kualitas ruang ganti dan bilas pemain jauh berbeda dengan fasilitas yang biasa dinikmati United di markasnya.

“Pantat saya selalu bekedut dan itu tidak menyenangkan,” cetus Van Gaal dikutip dari Dail Mail.

Memang untuk memberi kenyamanan di bangku cadangan United, pihak Chevrolet sendiri mengeluarkan dana hingga 12 juta poundsterling. Sebelum tahun 2011 pun, ruang tunggu Theater of Dreams, sudah diberikan fasilitas yang mewah ketika Audi masih menjadi bagian dari sponsor.

Situasi di bangku cadangan United di Stadion Abbey juga sempat mengalami kejutan, oleh momen berdarah sebelum pertandingan dimulai. Salah satu suporter United, menjadi korban pelemparan dari suporter tuan rumah.

Pria itu jatuh tersungkur di dekat Van Gaal dan Victor Valdes yang kemudian menjadi perhatian keduanya. Pelipis korban terus mengeluarkan darah dan langsung ditindak oleh pihak medis. Penanganan sempat mencuri perhatian Valdes  dan Van Gaal yang terus mengamati proses pengobatan dari jarak dekat.

24FCE70200000578-0-image-a-7_1422045237569

Insiden suporter seperti itu, rupanya bukan kejadian yang jarang terjadi di Stadion Abbey. Kendati Cambridge dikenal salah satu kawasan yang tedidik, namun nyatanya kekerasan dan hooliganisme cukup kental di sana.

Keluhan pria berjuluk “Meneer” tersebut tidak hanya tertuju pada situasi di bangku cadangan. Dirinya juga mengomentari lapangan Stadion Abbey yang dinilai tidak memadai. Kondisi itu dijadikan kambing hitam oleh Van Gaal, atas gagalnya kemenangan United selain menyalahkan wasit.

"Setiap aspek dari pertandingan melawan kita. Kami harus datang ke sini, tapi lapangan tidak begitu baik, itu bisa mempengaruhi juga bahwa Anda bermain dengan gaya bermain yang lain.,” imbuhnya.

Saat itu The Red Devils bermain dengan patron yang berbeda dengan 3-5-2 seperti biasanya. Formasi 4-4-2 diamond, diuji oleh Van Gaal untuk mengarungi salah satu kompetisi resmi Inggris tersebut.

Antonio Valencia dan Daley Blind dijadikan dua bek sayap, dibentengi Phil Jones dan Marcos Rojo sebagai bek tengah. Sedangkan pola diamond di sektor gelandang ditempati Michael Carrick sebagai gelandang bertahan dan Angel di Maria sebagai gelandang serang. Dua sisi kanan kiri United diperani oleh Maroune Fellaini dan Adnan Januzaj.

Mencoba eksperimen, kegusaran pria 63 tahun itu semakin menjadi-jadi karena kesebelasannnya kesulitan mencetak gol. Padahal dengan strategi percobaan itu, United lebih menguasai pertandingan, ketimbang tuan rumah.

"Saya tahu statistik penampilan kami. Anda bisa melihat kami menciptakan lebih banyak peluang [bermain 4-4-2],” ujarnya usai pertandingan seperti yang dikutip ESPNFC.

"Hal ini tidak hanya sistem. Itu juga merupakan kinerja sistem. Hal ini tidak begitu mudah untuk mengubah sistem atau sesuatu. Itu bukan solusi. Bahwa itulah yang saya tahu,” sambungnya.

Beberapa waktu terakhir, Van Gaal mendapatkan banyak kritik atas formasi 3-5-2 spesialisasinya. Maka ketika pertandingan ke empat Piala FA ini, ia mencoba formasi empat bek sesuai keinginan para fans dan mantan pemain United.

Kendati mengubah susunan pemain bertahannya, The Red Devils tetap mampu menjaga gawangnya dari kebobolan. Dalam lima pertandingan terakhir, gawang David de Gea belum kebobolan satu gol pun.

Kemudian kedua tim tersebut akan bertanding kembali di Old Trafford. Tentunya Cambridge United akan mendapatkan perlakuan berbeda dari Teater of Dream, yakni kursi yang nyaman serta serangan para tikus Theater of Scream.

Foto dari : Daily Mail

Komentar