Cara Valencia Patahkan Rekor Madrid

Cerita

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Cara Valencia Patahkan Rekor Madrid

"Bukan hal yang tak mungkin untuk mengalahkan Real Madrid," begitu kata Valencia. Semua tim boleh was-was jika bertemu dengan El Real. Bukan tanpa sebab, status mereka sudah sah sebagai tim terbaik dunia dengan menjuarai Piala Dunia Antar Klub 2014. Sebelumnya, Madrid juga sudah mengantongi catatan luar biasa dengan memenangi 22 laga secara beruntun.

Untuk memberi semangat kepada penggemar dan pemain, pihak klub kemudian merilis sebuah video berjudul “Yes We Can”. Video tersebut berisi tayangan ulang dan narasi singkat tentang kenangan saat Valencia mengalahkan Real Madrid pada 2009 silam. Tentu saja, sesuai dengan judulnya, isinya juga berisi semangat bahwa Real Madrid bisa dikalahkan.



Secara luar biasa, Valencia bermain penuh semangat pada laga kali ini. Sepanjang laga, Real Madrid dibuat kerepotan dengan pressing yang dilakukan Valencia. Hasilnya pun positif. El Real yang disambut guard of honour saat memasuki lapangan karena menjadi juara dunia, harus pulang dengan kepala tertunduk. Skor akhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.

Trio gelandang Toni Kroos, James Rodriguez, dan Isco tak pernah dibiarkan dengan leluasa menguasai bola. Selalu ada pemain Valencia yang setia menempel kemana pun mereka berada. Meski mengandalkan kecepatan sektor sayap dalam menyerang, Real Madrid juga bertumpu pada lini tengah sebagai titik awal membangun permainan.

Manajer Valencia, Nuno Espirito Santo, memakai skema 3-5-2 yang memungkinkan menumpuk pemain di tengah. Meski kemudian timnya juga kerap kewalahan saat dihujani umpan-umpan terobosan di sisi sayap, tapi para pemain Valencia mengakalinya dengan menjatuhkan pemain Real Madrid secara paksa, walaupun harus berbuah kartu meski masih berada di area tengah. Pada babak pertama saja, Valencia sudah menerima 5 kartu kuning hasil dari 13 pelanggaran.

Kunci kemenangan Valencia ada pada perubahan permainan pada babak kedua. Tertinggal terlebih dahulu melalui penalti Cristiano Ronaldo pada menit ke-12, tuan rumah kemudian membalas lewat Antonio Barragan dan Nicolas Otamendi pasca jeda. Valencia tak lagi melakukan pressing dengan tekel keras. Mereka mencoba menunggu seraya membayangi pemain Real Madrid. Hasilnya juga positif, Valencia tetap dapat mengganggu pergerakan Real Madrid namun tak lagi menerima hujan kartu.

Hal tersebut membuat Gareth Bale tak sempat mendapatkan suplai bola dari tengah. Serangan Madrid memang bermula dari tengah dan dialirkan ke sayap. Umpan tersebut diberikan untuk Bale yang berlari dari kanan. Namun, jika ruang untuk Bale terlalu sempit, bola pun akan diberikan pada Marcelo yang berada di kiri. Keduanya menjadi tumpuan serangan Madrid dari sayap.

Pada babak kedua, Valencia berusaha memaksimalkan penguasaaan bola. Ini berujung positif saat mereka berhasil membalas lewat dua gol yang bertahan hingga akhir pertandingan. Setelah unggul, Valencia memaksimalkan jumlah pemain di lini pertahanan. Membuat Madrid kesulitan untuk membongkar pertahanan, terlebih lagi Bale sudah diganti.

Agaknya, hasil tersebut tak bisa dilepaskan dari semangat "Yes, We Can" yang digelorakan manajemen Valencia. Dalam video tersebut, ada petikan seperti ini, "Kami tidak menerima ketidakmungkinan. Tidak akan pernah!"


Komentar