Yesus Memang Bukan Pemain Chelsea, Tapi....

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Yesus Memang Bukan Pemain Chelsea, Tapi....

Natal bisa dibilang merupakan hari terbesar untuk sebagian besar masyarakat dunia. Hampir tidak ada yang tidak mengetahui Hari Natal jatuh pada tanggal berapa setiap tahunnya. Sudah sangat umumnya Natal ini, sehingga Anda pasti akan berpikir bahwa orang-orang akan tahu cerita di balik hari suci ini.

Namun beberapa anak-anak rupanya sedikit bingung dengan apa yang kita rayakan ini. Sebuah survei terbaru menemukan bahwa satu dari lima anak percaya bahwa Yesus Kristus adalah pemain sepakbola untuk klub Chelsea. Survei yang dilakukan pusat perbelanjaan Brent Cross di London melaporkan:

Sebanyak 1.000 anak ditanya pada sebuah pertanyaan pilihan ganda: Siapakah Yesus Kristus? (a) pemain sepak bola untuk Chelsea, (b) Anak Allah, (c) Presenter televisi, (d) Kontestan X Factor, atau (e) Seorang astronot. Hebatnya, 20% menjawab (a).

Juru Bicara Katie Tucker menjelaskan motif di balik jajak pendapat tersebut. “Anak-anak akan merayakan Natal sampai Tahun Baru, kami ingin memastikan bahwa mereka memahami arti sebenarnya dari hari raya tersebut, dengan membuktikan kepada anak-anak bahwa Yesus Kristus bukanlah pemain sepakbola,” katanya.

Sebuah studi baru juga menunjukkan bahwa 52 persen dari anak-anak berusia 5 sampai 12 tahun berpikir bahwa Natal adalah hari ulang tahun Santa Claus.

Kisah kelahiran Yesus ini tampaknya menimbulkan kebingungan bagi sebagian besar anak-anak, dengan 35 persen percaya bahwa Yesus lahir di Kutub Selatan dan 27 persen berpikir bahwa Bunda Maria melahirkan Yesus di sebuah gereja.

Sementara itu, 10 persen bersikeras rusa Rudolph berada di kandang pada saat itu.

Studi dari Brent Cross di atas mengungkapkan bahwa anak-anak Inggris sekarang berjuang dengan dasar-dasar cerita Natal tradisional dan sebagai gantinya mereka percaya bahwa periode meriah Natal hanyalah tentang Santa Claus dan hadiah.

Tampaknya kelahiran Yesus bukanlah satu-satunya unsur Natal yang menyebabkan kebingungan.

Seperempat anak-anak juga sekarang percaya bahwa para gembala menemukan Yesus menggunakan Google Maps dan 15 persen mengklaim Tiga Raja memberi Yesus tongkat, tiara, dan sayap sebagai hadiah untuk merayakan kelahirannya.

Di antara mereka yang tidak percaya Yesus adalah striker Chelsea, malah percaya bahwa dia adalah astronot atau merupakan kontestan X Factor.

Bisa dipahami misalnya anak-anak tertukar antara Yesus Kristus dengan Jesus Navas di Manchester City. Tetapi menganggap bahwa Yesus adalah pemain Chelsea... sulit sekali untuk dipahami.

Inilah kenapa mungkin anak-anak bingung dengan penyebutan “Special One” yang sebenarnya ditujukan kepada... siapa? Jose Mourinho, kan?

Komentar