Untung Rugi Membeli Bony

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Untung Rugi Membeli Bony

Pada 11 Juli 2013, Swansea City Association Football Club mendatangkan seorang penyerang bernama Wilfried Bony dari sebuah kesebelasan di Belanda, Stichting Betaald Voetbal Vitesse. Untuk mendatangkan pencetak gol terbanyak Eredivisie, Swansea memecahkan rekor transfer mereka sendiri; 12 juta pound sterling. Satu setengah musim setelahnya, Swansea mengucap selamat tinggal kepada Bony.

Jam terbang sebanyak 4.874 menit dalam 70 pertandingan, plus 35 gol dan 11 assist, membuat harga Bony naik. Juara bertahan Premier League, Manchester City Football Club, membayar 25 juta pound sterling untuk mendapatkan jasa Bony. Swansea yang disebut-sebut tidak mau melepas Bony di pertengahan musim akhirnya mau membiarkan pemain berusia 26 tahun mengejar impiannya. Di City, Bony dikontrak selama empat setengah tahun.

“Saya rasa ini adalah keputusan yang sangat tepat bagi saya. Manchester City bermain di Champions League. Anda tentunya ingat di akhir musim lalu saya mengatakan bahwa jika saya ingin pindah, saya pasti memilih kesebelasan yang ambil bagian di kejuaraan tersebut karena itu adalah kejuaraan yang sangat ingin saya ikuti dan menangi,” ujar Bony sebagaimana dikutip dari situs resmi City.

Tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat kepada Swansea dan tanpa bermaksud merendahkan kemampuan Bony, pindah ke kesebelasan seperti City bagaimanapun adalah sebuah lompatan besar. Setiap kepindahan selalu menyimpan peluang gagalnya sendiri, terutama jika kesebelasan yang dituju adalah kesebelasan besar. Namun khusus untuk Bony, rasanya itu adalah kekhawatiran yang tidak diperlukan. Kalaupun ada yang harus merasa khawatir, jelas bukan Bony orangnya.

Peluang untuk gagal boleh dibilang sangat kecil. Dengan apa yang ia miliki, Bony bisa meraih kesuksesan di kesebelasan manapun. Kekuatan fisik yang menjadi modal utamanya adalah senjata yang bisa ampuh digunakan di mana saja. Ditambah lagi, City tidak memiliki penyerang seperti Bony. Kehadiran Bony, karenanya, melengkapi City.

Bony tak hanya siap menebar teror bagi kesebelasan lawan. Ia, tanpa harus mencoba, sudah membuat Edin Džeko dan Stevan Joveti? merasa khawatir kehilangan peluang bermain. Kemampuan mencetak gol lewat sundulan, yang dimiliki Džeko, juga dimiliki oleh Bony. Kemampuan menjauhkan bola dari jangkauan lawan, yang dimiliki oleh Joveti?, dikuasai dengan lebih baik oleh Bony.

Sergio Agüero, sementara itu, tidak harus merasa takut. Menggiring bola melewati lawan bukanlah kekuatan Bony. Gaya bermain yang berbeda membuat Bony dan Agüero tidak benar-benar bersaing memperebutkan tempat utama. Mereka mungkin hanya harus bergantian bermain saja.

Atau, jika Manuel Pellegrini ingin memainkan keduanya secara bersamaan, salah satu dari tiga penyokong ujung tombak harus mengalah untuk memberi ruang kepada Agüero di posisi penyerang lubang atau penyerang sayap.

Walau terlihat sangat menjanjikan, Bony tetap memiliki kekurangan. Hingga ia kembali dari Piala Afrika bersama Yaya Touré, Bony belum dapat membela City.

Komentar