André Schürrle Bisa Bersinar Kembali Jika Pulang

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

André Schürrle Bisa Bersinar Kembali Jika Pulang

Umpan matang Andre Schurrle saat final Piala Dunia 2014, melahirkan assist untuk Mario Gotze. Sehingga gol semata wayang saat menit krusial tersebut, membawa negaranya menjadi kampiun.

Namun aksinya itu, rupanya bukan modal cukup untuk mengarungi Premier League 2014/2105 bersama Chelsea. Dalam pakem 4-2-3-1, nama Schurrle dikesampingkan oleh Jose Mourinho.

Pria berjuluk The Special One itu, jelas lebih memilih Eden Hazard sebagai penyerang sayap kiri utama. Sedangkan posisi penyerang sayap satunya lagi, menjadi perebutannya dengan Willian. Akan tetapi nama terakhir lebih diberi kepercayaan oleh Mourinho.

Peruntungan Schurrle di Chelsea musim ini, hanya berlaku di dua laga awal Premier League saja. Namanya diturunkan sejak awal ketika melawan Burnley dan Leicester. Pada laga pertama, memang pemain asal Jerman ini bermain apik dan menyumbangkan satu gol.

Pada laga kedua di awal musim Schurrle mulai mengalami penurunan menit penampilannya. Ia berlaga selama 63 menit, lebih sedikit ketimbang partai pertama dimana mengenyam 77 menit. Total dari dua laga itu ia mengenyam 140 menit permainan, dari pergantian dirinya oleh Willian dan Ramires.

Lalu entah apa penyebabnya, pemain bernomor 14 tersebut tidak diturunkan sama sekali. Schurrle baru tampil kembali pada laga setelahnya, itu pun hanya 45 menit. Dirinya pun dicadangkan kembali oleh Mourinho di dua laga selanjutnya. Schurrle baru diberikan kesempatan kembali main sejak awal, ketika menghadapi Arsenal di pertemuan ketujuh.

Sayangnya, laga itu disebut penampilan Schurrle yang paling buruk. Walau dikenal sebagai pemain yang memiliki tembakan keras dan terarah. Akan tetapi saat itu, ia tidak menemukan ruang tembak satupun. Tiga umpan silangnya tidak ada yang tepat sasaran. Maka selama 75 menit berdasarkan Squawka, Schurrle terus mengalami kemerosotan skor hinga -40.

Pasca laga tersebut, porsi bermain Schurrle semakin berkurang. Walau sempat bermain starter kala menghadapi Southampton di boxing day, rupanya penampilan dirinya selama 45 menit cukup buruk. Tidak ada satupun ancaman yang diberikan ke gawang lawan. Akhirnya ia memberikan Willian kembali ke habitatnya di rumput hijau.

Alhasil, dua pertandingan terakhir Chelsea di Premier League, tidak satu pun menit bermain dilakoninya. Atas raihannya selama ini, nasib Schurrle diperkirakant tidak banyak berubah seperti musim lalu. Dimana hanya 15 laga Premier League 2013/2014 diturunkan sejak awal.

Sedangkan hingga pekan 21 musim ini, dirinya baru lima kali diturunkan menjadi starter. Maka satu setengah musim bersama Chelsea, nasibnya berbeda dengan yang dia jalani di Bundesliga.

Schurrle direkrut dari Bayer Leverkusen pada transfer musim pana 2013/2014. Bersama tim berjuluk skuat pabrik itu, ia mengemas 65 laga dan menyimbangkan 18 gol selama dua musim.

Kendati belum meraih gelar bersama Leverkusen, namun Schurrle merupakan pemain penting bagi Sami Hyypia. Dirinya selalu menjadi pilihan utama di lini depan. Dari dua musim, hanya satu kali dicadangkan.

Begitu pula ketika dua musim terakhir bersama Mainz 05. Dari 66 kali pertandingannya, ia berhasil mencetak 20 gol.

Mengintip keberhasilan Schurrle di negaranya, cukup pantas jika ia kembali ke Bundesliga. Diketahui Wolfsburg dan Borussia Dortmund ingin memulangkan pemain kelahiran Ludwigshafen ini ke Jerman.

Bahkan Schurrle dikabarkan menampik tawaran 23 juta pound sterling, dari Wolfsburg. Usut punya usut, ia lebih memilih Dortmund untuk masa depannya. Schurrle sendiri diproyeksikan Jurgen Klop untuk mengantisipasi kepergian Marco Reus.

Terlepas dari hal itu, memang gaya permainan Schurrle cocok dengan apa yang diusung oleh Klopp. Mengingat jika Dortmund menerapkan permainan dengan penetrasi tinggi. Maka sesuai dengan karakter Schurrle yang ngotot. Serta diimbangi kecepatan dan kemampuan membawa bola yang baik.

Diperkirakan jika perpindahannya terwujud, maka pemain setinggi 183 cm itu akan menemukan sentuhannya kembali. Apalagi jika kedatangan Schurrle mampu membawa Die Borussen lepas dari zona degradasi, dipastikan ia akan diagung-agungkan bak pahlawan. Seperti apa yang ia terima, kala membawa negaranya juara Piala Dunia.

Maka jika meninggalkan Stamford Bridge, silahkan pulang ke Jerman Schurrle!

Komentar