Abu-abu Pardew

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Abu-abu Pardew

“Keinginan” sejumlah fans Newcastle pada awal musim ini akhirnya terwujud. Alan Pardew, pelatih Newcastle, benar-benar akan pergi meninggalkan klub. Menurut kabar, ia sudah mencapai kesepakatan dengan Crystal Palace yang mendepak Neil Warnock dari kursi kepelatihan.

Sebelumnya, manajemen Crystal Palace memutuskan untuk memecat Warnock karena tak mampu mengangkat prestasi Palace. Usai laga “Boxing Day” pada Jumat (26/12) malam, keputusan itu keluar saat Palace kalah 1-3 dari Southampton. Warnock hanya mampu meraup 15 poin hasil tiga kali menang dan enam kali seri. Dengan hasil tersebut, Palace hanya mampu bertengger di peringkat ke-18, di atas Leicester dengan 10 poin.


Kurangnya dukungan dari fans (Sumber gambar: dailymail.co.uk)

Palace pun bergerak cepat untuk mencari pengganti Warnock. Menurut Dailymail, Palace resmi mengikat Pardew dengan durasi empat tahun. Palace dan Newcastle pun telah mencapai kesepakatan dengan biaya dua juta pounds untuk kepindahan Pardew dari Newcastle. Kontrak Pardew di Palace dikabarkan bernilai dua juta pounds per tahun.

Pardew mengaku telah menyatakan hal ini secara pribadi kepada pemilik Newcastle, Mike Ashley. Ketika menjadi pemain, Pardew pernah membela Palace pada musim 1987/1991. Momen tersebut merupakan salah satu penampilan terlamanya saat membela sebuah klub. Ia bermain 128 kali dan mencetak delapan gol.

Keputusan pindah ini bisa disebut sebagai akumulasi kurang nyamannya Pardew di klub. Di awal musim, Newcastle memang tidak bermain seperti yang diinginkan. Mereka sempat terjerembab di jurang degradasi. Namun, kini Newcastle mulai kembali ke jalan yang benar. Pardew membawa Newcastle ke peringkat 10 di akhir tahun ini dengan 26 poin hasil tujuh kali menang dan lima kali seri.

Di awal musim, para suporter mulai membawa spanduk bertuliskan “Pardew Out” ke dalam stadion. Bahkan, mereka membuat situs “sackpardew.com”. Kegemilangan Newcastle akhir-akhir ini, nyatanya tak memberi Pardew kenyamanan untuk mengelola tim. Selain itu, manajemen Newcastle pun memberitahu dengan jelas bahwa mereka tak akan mengucurkan sedikitpun dana di bursa transfer Januari mendatang. Sejumlah pemain pun dikabarkan siap hengkang karena diincar klub lain. Moussa Sissoko misalnya, yang berencana meninggalkan Newcastle untuk Paris Saint Germain atau Arsenal.


Sewaktu muda (Sumber gambar: dailymail.co.uk)

Kepindahan Pardew ke Palace jelas memberikan reaksi yang beragam. Salah satunya Jamie Carragher.  Bekas pemain Liverpool tersebut percaya ada hal pokok yang membuat Pardew pindah ke Palace. Pasalnya, sehebat apapun pelatih atau pemainnya, Palace tidak akan pernah jauh lebih besar dari Newcastle.

Carragher pun berpendapat kalau kepindahan tersebut lebih didasari pada kemuakan Pardew atas perlakuan manajemen Newcastle dan fans. Melihat dari sudut manapun, Newcastle saat ini sudah terbilang aman karena telah menjauh dari zona degradasi. Di sisi lain, Pardew harus berjuang sekali lagi untuk menghindarkan Palace kembali ke Divisi Championship pada musim depan.

“Crystal Palace tidak akan sebesar Newcastle, lantas kenapa dia pindah?” kata Carra seperti dikutip dari Dailymail. Sejumlah fans tak menyukainya. Apakah ia mendapat dukungan dari atas? Mereka (manajemen) menjual (Yohan) Cabaye, mereka juga bisa kehilangan Sissoko dan (Pappis) Cisse?”

Sementara itu, pernyataan Gary Neville seolah menjadi ujian bagi fans Newcastle. Ia mengaku tak mengerti dan kaget atas keputusan Pardew meninggalkan Newcastle. “Fans Newcastle kini bisa tahu seberapa bagus Alan Pardew itu.”

Ya, kepindahan Pardew akan membuka mata fans Newcastle. Musim ini, Newcastle awalnya diprediksi dapat menanjak dengan sejumlah pemain baru potensial. Namun, karena sulitnya beradaptasi, mereka mesti berjuang dari papan bawah klasemen. Pardew pada akhirnya sempat membawa Newcastle ke sepuluh besar. Sebuah prestasi “hebat” mengingat apa yang terjadi dengan mereka di lima pekan pertama.

Jadi, sesungguhnya, kepergian Pardew masih menyisakan keraguan terkait masa depan prestasi Newcastle musim ini. Semua masih abu-abu.

Jika Newcastle salah memilih manajer baru yang tak mampu meningkatkan prestasi tim, jangan salahkan jika ada yang tertawa sinis di sudut Stadion Selhust Park. Benar, orang itu bernama Alan Pardew.

SUmber gambar: dailymail.co.uk

Komentar