Robben Angkat Derajat dan Rebut Kembali Hak Sepakbola

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Robben Angkat Derajat dan Rebut Kembali Hak Sepakbola

Sulit untuk tidak melihat tahun 2014 sebagai tahun keemasan Arjen Robben. Banyak kesuksesan yang berhasil ia torehkan tahun ini, baik sebagai seorang individu maupun sebagai bagian dari tim. Semua keberhasilan tersebut membuat Robben berhasil mengangkat derajat dan mengembalikan hak sepakbola di negara asalnya. Di saat yang bersamaan, ia juga menyudahi rangkaian keberhasilan seorang pesenam Belanda.

Bersama FC Bayern München, Robben meraih gelar domestik ganda; Bundesliga dan DFB-Pokal. Bersama tim nasional Belanda, pemain berusia 30 tahun ini mampu melangkah hingga semifinal Piala Dunia 2014 (dan walaupun kalah dari Argentina lewat adu penalti, Robben tetap mendapatkan medali perunggu karena Belanda mampu mengalahkan Brasil di pertandingan play-off peringkat ketiga melawan tuan rumah, Brasil).

Di tahun ini pula Robben berhasil meraih cukup banyak pengakuan atas permainan gemilang yang ia tunjukkan: peringkat ketiga UEFA Best Player in Europe, UEFA Champions League Team of the Season, FIFA World Cup Bronze Ball, dan FIFA World Cup All-Star Team.

Atas semua prestasi yang ia torehkan musim ini, Robben mendapatkan trofi Jaap Eden; hak para peraih penghargaan Sportman van het jaar. Sportsman of the Year. Olahragawan Pria Terbaik Tahun Ini.

Karena gelar Sportman van het jaar tahun ini jatuh ke tangan atlet sepakbola, cabang olahraga sepakbola tidak lagi berada di tempat yang sama dengan cabang olahraga senam dan renang; yang masing-masing memiliki lima trofi Jaap Eden. Sepakbola kini memiliki enam trofi.

Walau demikian, sepakbola masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan balap sepeda, yang memiliki 16 trofi – satu trofi lebih sedikit ketimbang sepatu luncur. Sedikit catatan, Jacobus Johannes Eden, pria yang namanya diabadikan sebagai nama trofi untuk penghargaan ini, adalah juara dunia balap sepeda dan sepatu luncur.

Kembali kepada Robben. Selain mengangkat derajat sepakbola, Robben juga menyudahi serangkaian keberhasilan yang ditorehkan oleh Epke Jan Zonderland. Sama seperti Robben, Zonderland juga mengangkat derajat cabang olahraga senam lewat kesuksesan-kesuksesan yang ia catatkan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2011.

Lain hal, Robben juga seperti merebut kembali apa yang menjadi milik sepakbola. Dua gelar pertama penghargaan ini adalah milik seorang atlet sepakbola bernama Abe Lenstra. Saat Lenstra meraih trofi Jaap Eden pada tahun 1951 dan 1952, penghargaan ini masih bernama Sporter van het Jaar (Sportsperson of the Year).

Sebelum Robben, atlet sepakbola terakhir yang berhasil meraih penghargaan ini adalah Ruud Gullit. Pada tahun 1987, tahun terakhirnya bersama PSV Eindhoven sekaligus tahun pertamanya bersama AC Milan, Gullit berhasil meraih penghargaan European Footballer of the Year dan World Soccer Player of the Year (dan gelar juara Eredivisie bersama PSV).

Di antara Lenstra dan Gullit, hanya ada satu nama lain yang pernah meraih trofi Jaap Eden. Pemain yang dimaksud adalah Johan Cruyff, yang meraih penghargaan tersebut pada tahun 1973 dan 1974.

Komentar