The Arcadian dan Zoey untuk Laurent Blanc

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

The Arcadian dan Zoey untuk Laurent Blanc

“Four words, Ted: New. Is. Always. Better.” Seperti itulah cara Barney Stinson meyakinkan Ted Mosby – dalam sebuah episode berjudul Architect of Destruction dari sitkom How I Met Your Mother – untuk menghancurkan sebuah bangunan bersejarah demi membangun sebuah gedung baru. Ted tidak setuju. Menurutnya, hal baru tidak selalu lebih baik.

Pandangan yang sama dimiliki oleh manajer Paris Saint-Germain, Laurent Blanc. Blanc berkeras tidak akan mengubah gaya main PSG hanya karena Olympique de Marseille dan Olympique Lyonnais berada di atas pasukannya di akhir putaran pertama Ligue 1 musim ini.

Walaupun taktiknya dinilai telah usang, Blanc menegaskan bahwa mengubah gaya main bukanlah pemecahan. Sama seperti The Arcadian, hotel tua yang membuat Ted tidak ingin menerima pekerjaan sebagai kepala proyek pembangunan gedung baru GNB, taktik Blanc pernah memiliki masa keemasan.

Dan Blanc tetap percaya bahwa hal yang sama akan membawanya kepada kejayaan serupa. “Formasi ini membawa kami meraih 89 poin musim panas lalu! 89 poin! Rekor sepanjang masa!” ujar Blanc kepada BeIN Sport.

“Kami menunjukkan beberapa permainan gemilang; menang tiga, empat, atau lima kosong. Karenanya kami, staf pelatih, berusaha meneruskan apa yang kami lakukan tahun lalu. Ini sepenuhnya logis. Malah, akan kacau jika kami tidak melanjutkan hal ini. Orang-orang selalu menginginkan perubahan… Tidak, tidak, tidak,” tegasnya.

Tidak ada salahnya Blanc menaruh percaya kepada taktik lamanya. Namun perlu dicatat bahwa nyaris separuh dari total raihan poin PSG (44 poin dari total 89 poin) musim lalu didapatkan dari 19 pertandingan pertama. Musim ini, PSG hanya berhasil meraih 38 angka dari putaran pertama. Dan karenanya, posisi puncak tidak menjadi milik mereka.

Ada penurunan yang nyata terlihat. Namun menurut Blanc, kesalahan tidak terletak pada strateginya. Hal ini dapat terjadi karena Piala Dunia baru saja selesai digelar. “Tahun demi tahun berlalu, namun masalah tetap sama. Beberapa pemain sulit benar-benar meninggalkan Piala Dunia dan kami, staf pelatih, berusaha untuk membawa mereka kembali ke level permainan terbaik. Namun hal ini membutuhkan waktu,” ujar Blanc.

Masalah yang sama dirasakan oleh banyak nama besar lain di dunia kepelatihan, termasuk oleh manajer Arsenal, Arsène Wenger. Piala Dunia sejak lama memang seolah menjadi masalah empat tahunan bagi para pelatih di level klub.

Pada akhirnya, Ted sadar bahwa ia tidak sepenuhnya menolak merobohkan The Arcadian karena bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang ingin ia pertahankan. Ted menolak untuk merobohkan The Arcadian karena ia menyukai Zoey, salah satu aktivis penggagas petisi untuk mempertahankan keberadaan The Arcadian. Begitu mengetahui bahwa Zoey sudah memiliki suami, Ted merenungkan kembali keputusannya.

Menarik untuk dinanti apakah di putaran kedua nanti Blanc akan tetap mempertahankan strategi lamanya, atau menemukan Zoey-nya sendiri; sesuatu yang membuatnya sadar bahwa penyesuaian taktik adalah hal yang dibutuhkan oleh PSG agar dapat mengakhiri musim di atas Marseille, Lyon, dan tujuh belas tim lainnya.

Komentar